Kapal Otok Otok, Mainan Zadul Bikin Pengunjung Sekaten Solo Nostalgia - Solopos.com - WisataHits
Jawa Tengah

Kapal Otok Otok, Mainan Zadul Bikin Pengunjung Sekaten Solo Nostalgia – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Pedagang perahu dari Otok-otok akan menjajakan dagangannya di Pasar Malam Sekaten di Alun-alun Utara Keraton Solo pada Minggu (9/10/2022). (Solopos/Gigih Windar Pratama)

Solopos.com, SOLO — Pasar malam Sekaten di Keraton Solo tidak akan lengkap tanpa adanya pedagang mainan tua yang juga dikenal dengan nama zadul, yang membuat pengunjung mengenang masa kecil mereka. Salah satunya adalah otok otok boat, mainan anak-anak tahun 1980-an yang jarang dimainkan anak-anak saat ini.

Azan Isya baru dibunyikan kapan Solopos.com Keliling Alun-Alun Utara (Alut) Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat tempat berlangsungnya Pasar Malam Sekaten, Minggu (10/9/2022).

Daihatsu Rocky Promotion, Harga Mobil Rp 200 Juta Jadi Hanya Rp 99.000

Di bagian barat dan timur Alut, penjaga taman memanggil untuk menggoda kendaraan roda dua dan roda empat. Meski Sekaten Gong berupa karnaval dibawakan oleh Gunungan Grebeg Mulud pada Sabtu (10/8/2022), pasar malam ini tetap ramai dikunjungi warga Kota Solo.

Segera setelah Anda memasuki Alut, cahaya dari beberapa drive game menyilaukan. Tanah berlumpur dan genangan lumpur di segala penjuru tak menyurutkan pengunjung yang datang ke Pasar Malam Sekaten Solo.

Begitu pula dengan para pedagang yang terus menawarkan barang dagangannya untuk dijual di seluruh Alut. Dari makanan modern seperti telur gulung, es krim berasap hingga pakaian bermerek atau kotak ponsel, semuanya dijual dengan harga murah.

Baca Juga: Beberapa Gunungan Disergap Warga Ludes dalam 10 Menit di Grebeg Maulud Solo

Di antara para pedagang di Sekaten Solo ada yang menjual mainan zadul. Ada mini gamelan, topeng Reog dan celengan. Penjual perahu otok-otok memeriahkan suasana dengan suaranya yang khas.

Meski tidak terlalu ramai dibandingkan dengan kios lainnya, pengunjung silih berganti tertarik dengan mainan tua tersebut. Roni, salah satu pedagang perahu otok otok yang berjualan di sisi timur Alut, mengaku sudah berjualan di pasar malam Solo sejak hari ketiga Sekaten.

Harga kapal otok otok

Ia mengatakan kapal otok otok miliknya banyak diminati meski harus bersaing dengan banyak dealer lain. Menurutnya, perahu otok otok menawarkan nostalgia dan hiburan bagi generasi muda.

“Biasanya para ayah membelikan untuk anak kecilnya, anak kecil tertarik dengan suara dan bagaimana perahu otok otok bisa bergerak. Sementara itu, ayahnya membelinya karena nostalgia dan mungkin mengingat masa kecilnya,” katanya dalam sebuah wawancara Solopos.comMinggu (10/9/2022) malam.

Baca Juga: Besok Denny Caknan Goyang Panggung Sekaten Solo, Harga Tiket Mulai Rp 65.000

Ia menjual mainan Zadul di Sekaten Solo dengan harga yang berbeda-beda mulai dari Rp 15.000 hingga Rp 25.000 tergantung ukurannya. Namun, banyak dari mereka masih menawarkan hadiah.

“Kalau tawarannya turun Rp 2.000, tidak apa-apa, dulu ada yang menawarkan Rp 25.000, tapi ternyata Rp 10.000, itu tidak termasuk dalam harga,” katanya.

Hal senada disampaikan Sunarti yang menjual berbagai benda dari tanah liat mulai dari celengan hingga vas kecil. Wanita 47 tahun ini juga menjual topeng gamelan kecil.

Barang hampir setengah harga dari pembeli. “Ada yang mau beli gamelan mini, harganya Rp30.000, tawarannya naik hingga Rp10.000, terlalu banyak. Mereka pikir jual beli tidak menghabiskan modal,” keluhnya.

Baca Juga: Semarak, Ribuan Warga Berebut Keraton Gunungan Grebeg Maulud Solo

Meski demikian, Sunarti mencatat, pengunjung yang datang ke Pasar Malam Sekaten Solo tahun ini dari berbagai kalangan usia cukup antusias.

Persaingan yang ketat memaksa dealer Sekaten untuk berinovasi

“Yang datang lebih ramai dari sebelumnya, biasanya masih ramai saat Gunungan sepi. Anak-anak dan orang tua masih ramai di pasar malam Sekaten,” jelasnya.

Ada juga penjual permen di pinggiran Alut yang sekarang bentuknya lebih beragam, tidak ada lagi gulali manis yang mengembang, kini permen kapas dijual dalam berbagai bentuk mulai dari beruang hingga balon tiup.

Risda, salah satu pedagang, mengatakan inovasi ini tak lepas dari ketatnya persaingan dagang. “Kalau dijual dengan berbagai bentuk lebih mahal, misalnya bentuk beruang Rp 20.000, untuk Hello Kitty Rp 25.000, sedangkan yang biasa Rp 7.500 hingga Rp 10.000,” katanya.

Baca Juga: Janji Los Dol ke Medot, Denny Caknan Hibur 3.000 Penonton di Sekaten Solo

Risda mengatakan setiap hari ia mampu menjual rata-rata 30 permen kapas setiap hari selama pasar malam Sekaten, yang paling banyak ia jual hampir 60 permen kapas dalam satu hari. “Paling kemarin, Sabtu (10/1/2022), itu bersih 60 gulali, padahal rata-rata sehari sekitar 30,” jelasnya.

Selain gula, ada juga jenang atau pedagang intan di dekat Masjid Agung Solo. Salah satunya adalah Siti Marfuah. Ia menjual jenangnya, atau berlian, dengan harga mulai dari 10.000 hingga 20.000 rupee.

Source: www.solopos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button