Jembatan Jurug akan ditutup, jalan alternatif akan disiapkan - KRYOGYA - WisataHits
Jawa Tengah

Jembatan Jurug akan ditutup, jalan alternatif akan disiapkan – KRYOGYA

KARANGANYAR, KRJOGJA.com – Perbaikan Jembatan Jurug diharapkan berdampak pada penurunan kunjungan wisatawan ke berbagai destinasi wisata di Karanganyar. Pasalnya, akses jalan utama milik provinsi dari Solo hingga Karanganyar terhalang perbaikan.

Angkutan umum dan pribadi menuju lereng Lawu Solo melalui Jembatan Jurug akan dialihkan ke ruas alternatif. Pada tahap awal perbaikan, jembatan Jurug B (utara) dibangun terlebih dahulu, sehingga digunakan jembatan A (selatan) dua arah sehingga terjadi penyempitan.

Sedangkan Jembatan C (jembatan lama) masih dalam peninjauan untuk penggunaan roda dua. Dishub mengimbau pengguna kendaraan bermotor untuk tidak melintasi Jembatan Jurug.

Keluar dari pintu tol Karanganyar di Kemiri, Kebakkramat lalu menuju Karanganyar melalui jalur Kebakkramat-Tasikmadu-Karanganyar atau Flyover-Karanganyar. Yang mau ke Solo bisa mati di Junction 413.
Sekretaris Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Agung Tjahjo Nugroho mengatakan, perbaikan Jembatan Jurug tentu akan menyebabkan pariwisata di Karanganyar berlebihan.

“Wisatawan dari luar kota diketahui menuju Karanganyar melalui Jembatan Jurug. Nah, sebelum penutupan jembatan dimulai, harus diberikan informasi jalur yang bisa dilalui,” kata Agung kepada wartawan di kantornya, Sabtu (27/8/2022).

Ia memastikan seluruh destinasi wisata di Karanganyar siap menyambut wisatawan selama perbaikan Jembatan Jurug. FYI: Jembatan Jurug B dari Solo ke Karanganyar, Sukoharjo dan Sragen akan dibongkar pada September 2022. Bahkan, jembatan tersebut akan ditutup mulai 6 Agustus 2022 hingga 2 Desember 2023.

Agung mengatakan, calon wisatawan akan beralih ke destinasi selain Karanganyar jika akses jalan sulit. Dia meminta para pemangku kepentingan pariwisata untuk secara aktif memperkuat komunikasi dengan biro perjalanan. Misalnya promosi atau event untuk menarik pengunjung.

“Memberikan pemahaman bahwa akses transportasi bukanlah halangan utama untuk berlibur di Karanganyar. Jalur alternatif masih bisa dilalui. Berikan informasi waktu-waktu tidak ramai sehingga mereka melewati jalur alternatif,” ujarnya.

Pihaknya langsung mengumpulkan pemangku kepentingan pariwisata untuk membahas solusi terbaik masalah aksesibilitas transportasi. “Intinya pelaku industri pariwisata tidak boleh menyerah. Terus menarik tamu. Baik itu undangan melalui media sosial atau saluran lainnya. Masih ada jalur alternatif, silakan lewat ke Karanganyar,” ujarnya.

Berdasarkan catatan Disparbud, terjadi penurunan kunjungan hingga 50 persen pada 2020. Penurunan tersebut semakin kritis hingga 62 persen pada 2021. Hal ini dipicu oleh pandemi Covid-19. Setelah kondisi membaik pada 2022, kunjungan wisatawan ke Karanganyar berangsur pulih. “Seberapa besar penurunannya, kita berharap tidak seperti pandemi kemarin,” ujarnya. (jeruk nipis)

Source: www.krjogja.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button