Kaderisasi dan Bimbingan Teknis Rukyat Hisab di Kabupaten Sukabumi Ini 4 Fungsi Disiplin Hisab dan Rukyat - WisataHits
Jawa Barat

Kaderisasi dan Bimbingan Teknis Rukyat Hisab di Kabupaten Sukabumi Ini 4 Fungsi Disiplin Hisab dan Rukyat

TatarSukabumi.ID – Badan Hisab Rukyat (BHR) Kabupaten Sukabumi menyelenggarakan Bimtek Hisab dan Rukyat yang dilaksanakan selama tiga hari sejak Kamis (25/8.2022) di Islamic Center, Cisaat, Sukabumi.

Pelatihan ini diikuti oleh sedikitnya 30 kader dari berbagai kalangan antara lain MUI, DMI, pimpinan ponpes/santri, ormas dan akademisi.

Peserta yang terlibat dalam bimbingan teknis ini adalah masyarakat dari beberapa kecamatan antara lain Palabuhanratu, Cibadak. Simpenan, Cisaat, Nagrak, Cisolok dan Warungkiara.

Dalam pelatihan ini kader dilatih baik dari disiplin keilmuan maupun praktek kerja langsung dengan melibatkan tim ahli tingkat kabupaten dan tim ahli akuntansi dan rukyat tingkat nasional.

BACA JUGA: Pembinaan Keluarga Pemuda DPPKB Kabupaten Sukabumi di Desa KB Berbasis Wisata di Desa Sukamekar

Di sela-sela acara, KH Asep Saprudin selaku panitia pelaksana kegiatan bertemu dan menyampaikan kepada TatarSukabumi.ID bahwa ilmu palak atau ilmu falak terbagi menjadi 4 fungsi dari segi kompetensi dan ilmu, dan sebagian diantaranya adalah mengukur kiblat arah atau kalibrasi, menghitung Awal waktu sholat, menentukan awal bulan Hijriah dan menghitung gerhana bulan dan matahari.

“Jadi Rukyat tidak hanya menentukan musim gugur bulan Ramadhan. Bahkan di Kabupaten Sukabumi, Badan Rukyat Hisab paling aktif karena kami mengadakan Rukyatul Hilal setiap bulan,” kata Asep Saprudin.

Selain itu, Asep Saprudin yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua BHR Kabupaten Sukabumi beserta tim ahli akuntansi dan rukyat menyatakan Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu titik krusial dalam penghitungan Rukyatul Hilal di Indonesia.

“Titik surveilans terbaik menurut astronomi adalah di Palabuhanratu, meskipun kami mengalami pergeseran lokasi surveilans yang dulunya di desa Loji, sekarang di wilayah Cibeas, tetapi tetap menjadi perwakilan dari surveilans Hilal terbaik. Menurut Menteri Agama Palabuhanratu, isbath belum dilaporkan,” kata Asep.

BACA JUGA: Musprov Jabar: HAKLI Dapat Menjadi Alat Program ODF Untuk Menghilangkan Stunting dan Meningkatkan Remediasi Berbasis Masyarakat

Saat ini kebutuhan akan ilmu aritmatika dan rukyat kurang diminati, menurut Asep bimbingan teknis ini merupakan salah satu upaya untuk melahirkan kader-kader muda di bidang keilmuan ini.

“Kami pengurus Badan Musyawarah dan Rukyat berharap banyak kader yang berkualitas, karena saat ini kader cukup banyak, saat ini baru ada 6 tim ahli dan tingkat nasional,” kata Asep.

“Kader IPA Palak sangat sedikit, dan masyarakat sebenarnya tidak begitu tertarik. Hasil analisis mengatakan ilmu Palak adalah ilmu eksakta, ilmu matematika di kalangan pesantren, jadi tidak semua orang bisa menguasainya,” lanjutnya.

“Dari situ kami mencoba menggunakan metode yang berbeda, baik secara ilmiah maupun untuk perhitungan pesantren. Kedua disiplin ini kami gunakan secara bersama-sama sehingga Sukabumi memiliki gaya tersendiri dalam melakukan rukyat. Jadi di Sukabumi lebih unik karena kita menggunakan alat yang lebih banyak, mulai dari alat yang sederhana hingga Sukabumi dengan peralatan yang paling canggih,” jelas Asep Saprudin.

BACA JUGA: Bupati Sukabumi Resmikan Jembatan Gantung Kubang Cibadak

Tidak hanya teori, dalam pelatihan ini peserta akan mendapatkan praktik langsung tentang metode hisab dan rukyat.

“Latihan pengukuran arah kiblat akan dilaksanakan pada Jumat (26/8) besok. Kita latihan menggunakan sistem insolasi, kita juga latihan menggunakan sistem kompas, juga menggunakan sistem titik azimuth, semua metode ini kita gunakan agar arah kiblat bisa lebih akurat,” jelasnya.

“Untuk amalan rukyat akan kita lakukan di titik pantau Cibeas, Sabtu (27/8) kita akan langsung latihan rukyatul hilal untuk bulan safar dan menutup yang ini (bimtek),” sambungnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesra Sekretariat Kabupaten Sukabumi, Habiburohman, bertemu dengan TatarSukabumi.ID dan menyampaikan apresiasi serta dukungannya terhadap kegiatan ini.

“Kita membutuhkan kader ahli hisab dan rukyat. Tentu saja, itu membutuhkan disiplin yang sesuai dengan kemampuan mereka, tidak banyak orang yang mampu melakukannya. ”

“Jadi harus ada pelatihan. Diharapkan kader-kader ini lebih terdidik dan terlatih serta mampu menyerap ilmu secara utuh dari tim ahli,” kata Habiburohman.

Source: www.tatarsukabumi.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button