Ikon Bandung, Masjid Raya Al Jabbar bisa menjadi destinasi wisata religi - WisataHits
Jawa Barat

Ikon Bandung, Masjid Raya Al Jabbar bisa menjadi destinasi wisata religi

Bogordaily.net – Masjid Raya Al-Jabbar diresmikan di kawasan Cimincrang Gedebage kota Bandung. Tak hanya sebagai tempat ibadah, sarana dan prasarana yang ada di sana mampu menjadikan Majid Al Jabbar sebagai destinasi wisata religi di kota Bandung.

Masjid milik pemerintah provinsi Jawa Barat ini berdiri di tengah kolam retensi dan direncanakan mampu menampung hingga 33.000 jemaah.

Masjid Al-Jabbar terletak di Jalan Cimincrang nomor 14, Cimenerang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat.

Masjid Al Jabbar berdiri di atas kolam retensi dan tampak mengapung di atas danau saat air di kolam mencapai permukaan.

Bangunan Masjid Al Jabbar memiliki lantai dasar dengan museum seluas 11.238,20 meter persegi, lantai 1 seluas 8.329 meter persegi dan lantai mezzanine seluas 2.232 meter persegi.

Dengan demikian, Masjid Al-Jabbar memiliki luas total 21.799,20 meter persegi. Kapasitas musala Masjid Raya Al Jabbar lantai 1 adalah 9.822 orang, mezzanine berkapasitas 3.188 orang, aula 3.627 orang dan alun-alun 16.363 orang.

Foto: detik.com

Total kapasitas musala Masjid Al-Jabbar mencapai 33.000 orang. Luas perencanaan Masjid Agung Al-Jabbar sendiri mencapai 26 hektar dengan luas bangunan 2,9 hektar.

Sedangkan luas tambak atau danau mencapai 6.930 hektar, dan luas alun-alun, tempat parkir, dan area hijau – 11.163 hektar.

Tak kalah menarik, sebagai lembaga penunjang, terdapat museum di bawah bangunan utama masjid. Ada pula taman bertema 25 Nabi dan Rasul yang menghiasi bangunan masjid megah ini.

Fasilitas pendukung lainnya dilengkapi dengan tempat parkir yang cukup luas untuk bus, restoran, serta ruang kelas.

Foto: ccnindonesia.

Sekretaris Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (DBMPR) Jabar Iwan Suwanagiri mengatakan, Masjid Al-Jabbar memiliki beberapa fasilitas, antara lain plaza, koridor, musala mezanin, dan musala utama.

“Yang paling mencolok adalah dengan adanya Museum Nabi, kemudian masyarakat juga bisa menikmati taman yang bisa dijadikan sebagai tempat wisata religi. Tidak ada yang seperti itu, baik di luar maupun di dalam, hanya karpetnya dari Turki,” kata Ivan.

Dia menjelaskan, di Indonesia belum ada pabrikan yang bisa memenuhi kriteria spesifikasi karpet Masjid Al Jabbar, seperti tinggi tiang, 100 persen wool, dan kerapatan.

Lebih lanjut, Ivan mengklaim, tidak ada masjid dengan fasad seperti Masjid Al-Jabbar.

Fasad Masjid Al Jabbar terbuat dari kaca yang menyerupai sisik ikan. Jumlah kaca yang dibutuhkan mencapai 6.136 panel.

“Biasanya masjid memiliki tiang, masjid ini berukuran 99 x 99 meter tanpa tiang. Sedangkan untuk Amdal (penilaian dampak lingkungan) kami lapor dua kali dalam setahun,” jelasnya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button