Hasil studi lapangan, 2 dosen dari UB Malang menjadi kontributor Ensiklopedia Pariwisata Internasional - WisataHits
Jawa Timur

Hasil studi lapangan, 2 dosen dari UB Malang menjadi kontributor Ensiklopedia Pariwisata Internasional

Hasil studi lapangan, 2 dosen dari UB Malang menjadi kontributor Ensiklopedia Pariwisata Internasional

Malang (beritajatim.com) – Dua dosen Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA-UB) menjadi kontributor Ensiklopedia Manajemen dan Pemasaran Pariwisata atau International Tourism Encyclopedia. Entri kata yang dimasukkan adalah hasil studi lapangan dan hasil penelitian yang dilakukan beberapa tahun terakhir, hasil dan dana penelitian dari UB dan FIA-UB.

Dua dosen tersebut adalah Muhammad Rosyihan Hendrawan dan Aniesa Samira Bafadhal. Ensiklopedia ini diterbitkan oleh editor terkenal dunia Edward Elgar dari Inggris Raya (UK) dan mencakup berbagai topik interdisipliner, khususnya di bidang pariwisata.

Dalam ensiklopedia, mereka membantu memasukkan dua entri. Yang pertama adalah Virtual Museum yang merupakan hasil karya tulis bersama. Kedua, “Muslim Health Tourism” yang ditulis oleh Aniesa.

Muhammad Rosyihan Hendrawan, dosen ilmu perpustakaan UB, mengatakan dalam entri Virtual Museum, keduanya menjelaskan bahwa museum merupakan salah satu jantung peradaban, ditunjuk sebagai lembaga memori atau lembaga warisan budaya, yang dapat dikelola secara pendidikan dan budaya. cara santai.

“Nilai sebuah museum tidak bisa hanya diukur dari kelangkaan dan kelengkapan koleksi di dalam dinding ruang, tetapi lebih dari itu, museum harus mampu memiliki kemampuan yang mendukung aksesibilitas, ketahanan memori kolektif bersama, termasuk wisata sejarah dan budaya. ,” jelas Rosyihan, Jumat (21 Oktober 2022).

Masuknya Muslim Health Tourism yang ditulis oleh Aniesa merupakan konsep wisata yang mengikuti ajaran (Sunnah) Nabi Muhammad SAW tentang pencegahan, pengobatan dan kebersihan penyakit, yang bersumber dari Al-Quran dan Al-Hadits. Entri tersebut tergabung dalam konsep populer Thibbun Nabawi (Pengobatan Gaya Nabi) dan dapat menjadi inovasi modern selama tidak melanggar Ijma’ dan Qiyas Ulama.

Aniesa mengatakan ada dua pengelompokan konsep dan praktik di bawah payung wisata kesehatan muslim, yaitu wisata kesehatan muslim dan wisata medis muslim. Wisata kesehatan muslim adalah wisata kesehatan preventif untuk mencegah penyakit seperti salon dan spa syariah dan olahraga sunnah.

Sedangkan wisata medis muslim adalah wisata kesehatan yang memiliki khasiat penyembuhan untuk mengobati penyakit seperti

“Penyelenggaraan pelayanan dan pemasaran integratif pelayanan kesehatan bagi umat Islam tidak hanya menjadi isu penting bagi umat Islam itu sendiri, tetapi juga perlu dilihat sebagai bagian dari upaya menuju kesehatan masyarakat global,” jelas Aniesa yang merupakan dosen S1 Pariwisata. .

Kedua artikel tersebut lolos setelah melalui proses seleksi dan kurasi yang ketat mulai tahun 2021 selama hampir dua tahun, di bawah penyuntingan langsung pakar sistem informasi pariwisata dunia dari Bournemouth University Business School, Inggris, Dimitrios Buhalis, dan tim yang dipimpin oleh editor Edward Elgar .

“Ini merupakan berkah bagi kami dan hasil dari dukungan pimpinan. Kami berharap manajemen terus mendukung para dosen dalam meneliti secara tematik sesuai minatnya,” jelas Hendrawan nanti.

Hendrawan berharap pengelolaan data penelitian di kampus tidak hanya terdokumentasi, tetapi mudah diakses oleh publik. Ia berpendapat di UB saat ini perlu ada inisiasi, kebijakan dan tata kelola yang lebih baik dalam pengelolaan memori kolektif UB oleh lembaga memori atau institusi milik UB seperti museum, galeri, perpustakaan, arsip dan pusat dokumentasi.

“Ingatan kolektif tidak hanya berupa teks tetapi semua media dan perangkat untuk mengumpulkan pengetahuan eksplisit atau rekaman, termasuk gambar audiovisual, gambar bahkan objek digital yang ditulis tentang UB oleh komunitas UB atau oleh pihak di luar UB menjadi . Hal ini diperlukan agar UB tidak kehilangan jati dirinya, dapat diakses oleh sivitas UB dan masyarakat umum sekalipun ada pergantian pimpinan atau struktur organisasi,” pungkas Hendrawan. [dan/beq]

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button