Intensifkan kerjasama, optimalkan 51 desa wisata percontohan - WisataHits
Jawa Timur

Intensifkan kerjasama, optimalkan 51 desa wisata percontohan

Intensifkan kerjasama, optimalkan 51 desa wisata percontohan

KEPANJEN – Sebanyak 51 desa wisata percontohan di Kabupaten Malang sedang dibersihkan. Mereka siap bergabung dengan desa wisata dalam kategori belasan desa wisata berkembang dan maju. Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang juga giat mendorong dan mendukung desa wisata percontohan.

Peran pemerintah diperlukan untuk mendorong pertumbuhan desa wisata percontohan. Karena kategori desa liburan ini berbeda dengan desa-desa terkenal seperti Pujon Kidul, Kecamatan Pujon atau Sanankerto, Kecamatan Turen. “Desa percontohan wisata masih perlu didorong untuk dikembangkan lebih lanjut,” kata Bupati Malang Purwoto, Kadisparbud.

Ia menambahkan, saat ini ada tiga desa wisata yang masuk kategori mandiri dan delapan desa wisata maju. Kemudian ada 18 desa wisata yang berkembang. “Nah, toh ada 51 desa wisata percontohan. Proyek percontohan ini perlu didorong untuk dikembangkan melalui intervensi dan kolaborasi perangkat daerah (PD),” kata Purwoto.

Desa wisata mandiri tidak perlu lagi dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Malang. Dengan sistem dan pengelolaan BUMDes, desa wisata mandiri dapat bergerak secara mandiri. Demikian juga desa maju berpotensi menjadi desa wisata mandiri. Di sisi lain, 51 desa wisata percontohan perlu didampingi dan didukung.

Tidak hanya dari PD Pemkab Malang, masyarakat juga bisa memberikan dukungan. Mereka melakukan ini dengan datang ke tempat-tempat wisata landmark. Menurut Purwoto, pengembangan desa wisata menuju swasembada merupakan grand blueprint pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf).

Selain itu, desain ini juga didukung oleh Kementerian Desa PDTT. “Ini terlihat dari DD dan hibah yang datang dari pemerintah pusat. Desa perlu diperkuat. Untuk desa maju dan berkembang saja tidak cukup. Harus menjadi desa yang mandiri dengan memanfaatkan potensi alam dan budayanya,” ujar mantan Camat Wajak itu. (sirip/tidak)

KEPANJEN – Sebanyak 51 desa wisata percontohan di Kabupaten Malang sedang dibersihkan. Mereka siap bergabung dengan desa wisata dalam kategori belasan desa wisata berkembang dan maju. Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang juga giat mendorong dan mendukung desa wisata percontohan.

Peran pemerintah diperlukan untuk mendorong pertumbuhan desa wisata percontohan. Karena kategori desa liburan ini berbeda dengan desa-desa terkenal seperti Pujon Kidul, Kecamatan Pujon atau Sanankerto, Kecamatan Turen. “Desa percontohan wisata masih perlu didorong untuk dikembangkan lebih lanjut,” kata Bupati Malang Purwoto, Kadisparbud.

Ia menambahkan, saat ini ada tiga desa wisata yang masuk kategori mandiri dan delapan desa wisata maju. Kemudian ada 18 desa wisata yang berkembang. “Nah, toh ada 51 desa wisata percontohan. Proyek percontohan ini perlu didorong untuk dikembangkan melalui intervensi dan kolaborasi perangkat daerah (PD),” kata Purwoto.

Desa wisata mandiri tidak perlu lagi dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Malang. Dengan sistem dan pengelolaan BUMDes, desa wisata mandiri dapat bergerak secara mandiri. Demikian juga desa maju berpotensi menjadi desa wisata mandiri. Di sisi lain, 51 desa wisata percontohan perlu didampingi dan didukung.

Tidak hanya dari PD Pemkab Malang, masyarakat juga bisa memberikan dukungan. Mereka melakukan ini dengan datang ke tempat-tempat wisata landmark. Menurut Purwoto, pengembangan desa wisata menuju swasembada merupakan grand blueprint pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf).

Selain itu, desain ini juga didukung oleh Kementerian Desa PDTT. “Ini terlihat dari DD dan hibah yang datang dari pemerintah pusat. Desa perlu diperkuat. Untuk desa maju dan berkembang saja tidak cukup. Harus menjadi desa yang mandiri dengan memanfaatkan potensi alam dan budayanya,” ujar mantan Camat Wajak itu. (sirip/tidak)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button