Holiday Nataru, ini merupakan destinasi wisata alam yang cocok bagi para pecinta binatang - WisataHits
Jawa Timur

Holiday Nataru, ini merupakan destinasi wisata alam yang cocok bagi para pecinta binatang

Holiday Nataru, ini merupakan destinasi wisata alam yang cocok bagi para pecinta binatang

Merdeka.com – Pergi berlibur ke suatu tempat menjadi acuan bagi sebagian orang untuk menenangkan pikiran dari berbagai macam masalah dalam hidup. Namun ada juga orang yang bisa melepas penat tanpa harus pergi berlibur, itu tergantung dari masing-masing individu.

Meski begitu, berlibur bisa menyegarkan pikiran lebih baik lagi, apalagi jika berlibur di tempat yang memanjakan mata, seperti pemandangan taman dan pepohonan rindang serta berbagai jenis hewan liar yang habitatnya jarang ditemukan.

Artikel media Taboola

Bagi Anda yang menyukai habitat satwa liar yang hampir punah, taman nasional satwa ini mungkin akan membawa Anda untuk melihat satwa tersebut, apalagi jika Anda adalah seorang penggila burung atau pengamat burung.

Apakah Anda ingin mengenal tempat yang mungkin cocok untuk tujuan liburan Anda? Mari simak ulasan berikut ini.

Taman Nasional Gunung Gede Panrango

Terletak di Provinsi Jawa Barat, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango menawarkan pengunjung pemandangan yang indah tanpa harus pergi terlalu jauh jakarta. Hutan pegunungan cagar alam yang luas adalah rumah bagi makhluk-makhluk menarik seperti macan tutul Jawa, kancil Jawa, dan landak Malaya, tetapi khususnya bagi pecinta burung, lebih dari 200 spesies berbeda dapat ditemukan di seluruh taman.

Burung endemik Indonesia berlimpah, dari minivet Sunda hingga pengicau pedang Jawa, menjadikan Gunung Gede Pangrango tujuan yang sangat cocok bagi siapa saja yang ingin menambah daftar hidup mereka tanpa mengunjungi Sumatra, Kalimantan, atau pulau-pulau terpencil lainnya untuk bepergian di Indonesia.

Taman Nasional Gunung Leuser

Taman Nasional Gunung Leuser adalah suaka penting bagi satwa liar asli Sumatera dan rumah bagi beberapa orangutan, harimau, dan badak yang tersisa di pulau ini. Tapi ada lebih banyak kehidupan di sini daripada mamalia. Di bagian taman Sumatera Utara, desa kecil Bukit Lawang adalah tujuan yang sangat populer untuk perjalanan beberapa hari. Perusahaan lokal menawarkan tur berpemandu untuk mencari kehidupan burung asli pulau itu.

Pengamat burung dapat melihat spesies umum seperti Goldchat, Red Kingfisher atau Greater Argus saat berkunjung, sedangkan yang beruntung dapat melihat sekilas Rangkong atau Wallace’s Eagle.

2 dari 2 halaman

Taman Nasional Kutai

kutai rev2

Hamparan luas Kalimantan terkenal di dunia karena konsentrasi satwa liarnya yang tinggi, dan di sebelah timur daratan Taman Nasional Kutai menawarkan rangkaian spesies burung asli yang sangat menarik. Beberapa ratus spesies burung yang berbeda tumbuh subur di hutan hujan dataran rendah tropis, dengan spesimen yang sangat menawan termasuk pohon kumis, trogon merah, dan elang bergaris.

Selain banyaknya spesies burung hutan, taman ini juga dikenal dengan banyak mamalia ikoniknya. Selama kunjungan Anda, Anda akan memiliki kesempatan untuk melihat monyet merah marun endemik, orangutan borean, dan bahkan siamang miller yang terancam punah.

Cagar Alam Tangkoko

Di bagian paling utara Sulawesi, Kawasan Konservasi Tangkoko berfungsi sebagai tujuan ekowisata yang sangat populer berkat banyaknya spesies primata dan burung. Meskipun daya tarik utama cagar ini adalah rangkong Sulawesi yang terancam punah, yang endemik di wilayah tersebut, burung juga dapat ditemukan dengan melimpah, dengan rangkong Sulawesi, lorikeet berornamen, dan endemik Indonesia lainnya yang mendiami daerah tersebut.

Sebagai bonus tambahan, Tangkoko hanya berjarak beberapa jam di sebelah timur Manado, ibu kota Sulawesi Utara, dan memungkinkan pengunjung untuk menghabiskan hari mencari satwa liar dan kembali pada sore hari untuk mencicipi penjelajahan warisan kuliner kaya kota yang luas.

Taman Nasional Bali Barat

Meskipun Bali terkenal dengan resor kelas atas dan suasana pesta yang ramai, ada tempat yang sangat diminati di pesisir paling barat pulau yang menanti para pengamat burung. Makhluk menakjubkan ini, yang dikenal sebagai myna Bali, didorong ke ambang kepunahan karena hilangnya habitat dan perdagangan hewan peliharaan ilegal, dengan benteng terakhir bagi spesies yang ada dalam bentuk Taman Nasional Bali Barat.

Dilengkapi dengan sabana dan hutan bakau dan pegunungan yang luas, suaka margasatwa ini adalah tujuan utama Bali untuk menemukan burung serta spesies Indonesia lainnya termasuk pelatuk kepala merah, pemburu laba-laba kecil, dan flameback Jawa. [azz]

Baca juga:
Sandiaga Uno: Tiket masuk Taman Nasional Komodo Rp 3,75 juta resmi dibatalkan
Potret daya pikat Lembah Harau yang wajib dilihat saat musim liburan akhir tahun
Serunya bersantai di Kampung Sabin, resto bernuansa Bali yang unik di Cirebon
Erick Thohir: Jangan mengutamakan wisatawan lokal
Dihiasi pemandangan laut dan persawahan, Bukit Sodong di Lebak cocok untuk penyembuhan
Kunjungi Air Terjun Lembah Anai, objek wisata di Jalur Lintas Padang-Bukittinggi

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button