Jadikan Pariwisata Primadona PAD - SuaraBaru.id - WisataHits
Yogyakarta

Jadikan Pariwisata Primadona PAD – SuaraBaru.id

JEPARA(SUARABARU.ID) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jepara mengajak untuk membangun optimisme dan menjadikan sektor pariwisata sebagai primadona Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Jepara. Banyak cara yang bisa dilakukan pemerintah untuk mewujudkannya.

Hal itu terungkap dalam dialog interaktif Tamansari Menyapa, Jumat (21/10/2022) di R-lisa FM. Dua Wakil Ketua DPRD Jepara, Junarso dan Pratikno, hadir dalam dialog dengan topik pengembangan pariwisata dan industri kreatif. Kemudian budayawan Jepara Iskak Wijaya, Kepala Komunikasi dan Informatika Arif Darmawan bersama Kepala Dinas Komunikasi Komunikasi dan Informatika Muslichan.

“Kami mengapresiasi kerja keras Pemkab Jepara untuk mengembangkan potensi wisata yang ada. Tapi ini harus diperbaiki lagi, kata Junarso.

Pemerintah, kata Junarso, harus memiliki optimisme yang besar. Bahwa sektor pariwisata akan menjadi primadona PAD di Jepara. Namun optimisme tersebut perlu didukung oleh semua pihak, termasuk potensi wisata yang ada. Potensi alam, laut, pegunungan, budaya dan kearifan lokal.

“Pemkab harus berani optimis dengan fakta yang ada. Tinggal pemerintah hadir untuk menerjemahkan potensi tersebut menjadi hasil nyata yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat,” ujarnya.

Junarso juga membandingkan wisata buatan yang dikelola swasta dengan pemerintah Kabupaten Jepara. Misalnya wisata kolam renang pribadi di Jepara. Dengan lokasi yang tidak begitu luas, bangunan ini tidak mewah dengan pengelolaan yang mudah namun dapat memberikan hasil yang luar biasa.

Untuk obyek-obyek wisata yang dikelola oleh pemerintah kabupaten pasti hasilnya lebih baik dari mereka. Pemerintah dapat memaksimalkan Pantai Kartini, Bandengan, Benteng Portugis dan Gua Tritip setelah Karimunjawa menjadi primadona di PAD Jepara.

“Kita tahu pajak turis Jepara hanya sekitar Rp 3,8 miliar per tahun. Kami masih bisa meningkatkan,” katanya.

Mengenai pertumbuhan pariwisata dan industri kreatif, menurut Junarso, ada dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Keduanya harus saling bahu membahu, industri kreatif harus mendukung pariwisata dan sebaliknya. Dalam hal ini, pemerintah harus aktif mendorong dan mendukung para pencari kerja agar berani mempublikasikan ide-ide kreatifnya dan bernilai ekonomis tinggi.

“Kemampuan mengukir kami tinggi. Dihadapkan dengan potensi wisata tersebut, mereka saling menguatkan. Kemampuan ini menjadi daya tarik bagi wisatawan,” kata Junarso.

Pratikno menambahkan, pemerintah perlu hadir di tengah masyarakat. Terkait perkembangan pariwisata dan industri kreatif, masyarakat Jepara perlu mengubah pola pikir di era digitalisasi. Anak muda perlu dibawa ke sana untuk menghadapi era digitalisasi.

“Kita bisa belajar dari Gunung Kidul. Melalui objek wisata Gua Pindul mampu menghasilkan PAD yang luar biasa. Itu karena tindakan pemasaran mereka,” katanya.

Pratikno melihat perkembangan pariwisata bergeser ke pedesaan. Mereka berlomba-lomba menciptakan destinasi pariwisata. Itu juga harus mendapat dukungan. Pemerintah kabupaten harus hadir mendorong desa untuk meneliti dan menghasilkan PAD desa.

Sementara itu, pemerhati budaya Iskak Wijaya mengatakan Jepara memiliki keunikan dan keunggulan yang tidak dimiliki daerah lain. Lautan, daratan, dan pegunungan, serta personel ukiran dan furnitur yang terampil. Dan didukung oleh budaya yang berbeda. Semua ini bisa dikemas dan dijual dan menjadi aset pariwisata untuk mendukung PAD.

“Kami membutuhkan kerja sama pemerintah, pembuat undang-undang, dan dunia usaha. Pemerintah tidak boleh kalah dengan swasta dalam pengelolaan pariwisata,” kata Iskak.

Hadepe-Kmf

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button