Kampung Melayu, Potensi Wisata Sejarah di Kawasan Semarang Lama - Hello Semarang - WisataHits
Jawa Tengah

Kampung Melayu, Potensi Wisata Sejarah di Kawasan Semarang Lama – Hello Semarang

Kampung Melayu, Potensi Wisata Sejarah di Kawasan Semarang Lama – Hello Semarang

SETELAH Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan revitalisasinya, kini Kampung Melayu yang terletak di Kelurahan Dadapsari, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, menjadi destinasi wisata baru. Kota Semarang juga berusaha memanfaatkan kampung legendaris ini sebagai destinasi wisata yang terintegrasi dengan kawasan purbakala lainnya di Kota Semarang.

Nantinya, Kampung Melayu akan diintegrasikan sebagai destinasi wisata ke dalam kawasan Semarang lama, yakni Pecinan, Kauman, dan Kota Tua Semarang.

Upaya Pemkot Semarang untuk merevitalisasi Kampung Melayu dengan baru-baru ini mengadakan kirab budaya dan Kampung Wisata Malaysia Tasyakuran. Pada acara tersebut juga diresmikan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampung Melayu oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang. Berbagai pertunjukan ditampilkan di sepanjang Jalan Layur-Petek, antara lain barongsai, rebana, angklung dan pertunjukan seni lainnya. Ratusan orang berbondong-bondong di sepanjang jalan untuk menyaksikan pawai budaya.

Plt Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, wisata yang digelar di Kampung Melayu bervariasi, mulai dari yang edukatif hingga wisata sejarah. Diantaranya adalah pembangunan Masjid Layur dan rumah adatnya. Sehingga Kampung Melayu sinkron dengan Kota Lama, Kauman dan Pecinan.

Bu Ita, begitu sapaannya ingin keempat kawasan itu menjadi satu, yakni kawasan Semarang kuno. Bu Ita juga ingin ada event atau acara yang bersinergi keempat bidang tersebut.

“Ada Festival Kota Tua, Pecinan dan Imlek, Dugderan di Alun-alun Semarang. Ini adalah sejarah daerah tersebut. Jadi harus ada event yang mempengaruhi empat area ini,” kata Ita.

Saat ini, lanjut Mbak Ita, infrastruktur jalan, drainase, dan trotoar sudah dipasang Kementerian PUPR. Dinas Tata Ruang (Distaru) juga memasang plang di Jalan Layur sebagai rambu masuk Kampung Melayu.

Ita menjelaskan, Pemkot Semarang berencana memoles Kampung Melayu lebih indah lagi.

“Itu punya tenger. Akan ada lebih banyak penambahan food court. Ada jembatan yang menghubungkannya dengan kota lama, sehingga menjadi satu kesatuan,” ujarnya.

Masjid Laur

Selain itu, Ita juga meminta Distaru membuat detail technical design (DED) pemugaran Masjid Menara Layur. Ia berharap masjid ini menjadi tujuan wisata karena merupakan sejarah pertama masjid di Semarang.

“Nanti saya minta Disbudpar untuk mendapatkan gambaran lengkapnya, untuk dipelajari. Jangan salah paham, karena itu sejarah. Ada bercerita. Di Chinatown ada pasar Semawis. Pasti ada sesuatu yang bisa kita jalani di sini,” tambahnya.

Ketua Pokdarwis Kampung Melayu Miyanto Nugroho mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah menata kampungnya menjadi kawasan yang tertata. “Desa ini sudah dijadikan desa wisata, tertata dengan baik,” jelasnya.

Menurutnya, Kampung Melayu memiliki banyak keistimewaan di antaranya masjid-masjid bersejarah yaitu Masjid Menara Layur dan Masjid Soleh Darat, rumah-rumah dengan arsitektur Melayu, Arab, dan Cina.

Pihaknya ingin menjadikan Kampung Melayu sebagai desa wisata yang bisa menjadi tujuan wisatawan.

Sebelumnya, anggota Komisi C DPRD Kota Semarang Joko Santoso menyambut positif pembentukan Kampung Melayu oleh pemerintah pusat dan Kota Semarang. DPRD Kota Semarang sangat mendukung penataan di kawasan Kampung Melayu, kawasan kota lama Semarang yang merupakan ikon wisata Kota Semarang. Dengan demikian dapat memperluas kawasan sebagai penyangga Kota Lama Semarang yang dikenal sebagai tempat bersejarah karena terdapat sejumlah bangunan cagar budaya.

“Karena Kampung Melayu dihuni banyak etnis Malaysia, masih ada sisa-sisa budaya yang bisa menjadi daya tarik wisata di sana. Revitalisasi ini tentunya bagian dari program pemerintah kota agar permukiman warga atau kawasan sekitarnya tidak kumuh yang dibiayai dari APBD pusat yang bersumber dari APBN,” tambah politisi Gerindra. (HS)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button