Tim layanan FBS Unnes memberi staf PRPP Semarang lebih banyak wawasan tentang kebiasaan turis Tiongkok
TRIBUNJATENG.COMSEMARANG – Tim khusus Program Studi Bahasa Mandarin, Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, Universitas Negeri Semarang (Unnes), baru-baru ini mengadakan induksi budaya kebiasaan turis Tionghoa bagi staf PT PRPP Jawa Tengah Perseroda.
PRPP merupakan salah satu destinasi wisata di kota Semarang yang perkembangannya cukup pesat. Bahkan telah diubah menjadi perusahaan holding pariwisata.
Hal ini pula yang menjadi dasar bagi tim khusus Prodi Bahasa Mandarin, Jurusan Bahasa Asing dan Sastra Unnes untuk melaksanakan bentuk pengabdiannya di sana.
Transformasi PT PRPP menjadi holding company di bidang pariwisata Jawa Tengah dan menjadi holding regional pertama di Indonesia di bidang pariwisata telah menyiapkan beberapa desain unit bisnis untuk beroperasi sebagai holding company.
Rencana tersebut adalah Digital MICE International Venue, Grand Maerakaca Management, Destination Management, Professional Conference Organizer/Professional Exhibition Organizer, Digital Tourism Platform, Manufacturer/Supplier/Warehousing, dan Education and Training.
Tempat wisata PRPP ini kini dilengkapi dengan wahana baru bernama Lumina yang berisi replika rumah dari berbagai benua. Lumina Grand Maerakaca terletak di darat yang merupakan jalan akses sepanjang kurang lebih 300 meter di utara Laut Miniatur Jawa.
Kegiatan Tim Pengabdian Program Studi Bahasa Mandarin Jurusan Bahasa Asing dan Sastra Universitas Negeri Semarang (Unnes) ini memperkenalkan kepada staf PT budaya kebiasaan turis Tionghoa. PRPP Perseroda Jateng baru-baru ini. (Spesial)
Oleh karena itu, pemahaman wawasan tentang kebiasaan budaya wisatawan Tiongkok akan bermanfaat bagi staf PT PRPP Perseroda, sehingga pemahaman lintas budaya negara yang berbeda, khususnya lintas budaya Indonesia-Tiongkok, dapat membantu pengunjung lokal maupun mancanegara atau turis, termasuk turis dari China.
Kepala Dinas, Anggraeni, ST, MTCSOL mengatakan, tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan wawasan tentang kebiasaan budaya wisatawan Tiongkok dalam hal tata krama yang biasa dilakukan saat menyambut wisatawan Tiongkok.
“Jadi pelaksanaan kegiatan amal didasarkan pada permasalahan yang ditemukan pada mitra,” ujar Anggraeni.
“Staf PT PRPP sangat membutuhkan pengetahuan tentang masyarakat Tionghoa. Mulai dari adat-istiadat hingga mempraktikkan ungkapan-ungkapan sederhana saat menyapa turis China,” jelasnya.
Komitmen tersebut tidak lepas dari dukungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Semarang yaitu pelaksana pengembangan kawasan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.
Direktur Prodi Bahasa Mandarin, FBS Unnes, Dr. Rina Supriatnaningsih, M.Pd mengatakan, pelibatan ini juga mendukung kemajuan pariwisata daerah, khususnya pariwisata PT PRPP Jateng, untuk menjangkau wisatawan mancanegara termasuk wisatawan asal China.
“Indonesia adalah salah satu dari 10 tujuan wisata teratas bagi warga China. Bahkan, orang Tionghoa menempati urutan pertama di antara turis asing yang berkunjung ke Indonesia,” kata Rina.
Perbaikan ekonomi dan akses informasi yang semakin maju tentu memudahkan kegiatan pariwisata masyarakat Tionghoa.
“Oleh karena itu, pemahaman wawasan budaya kebiasaan turis Tiongkok akan bermanfaat bagi staf PT PRPP untuk memfasilitasi pemahaman lintas budaya negara yang berbeda, khususnya antara Indonesia dan Tiongkok,” pungkasnya.
Kegiatan nirlaba bagi staf PT PRPP Jawa Tengah ini beranggotakan empat orang, Dr. Rina Supriatnaningsih, M.Pd, Yoyok Nugroho, S.Pd., M.Pd, Dian Yuni Pamuji, B.Ed, MTCSOL and Serafina Aracely Pramono.
Source: news.google.com
