Jokowi dukung harga tiket masuk Rp 3,75 juta ke Pulau Komodo dan targetkan 1 juta wisatawan ke Labuan Bajo - WisataHits
Jawa Tengah

Jokowi dukung harga tiket masuk Rp 3,75 juta ke Pulau Komodo dan targetkan 1 juta wisatawan ke Labuan Bajo

TRIBUNJAMBI.COM, LABUAN BAJO — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendukung kebijakan menaikkan tarif masuk Taman Nasional Komodo (TN) dari Rp 150.000 per kunjungan menjadi Rp 3,75 juta per tahun. Jokowi mengatakan kenaikan tarif merupakan upaya melestarikan cagar alam sekaligus meningkatkan perekonomian pemerintah daerah melalui pariwisata. “Bisakah kamu melihatnya. Jadi kita ingin pelestarian alam, tapi kita juga ingin (meningkatkan) ekonomi melalui pariwisata, melalui wisatawan, yang harus dikompensasi,” kata Jokowi, Rabu (21/21 Juli).

Jokowi mengatakan komodo tersebar di Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pulau Padar. Secara khusus, perlindungan reptil dilakukan di pulau Komodo dan Padar. Menurut Jokowi, wisatawan masih bisa melihat komodo di Pulau Rinca dengan kecepatan yang sama. Ia juga mengingatkan bahwa komodo yang tersebar di beberapa pulau itu sama, tidak ada yang berbeda. “Jadi kalau mau lihat komodo silahkan ke pulau Rinca, disini ada komodo. Berapa biaya untuk membayar? Meskipun demikian. Tapi kalau mau bilang Pak, saya sangat ingin melihat yang ada di Pulau Komodo ‘Ya nggak apa-apa juga, tapi tarifnya beda-beda,’ katanya.

Kenaikan tarif masuk Taman Nasional Komodo menjadi Rp 3,75 juta sempat memicu protes beberapa waktu lalu. Penduduk setempat dan aktivis menentang kenaikan harga tiket karena khawatir akan penurunan kunjungan wisatawan.

Seorang warga Pulau Komodo, Iksan mengatakan, sebelum Balai Taman Nasional Komodo mengelola kawasan wisata khusus tersebut, masyarakat setempat menjaga kawasan itu sejak lama. Oleh karena itu, masyarakat Desa Komodo mengecam keras wacana kenaikan harga tiket. Karena harga tiketnya hanya bisa dijangkau oleh kalangan menengah ke atas.

“Kami mengecam keras Pemprov NTT yang menilai nilai jasa ekosistem di Pulau Komodo dan Padar semakin menurun sehingga memaksa mereka membatasi jumlah pengunjung hingga 200.000 per tahun. Kebijakan ini sangat merugikan perekonomian masyarakat Komodo, 90 persen di antaranya adalah pemangku kepentingan pariwisata,” kata Iksan saat memberikan sambutan di Halaman Kantor Taman Nasional Komodo, Senin (18/7).

Namun, kata Jokowi, kenaikan tarif masuk ke Taman Nasional Komodo juga merupakan saran para aktivis lingkungan dan konservasi untuk melestarikan kawasan lindung. “Sebenarnya sesederhana itu, jangan dibawa kemana-mana. Karena para pemerhati lingkungan, pelestari lingkungan, kita juga harus memberi harga pada mereka, kontribusi mereka,” lanjutnya.

Merujuk pada penataan di kawasan, Jokowi mengatakan target kunjungan ke Labuan Bajo setidaknya bisa menarik 1 juta wisatawan. Targetnya akan bertambah ketika perbaikan fasilitas di Bandara Komodo selesai. “Destinasi pertama, Labuan Bajo, minimal harus 1 juta (pengunjung). Karena ini bandara, kapasitasnya seperti itu,” kata Jokowi.

Ia melanjutkan, nantinya setelah runway di Bandara Komodo diperpanjang, pesawat berbadan lebar bisa mendarat. Sehingga harapannya lebih banyak lagi wisatawan asing yang datang ke Labuan Bajo. “Nanti saat runway diperpanjang, badan lebar bisa masuk, (target pengunjung) akan bertambah lagi menjadi 1,5 juta. Saya sampaikan kepada Menteri Pariwisata Pak Sandiaga Uno. Ini harus dilakukan oleh kementerian pariwisata provinsi. Gubernur, bupati, semuanya harus pas,” jelas Jokowi.

Mantan walikota Solo itu juga menjelaskan mengapa dia menaruh perhatian tinggi pada Labuan Bajo. Jokowi menjelaskan, pembangunan kembali di kawasan itu memakan waktu lama, yakni dua tahun. Kemudian anggaran yang dikeluarkan untuk renovasi tidak sedikit.

“Dari layout di Pulau Rinca, lalu layout di pelabuhan lama di Marina, kemudian juga infrastruktur jalan yang diperlebar dan juga diperluas, kemudian outlier juga diperpanjang dan Terminal Bandara Komodo diperluas, saya kira semua itu perlu dibenahi. diperhitungkan dan harus ada timbal baliknya,” kata Jokowi.

Untuk itu, kepala negara juga berpesan untuk menjaga kebersihan lingkungan dan tempat wisata di Labuan Bajo. Jokowi menegaskan tidak boleh ada sampah berserakan di destinasi wisata tersebut. “Jangan sampai sampah berserakan dimana-mana. Hal-hal kecil, tapi hati-hati, itu dilihat turis, turis lokal,” katanya. “Dia kembali tentang itu atau tidak, salah satunya tentang hal-hal seperti itu. Keramahan kita dalam merawat wisatawan juga sangat penting,” imbuhnya.

Source: jambi.tribunnews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button