Jawa Barat

Jauh dari korupsi, inilah menteri termiskin dalam sejarah Indonesia

JemberNetwork.com – Dalam setiap era kepemimpinan, seorang presiden selalu didampingi oleh sederet menteri yang bertugas mengatur berbagai bidang kebutuhan rakyat Indonesia.

Sebagai bagian dari pemerintahan yang melayani rakyat, para menteri wajib menyampaikan laporan tahunan tentang kekayaannya.

Jika di era Presiden Jokowi Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki menjadi Menteri dengan kekayaan paling sedikit.

Dalam kisah menteri di Indonesia terdapat tokoh yang sangat sederhana dan jauh dari kata kaya.

Baca Juga: Tak Cuma Bako, Inilah 5 Rekomendasi Kuliner Khas Malang yang Wajib Dicoba Saat Libur Natal dan Tahun Baru

Menterinya adalah Ir. Sutami. Di era kepemimpinan Soekarno, Sutami menjabat sebagai Menteri Koordinator Pekerjaan Umum dan Energi, juga meraih kepercayaan penuh dari Presiden Soeharto.

Lahir 19 Oktober 1928 di Surakarta, Ir. Sutami dibentuk dengan mempelajari seni Jawa seperti gamelan dan menari. Nilai-nilai Jawa yang ditanamkan ayahnya sejak kecil tidak mengarah pada karir di dunia seni rupa.

orang Irlandia Sutami sangat menyukai materi aljabar sehingga memiliki keinginan yang kuat untuk menjadi seorang insinyur.
Ia mewujudkan mimpinya pada tahun 1950 sebagai mahasiswa di ITB.

Baca juga: Tak Sampai 50.000! Recommended 4 wisata kuliner andalan di Surabaya, ada yang viral juga

Setelah lulus SMA, Ir. Sutami menjalani magang sebagai asisten dosen Mata Kuliah Beton Bertulang di Akademi Profesi dan Pekerjaan Umum di Bandung.

Bekerja kurang dari lima tahun Ir. Sutami ditunjuk langsung sebagai direktur utama proyek utama yang bertanggung jawab atas penyelesaian proyek mercusuar Soekarno.

Melihat kegigihan Ir. Saat menggarap proyek unggulan, Sutami meminta Seokarno mengangkat dirinya sendiri sebagai Menteri Pekerjaan Umum dalam kabinet Dwikora.

orang Irlandia Sutami juga satu-satunya menteri yang kembali menjabat pada kepemimpinan berikutnya di bawah Presiden Soeharto.

Baca Juga: Nasgor Sampah? Rekomendasi Wisata Kuliner Legendaris di Kota Malang saat liburan Natal dan Tahun Baru 2023

pelantikan Ir. Sutami didasarkan pada jejak campur tangan partisan dan sarjana murni.

kemiskinan ir Sutami

Meski pernah menjabat sebagai menteri, kehidupan Ir. Sutami masih dekat dengan kemiskinan. Sutami menderita gizi buruk sepanjang hidupnya, bahkan rumahnya di Solo diputus aliran listriknya karena tidak mampu membayar biaya layanan.

Atap rumah Sutami juga beberapa kali bocor, hal ini dilaporkan oleh tamu yang pernah berkunjung ke rumah Sutami. Pemberitaan bocornya atap rumah Sutami juga diliput oleh media arus utama saat itu.

orang Irlandia Sutami juga terbiasa berjalan kaki saat meninjau proyek di pelosok, meski bisa saja menggunakan fasilitas kendaraan yang disediakan pemerintah.

Selama menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum, Sutami jauh dari isu korupsi dan penyalahgunaan dana masyarakat, ia fokus bekerja dan menjalankan apa yang dipercayakan rakyat kepadanya.

Baca Juga: Bukan Rawon Setan, Ini 5 Rekomendasi Wisata Kuliner Legenda Surabaya: Ada yang Berdiri Sejak 1956

karya Sutam

Selama menjabat sebagai Menteri Koordinator Pekerjaan Umum dan Energi, Ir. Sutami berhasil membangun proyek-proyek besar yang masih menikmati keindahan dan fungsinya hingga saat ini. Proyek besar yang berhasil dikerjakan Sutami adalah Jembatan Jakarta-Semanggi, Gedung DPR, Bandara Ngurah Rai dan Waduk Jatiluhur.

orang Irlandia Sutami meninggal pada tahun 1980 pada usia 52 tahun. Awalnya Sutami seharusnya dimakamkan di makam pahlawan, namun keluarganya menolak, akhirnya jenazah Sutami dimakamkan di pemakaman umum.

nama Ir Hingga saat ini, Sutami menyandang nama Ir, bukan hanya karena hasil karyanya yang masih bermanfaat. Sutami juga diabadikan sebagai nama jalan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.***

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button