Jalan menuju Obwis Sri Keminut ambles, UGM turun tangan - WisataHits
Yogyakarta

Jalan menuju Obwis Sri Keminut ambles, UGM turun tangan

Jalan menuju Obwis Sri Keminut ambles, UGM turun tangan

tanpa judul

Krjogja.com – BANTUL – Pemukiman jalan menuju Obyek wisata Sri Keminut Kelurahan Sriharjo, Kapanewon Imogiri Bantul memupus harapan warga. Sejak dimulainya pembangunan, warga di kawasan tersebut sangat optimistis akses jalan yang memadai akan menjadi penggerak perekonomian masyarakat. Sementara itu, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Bantul menyatakan UGM akan segera berkunjung ke lokasi untuk melakukan kajian.

Ketua Komisi B DPRD Bantul Wildan Nafis SE mengatakan jalan menuju objek wisata itu kini rusak parah. “Harus dipahami bahwa jalan merupakan akses terdekat menuju objek wisata dan tidak bisa digunakan. Padahal ada objek wisata yang sering dikunjungi masyarakat,” kata Wildan Selasa (3/1).

Politisi PAN itu meminta segera mengusut penyebab kejadian tersebut. Apakah penyebabnya karena faktor alam atau campur tangan teknis kontraktor? “Perlu ditelusuri, penyebabnya bencana atau kesalahan teknik konstruksi. Karena baru selesai, kenapa langsung tenggelam,” ujarnya. Komisi B DPRD Bantul mengharapkan perbaikan lebih awal karena merupakan pintu masuk utama objek wisata dan ditunggu-tunggu masyarakat.

Dusun Wunut Sriharjo Imogiri, Sugiyanto mengungkapkan, kejadian yang terjadi akhir pekan lalu melumpuhkan mobilitas warga di kawasan tersebut. Kendaraan roda empat sama sekali tidak bisa lewat begitu juga dengan kendaraan roda dua. “Untuk kendaraan roda empat jelas tidak bisa, tapi untuk kendaraan roda dua, meski dilarang, banyak yang memaksakan diri untuk lewat karena jaraknya 10 km jika memutar balik,” kata Sugiyanto.

Peristiwa-peristiwa tersebut berdampak signifikan terhadap kunjungan wisatawan. Sebab dalam kondisi normal, hingga 300 orang bisa bersepeda melewati kawasan wisata Sri Keminut setiap harinya. “Sebenarnya masih sangat bagus, 300 orang bisa datang untuk bersepeda,” terangnya. Tapi sekarang berhenti segera setelah kejadian itu.

Sebagai warga sekitar, Sugiyanto hanya berharap kerusakan tersebut segera ditindaklanjuti agar aktivitas warga juga dapat berjalan seperti biasa. Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul merilis data, terjadi penurunan ruas jalan. Panjang 52 meter, lebar 6 meter.

Kepala BPBD Bantul Agus Yuli Herwanto mengatakan berdasarkan data lapangan, pada 24 Desember 2022, pembangunan Talud telah selesai dan retakan kecil muncul pada 26 Desember. Kemudian pada tanggal 29 Desember 2022 terjadi longsor dan jalan ambruk. (Roi)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button