HUT Smart Park ke-14, refleksi proses, kerja keras dan kolaborasi - WisataHits
Yogyakarta

HUT Smart Park ke-14, refleksi proses, kerja keras dan kolaborasi

Reporter Tribune Jogja Melaporkan Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA– Taman Pintar memasuki usia baru di usia 14 tahun. Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya, Taman Pintar digagas dengan gagasan bahwa kota Yogyakarta adalah kota pendidikan dan kota pariwisata.

Predikat ini harus diperkuat, sehingga perlu menghadirkan instalasi yang memadukan dua kepentingan, yakni kepentingan pendidikan, namun bernuansa pariwisata.

“Tentu rating ini bukan sekedar rating, harus diperkuat. Agar predikatnya tidak melemah seiring berjalannya waktu, tetapi justru memperkuatnya,” ujarnya, Senin (12/12/2022).

Dikatakannya, sejak didirikan pada 2004, ada proses panjang yang dilalui hingga akhirnya Taman Pintar resmi berdiri pada 2008. Proses panjang yang dilalui mengubah cara pandang dari kawasan komersial menjadi kawasan pendidikan.

Sebelumnya, Taman Pintar merupakan mal yang dikelola oleh pihak ketiga. Setelah kerjasama selesai, Pemerintah Kota Yogyakarta mengubahnya menjadi kawasan yang berdaya saing dan bernilai tinggi untuk menunjang pendidikan.

“Dulu sekitar seribu pedagang harus direlokasi dan Taman Pintar dibangun dalam proses panjang dan bertahap. Hal ini mencerminkan kebutuhan Taman Pintar untuk menghargai proses, kerja keras, dan terutama kolaborasi. Karena Taman Pintar juga dibangun atas kerja sama semua pihak,” ujarnya.

Menurut Aman, Taman Pintar sudah mulai bergerak mengikuti perkembangan zaman. Ini bisa dilihat dari konten yang baru diproduksi. Sebagai bagian dari dinas kebudayaan, Taman Pintar wajib memberikan pendidikan tambahan bernuansa budaya.

“Kemudian UPT Taman Budaya tidak hanya di taman pintar kota Yogyakarta, tetapi juga di waduk Giwangan di selatan kota Yogyakarta. Harapannya, sebagai bagian dari taman budaya, kerjasama ini bisa menciptakan atraksi yang lebih banyak lagi,” lanjutnya.

Kepala UPT Taman Budaya Yogyakarta Retno Yuliani mengungkapkan ada dua hal besar yang membuat Taman Pintar menginjak usia 14 tahun. Kedua hal itu adalah keterampilan kelembagaan dan keuangan.

Dia mengatakan pandemi COVID-19 telah menyebabkan penurunan kehadiran yang drastis. Jika sebelum pandemi COVID-19 rata-rata satu juta pengunjung per tahun, tahun 2020 hanya 270.000 pengunjung dan tahun 2021 hanya 130.000.

“Peran Pemkot Yogyakarta sangat besar, selain dukungan finansial juga dukungan moril agar kami bisa survive. Setelah pandemi ini kita lihat hampir normal. Per November lalu, ada 570.000 pengunjung, hampir 600.000 pengunjung. Kalaupun tidak normal, dekat saja,” ujarnya.

Di hari jadinya yang ke-14, Taman Pintar mengusung tema Let’s Get Science. Sebagai sarana belajar yang menyenangkan, ia berharap Taman Pintar bisa mendekati normal bahkan lebih baik dari sebelumnya.

Selain inovasi di Taman Pintar, Embung Giwangan juga sedang dalam proses pembangunan. Harapannya, keduanya dapat bersinergi untuk pengembangan pendidikan dan kebudayaan, serta pariwisata.

Untuk memeriahkan Dies Natalis ke-14, pihaknya menghadirkan berbagai kegiatan bagi mahasiswa. Taman Pintar mengadakan lomba mural digital untuk siswa tingkat SMA/SMK. Nantinya, pemenang bisa membuat mural di dinding lantai tiga Smart Park.

Sementara itu, Taman Pintar menyelenggarakan lomba mendongeng sains untuk siswa SMP. Sementara itu, ia menghadirkan retelling untuk siswa sekolah dasar, di mana peserta diajak untuk menonton demonstrasi kemudian menceritakannya kembali.

“Tentu kita berharap Taman Pintar bisa lebih baik lagi. Setidaknya itu hampir normal. Kami akan terus menghadirkan wisata edukasi dan menghadirkan alat-alat pengajaran yang edukatif dan interaktif dengan cara yang menyenangkan,” imbuhnya. (Menakjubkan)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button