Rumah Sakit ini membidik wisata kesehatan Malang yang akan terwujud pada 2024 Hal semua - WisataHits
Jawa Timur

Rumah Sakit ini membidik wisata kesehatan Malang yang akan terwujud pada 2024 Hal semua

MALANG, KOMPAS.com – Salah satu RS di Malang yaitu RS Persada bertujuan menjadikan Malang Raya sebagai kawasan wisata kesehatan pada tahun 2024.

Wakil Direktur RS Persada Ardantya Syahreza mengatakan gagasan itu muncul seiring kekhawatiran Presiden Joko Widodo bahwa banyak orang Indonesia yang berobat ke luar negeri.

“Jumlah wisatawan yang melakukan medical tourism ke luar negeri seperti Penang, Malaysia dan Singapura, Thailand cukup besar menghabiskan US$ 11,5 miliar setahun,” kata Ardantya Syahreza. Kompas.com, Minggu (23/10/2022).

Baca Juga: 5 Wisata di Desa Wisata Gubugklakah Malang, Kunjungi 3 Air Terjun

Padahal, menurutnya, kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia tidak kalah dengan di luar negeri. Meski, menurutnya, dokter perlu dilatih untuk memberikan pelayanan lebih kepada pasien.

“Alasan yang mereka akui adalah rendahnya kualitas pelayanan di Indonesia, dokternya tidak komunikatif dan pengobatannya beragam, tulang belakang, jantung dan lain-lain. Sebenarnya mereka sudah ada di sini, tapi kenapa tidak di sini,” katanya.

Ilustrasi aplikasi masker wajah.  Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif bekerja sama dengan IDI untuk mengembangkan pariwisata kesehatan dan kebugaran di Indonesia. Dermaga. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ilustrasi aplikasi masker wajah. Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif bekerja sama dengan IDI untuk mengembangkan pariwisata kesehatan dan kebugaran di Indonesia.

Menurutnya, kinerja medis dari pengobatan rumahan juga sama. Namun yang perlu diubah adalah karakternya.

“Anda harus melayani lebih banyak. Jangan biarkan pasien Anda menunggu. Kamu butuh membuka untuk ilmu pengetahuan atau olahraga yang merupakan kasus sukses di luar. Mereka mau mendengarkan masukan dari dokter asing,” lanjut Ardantya.

Pihaknya membangun konsep wisata kesehatan Malang dengan tujuan menjangkau masyarakat yang memang ingin berobat namun sekaligus berwisata bersama keluarga. Target wisatawan potensial diserang dari wilayah Jakarta dan Surabaya.

Menurutnya, Malang Raya memiliki potensi berbagai destinasi wisata yang dapat menarik wisatawan, seperti Gunung Bromo dan Kota Batu.

“Awal 2022 saya merencanakan konsep. Kita harus bisa membangun wisata kesehatan di Malang asalkan bisa bekerjasama dengan ekosistem yang ada,” ujarnya.

Bromo Savannah via Malang atau Lumajang.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Padang sabana Bromo via Malang atau Lumajang.

Pihaknya juga tengah melakukan sosialisasi kepada berbagai pihak untuk membantu mewujudkan wisata kesehatan Kota Malang, seperti pengusaha kafe dan hotel. Salah satu pihak yang sedang dipertimbangkan untuk kerjasama adalah Jatim Park Group.

Ardantya mengatakan, perusahaan jaringan pariwisata dan hotel bersedia mendukung terwujudnya wisata kesehatan Kota Malang dengan membangun resort bagi masyarakat yang ingin melakukan yoga.

“Jatim Park sudah komunikasi. Mereka siap, bahkan siap menginvestasikan Resort untuk yoga di tengah hutan, udaranya segar. Tapi kalau UKM atau oleh-oleh, tidak ada. Itu harus berdampak positif,” katanya.

Baca Juga: 10 Wisata Alam di Malang, Dari Air Terjun, Bukit Hingga Pantai

Ia juga bersedia memberikan pelayanan terbaik kepada para traveller yang berobat dan sekaligus berwisata.

“Jadi pelayanannya benar-benar VIP, tidak ada BPJS. untuk rehabilitasi, pra-perawatan, deteksi jantung, dia hanya berjalan lebih jauh di sini untuk deteksi. Banyak sub-spesialisasi untuk tulang belakang, bedah jantung, jalan pintasdan sebagainya,” ujarnya.

RS Persada juga sedang menjajaki kerja sama dengan RS lain yang ingin mendukungnya. Ia menargetkan untuk mewujudkan wisata kesehatan Malang pada 2024.

dapatkan pembaruan pesan yang dipilih dan berita terkini setiap hari dari Kompas.com. Jom join grup Telegram “Kompas.com News Update” caranya klik link lalu join. Anda harus terlebih dahulu menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button