Jejak kaki manusia purba di kaki Gunung Ciremai Kuningan - WisataHits
Jawa Barat

Jejak kaki manusia purba di kaki Gunung Ciremai Kuningan

Kuningan

Jejak sisa-sisa manusia prasejarah di Jawa Barat dapat ditelusuri melalui penemuan situs dan artefak. Misalnya di situs Cipari, yang menyimpan banyak benda dari zaman Megalitikum.

Terletak di kaki Gunung Ciremai, tepat di Desa Cipari, Kecamatan Cigigur, tempat ini menjadi saksi bisu laju kehidupan saat itu.

Diperkirakan situs Cipari dihuni oleh orang-orang prasejarah pada akhir Neolitikum dan bahan perunggu ditemukan sekitar 1000 hingga 500 SM. digunakan lebih awal.

Benda-benda purbakala seperti kapak batu dan kapak perunggu merupakan tanda bahwa masyarakat yang tinggal di daerah ini sudah mengenal sistem pertanian. Itu berarti mereka tahu betul potensi kesuburan tanah tempat mereka tinggal.

“Kapak-kapak batu yang ditemukan terlihat halus, dan beberapa di antaranya memiliki tekstur kasar. Fungsinya adalah sebagai alat untuk mengolah hasil pertanian. Sedangkan kapak perunggu merupakan salah satu hasil dominan dari teknologi warisan,” kata Manajer Taman Purbakala Cipari, Suma detikJabarSenin (11/7/2022).

Tidak hanya tinggal dan bertani, mereka juga telah mempraktekkan sistem organisasi masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya perhiasan berupa gelang batu yang berperan sebagai perhiasan.

Suasana situs Cipari yang menjadi situs pemukiman manusia pada zaman Megalitikum.Suasana situs Cipari yang menjadi situs pemukiman manusia pada zaman Megalitikum. Foto: Fathur Rohman/detikJabar

Di sisi lain, menurut Suma, dengan kebiasaan mendirikan batu-batu besar, mereka menganut kepercayaan nenek moyang mereka. Mengacu pada ilmu pengetahuan kuno, kebiasaan ini dikenal sebagai “megalite”.

Dasar dari seluruh tradisi ini adalah kepercayaan akan adanya hubungan antara yang hidup dan yang mati. Mereka percaya bahwa kerabat yang meninggal dapat fokus pada peringatan yang bertahan hingga hari ini.

Tugu itu menjadi media penghormatan, menjadi singgasana kedatangan dan simbol mendiang, kata Suma.

Proses penggalian di situs Cipari sendiri pertama kali dimulai pada tahun 1971 ketika seorang warga bernama Wijaya secara tidak sengaja menemukan sejenis batuan yang diyakini berasal dari zaman Megalitikum.

Suasana situs Cipari yang menjadi situs pemukiman manusia pada zaman Megalitikum.Alat-alat manusia prasejarah di situs megalitikum Cipari. Foto: Fathur Rohman/detikJabar

Berdasarkan temuan tersebut, proses penggalian terus berlanjut. Akibatnya, penggalian besar-besaran dilakukan pada tahun 1975.

“Informasi itu diteliti oleh Pak P. Djatikusumah yang membuat peti kubur batu, kapak batu, gelang batu, gerabah dan proses selanjutnya,” pungkas Suma.

Kini situs Cipari dapat dijadikan sebagai rekomendasi wisata edukasi di Kabupaten Kuningan. Suasananya sejuk ditambah dengan tata letak lokasi yang rapi, pengunjung tidak akan kecewa datang ke tempat ini.

(lezat enak)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button