Jamselinas XI Diselenggarakan di Purwokerto, 2.000 peserta dari 37 provinsi, dua delegasi luar negeri - WisataHits
Jawa Timur

Jamselinas XI Diselenggarakan di Purwokerto, 2.000 peserta dari 37 provinsi, dua delegasi luar negeri

PURWOKERTO, Suaramerdeka-banyumas.com-Jambore Sepeda Lipat Nasional (Jamselinas) XI yang akan diselenggarakan di Kabupaten Banyumas pada Sabtu 22 Oktober 2022 bertujuan untuk mempromosikan budaya lokal dan pariwisata daerah serta meningkatkan perekonomian masyarakat.

Humas Panitia Penyelenggara Jamselinas XI Heru Listianto dalam keterangan persnya, Senin malam, 17 Oktober 2022, mengatakan peserta akan disuguhi berbagai sajian budaya lokal Banyumas sepanjang 50 km.

Seperti tari Lengger, musik Kentongan dan atraksi egrang. Kemudian dihadirkan berbagai cagar budaya dan destinasi wisata, mengingat sebagian besar peserta berasal dari perkotaan.

“Setelah mulai dari menara teratai Purwokerto, jalur utama melalui jalur pedesaan juga berhenti di kota tua Banyumas (Pendapa duplikat Sipanji di kabupaten Banyumas).

Di sana kita akan meliput berbagai kesenian tradisional khas Banyumas,” kata Heru didampingi panitia lainnya, Nurul Hidayat dan Imam Bagus Pranoto.

Untuk Kabupaten Banyumas, kata dia, manfaat lainnya adalah tamu baik pengendara sepeda (peserta) maupun anggota keluarga sebagai wisatawan membawa manfaat bagi hotel, homestay dan penginapan.

Kemudian atraksi wisata, kuliner, produk UMKM dan promosi budaya Banyumas.

“Akan ada pasar di lokasi Lotus Tower pada Sabtu pagi, serta banyak UMKM yang berjualan. Kemudian ketika kita berada di kota tua Banyumas dan berakhir di Taman Andhang Pangrenan Purwokerto, kita juga akan mendukung berbagai UMKM lokal,” ujarnya.

Disinggung tentang siklus ekonomi atau uang yang dikeluarkan saat menghadiri acara tersebut, Heru mengatakan diperkirakan bisa mencapai lebih dari Rp8 miliar.

Mereka yang datang khusus dari luar daerah dan luar negeri diperkirakan sekitar 2.500 orang.

Delegasi yang telah resmi terdaftar sama-sama mewakili 37 provinsi di seluruh Indonesia, serta dua delegasi asing dari Malaysia dan Singapura.

“Sekitar 60 persen dari jumlah ini harus membawa keluarga Anda. Saat bapak pergi, istri dan anak jalan-jalan, wisata kuliner, belanja di mall dan jalan-jalan.

Mari kita asumsikan sekitar 1.500 peserta membawa keluarga mereka, menghabiskan setidaknya Rp 3 juta per hari, itu sekitar Rp 4,5 miliar saja. Ini tidak termasuk transportasi. Mereka dari luar sudah berdatangan sejak Kamis dan Jumat. Bahkan ada yang langsung ke sini, rombongan dari Jakarta dan Surabaya,” ujarnya.

Sedangkan pada Jamselina XI kali ini, Heru mengatakan peserta resmi dibatasi. Pendaftaran ditutup pada Juni-Juli lalu. Jumlah peserta dibatasi karena kapasitas hunian hotel dan pilihan akomodasi lainnya tidak mencukupi.

Kemudian partisipasinya sama, semua negara bagian terwakili.

Pementasan kali ini, lanjutnya, baru pertama kali digelar di kabupaten/kota kecil.

Dulu diadakan di kota-kota besar (ibu kota provinsi). Diantaranya adalah XII. Rencana Jamselinas direncanakan di Batam.

“Semua komunitas sepeda lipat di seluruh provinsi terwakili. Hanya untuk peserta dari Banyumas, diluar panitia kami batasi yang resmi hanya 50 orang. Di luar peserta resmi, pasti ada kelompok liar (romli).

Hal ini tetap diperbolehkan, baik di depan rombongan maupun di belakang peserta yang kita dampingi. Bedanya mereka tidak mendapatkan fasilitas apapun karena peserta resmi ikut berkontribusi,” jelasnya.

Nurul Hidayat menambahkan, antusiasme peserta sangat tinggi. Saat pendaftaran baru dibuka dalam waktu kurang dari satu jam, pendaftaran sudah mencapai 1.500 orang. Pada gelombang kedua, 2.000 peserta ditambahkan.

“Selain mempromosikan pariwisata, kami juga akan memperkenalkan berbagai monumen budaya Banyumas, seperti Masjid Nur Sulaiman dan pohon tembaga yang berusia sekitar 400 tahun,” katanya.

Khusus bagi pecinta sepeda lipat, Jamselinas tidak hanya sekedar pertemuan, tetapi juga mengkampanyekan penggunaan sepeda sebagai alat olah raga dan alat transportasi yang ramah lingkungan.

“Berawal dari rangkaian acara Jumat, selain pendaftaran, program CSR juga disalurkan serta kampanye, bersepeda sekolah di SMA 4 Purwokerto,” ujar dosen Unsoed itu.

Imam mengatakan sesuai semboyan Jamselinas XI yaitu Pit-Pitan Grapyak Semana, ini menggambarkan karakter masyarakat Cablaka Banyumas.

“Dengan bersepeda kita bersaudara. Ini sama dengan lambang Banyumas, yang cablaka atau apa adanya, bukan petualang dan semedulur,” ujarnya.***

Source: banyumas.suaramerdeka.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button