Ini Tantangan Pembangunan Ekonomi Jatim 2023, Deputi BI Malang Beber 4 Penguatan Strategis Kunci - WisataHits
Jawa Timur

Ini Tantangan Pembangunan Ekonomi Jatim 2023, Deputi BI Malang Beber 4 Penguatan Strategis Kunci

Ini Tantangan Pembangunan Ekonomi Jatim 2023, Deputi BI Malang Beber 4 Penguatan Strategis Kunci

WAKTU JATIM – Pembangunan ekonomi Jawa Timur 2023 belum tentu berjalan mulus. Ada beberapa tantangan yang harus diatasi.

Malang menguraikan sejumlah tantangan yang harus dihadapi. Selain itu, KPwBI Malang memaparkan 4 kunci strategis untuk mendorong pembangunan ekonomi.

Wakil Ketua Perwakilan BI Malang Erwin Syafi’i mengatakan tantangan di tahun 2023 adalah ketidakpastian ekonomi dan keuangan global. Situasi ekonomi global tetap suram atau buram. Karena ketidakpastian global, tekanan inflasi global, kenaikan suku bunga, dan risiko resesi semakin meningkat.

Kemudian di dalam negeri terjadi konsolidasi fiskal, defisit pendapatan dan belanja negara (APBN) mengecil, termasuk penurunan konsumsi dan investasi pemerintah.

Dari sisi pendanaan, khususnya untuk sektor UMKM, juga menjadi tantangan tersendiri. Hal ini karena pendanaan untuk sektor UMKM masih terbatas.

“Kemudian tunjangan sosial negara tertentu juga dipotong. Seperti BLT BBM, subsidi upah yang sudah tidak ada lagi,” jelasnya beberapa waktu lalu.

2

Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) global pada 2021 akan menjadi 6,1 persen. Pada Januari 2023, International Monetary Fund (IMF) World Economic Outlook (WEO) memperkirakan Januari 3,8 persen, April 3,6 persen, Juli 2,9 persen, dan Oktober 2,7 persen.

Dalam rangka mendorong kelanjutan pemulihan ekonomi Jawa Timur pada tahun 2023, perlu diperkuat melalui langkah-langkah strategis. Ada 4 strategi utama.

Pertama, penguatan peran Jawa Timur sebagai eksportir terdepan industri manufaktur. Diharapkan nantinya mampu menjejaki agroindustri di sektor pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan.

Kemudian meningkatkan pemanfaatan kawasan industri, termasuk KIH dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Peningkatan ekspor ke negara-negara yang telah menjalin kerja sama perdagangan dengan Uni Eropa, Australia, Chili, Uni Emirat Arab; dan meningkatkan penggunaan LCS untuk transaksi perdagangan internasional.

Kedua: Penguatan peran lumbung pangan nusantara. Dalam hal ini harus memperkuat infrastruktur pangan, memperkuat pertanian cerdas/digital; Memperkuat kerja sama antar daerah (KAD) dan operasi pasar terarah, serta memperluas pembiayaan rantai pasok untuk mendukung peningkatan produksi pangan, termasuk untuk pengadaan pupuk dan pakan ternak.

Ketiga memperkuat optimalisasi proses digitalisasi ekonomi di Jawa Timur. Hal ini tentunya disertai dengan upaya untuk memperluas penggunaan QRIS baik bagi pengguna maupun merchant; meningkatkan kesadaran masyarakat untuk meningkatkan transaksi digital; meningkatkan akses ke pasar digital dan e-commerce untuk UMKM; Memperkuat infrastruktur digital yang lebih adil dan meningkatkan PAD melalui ETP.

Keempat, meningkatkan inklusivitas ekonomi Jawa Timur melalui pengembangan UMKM, ekonomi syariah, dan pariwisata. Ini dilakukan dengan memperbaiki infrastruktur utama pariwisata; penguatan desa wisata halal; Memberdayakan UMKM untuk digitalisasi; Perluasan pembiayaan UMKM dan bantuan sosial produktif (ditujukan untuk kelompok pra sejahtera).

“Kami sudah sampaikan kepada Gubernur bahwa ada 4 kunci strategis untuk mendorong pertumbuhan ini,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga menyampaikan potensi ekonomi Jatim pada 2023 antara lain Covid-19 mulai terkendali, sehingga ada potensi perbaikan ekonomi dalam negeri. Kemudian pengembangan lebih lanjut proyek-proyek strategis; persiapan pemilu;

Selain itu, kontribusi UMKM yang besar terhadap perekonomian Jawa Timur (>60 persen) berdampak kecil secara global; Selain itu, daya saing ekspor dan ekspor luar negeri antar wilayah Jawa Timur tinggi dan kuat.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button