Hanya 3 Jam, Pedagang Kaki Lima CFD Di Citywalk Jl Slamet Riyadi Solo Dapat Ratusan Ribu Rupiah - Solopos.com - WisataHits
Jawa Tengah

Hanya 3 Jam, Pedagang Kaki Lima CFD Di Citywalk Jl Slamet Riyadi Solo Dapat Ratusan Ribu Rupiah – Solopos.com

SOLOPOS.COM — PKL melayani pembeli di city walk Jl Slamet Riyadi, Solo, saat kegiatan car free day, Minggu (9/4/2022). (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SOLO — PKL atau pedagang kaki lima kuliner yang berjualan solo di jalan city walk Jl Slamet Riyadi saat acara CFD ramai dengan penjualan hingga ratusan ribu rupiah hanya dalam waktu tiga jam dari pukul 06.00 WIB-09.00 WIB.

pemantauan Solopos.comPada Minggu (9/11/2022) city walk di pinggiran Jl Slamet Riyadi dipadati pedagang kaki lima yang menjajakan berbagai menu makanan dan minuman selama acara CFD. Kondisi yang ramai terutama pada wisata jalan kaki kota Ngapeman ke Gendengan.

Promo Dukung BUMN Binaan UMKM Go Online, Tokopedia Registrasi 2.000 NIB

Banyak dealer yang berniat menjual tapak di depan Stadion Sriwedari hingga Gedung Graha Wisata Niaga. Lokasinya dinilai cukup strategis untuk menggelar stand.

Kondisi di Ngapeman Citywalk berbeda dengan kawasan Gladak Solo yang sangat sepi bagi penjaja kuliner dan masyarakat saat CFD. Zona tersebut sebenarnya sudah disterilisasi oleh pedagang selama beberapa bulan. Dengan nyaman, jajanan kuliner terkonsentrasi di sekitar Stadion Sriwedari.

Mereka memulainya pada pukul 06.00 WIB dengan stand-stand di sepanjang city walk. Pengunjung CFD akan ditawari berbagai pilihan bersantap. Mulai dari soto ayam, sop daging, timlo, gudeg, hingga berbagai jenis gorengan.

Baca Juga: Peledak, Pedagang Kaki Lima CFD Solo Minta Citywalk Gladak-Ngapem Jual

“Dengan banyak pengunjung, omzetnya bisa lebih dari 300.000 rupee. Namun terkadang hanya Rp 250.000. Ya tidak harus begitu, namanya pedagang. Kadang laris, kadang biasa saja,” kata seorang pedagang kaki lima di CFD kepada Parni saat berbincang dengannya Solopos.comMinggu.

Harga yang terjangkau

Parni memiliki stand yang tidak terlalu lebar dan bisa melayani maksimal empat pembeli sekaligus. Sementara itu, harga setiap menu makanan dan minuman yang dijual pedagang kaki lima kuliner Solo kepada pengunjung CFD Solo relatif murah.

Seporsi Soto Ayam harganya tidak lebih dari Rp 10.000. Begitu juga harga segelas es teh atau teh hangat Rp 2.500-3.000. Harga menu lainnya tidak jauh berbeda, relatif terjangkau. “Setiap minggu Soto Ayam dijual 30-40 porsi. Sebagian besar keluarga pergi jalan-jalan dan mampir ke CFD untuk sarapan,” katanya.

Baca Juga: PKL Solo Minta Zona Tambahan, Gibran: Ini CFD, Bukan Hari Libur

Pedagang lain yang menjual Gudeg di CFD, Sumo, mengatakan pembelinya sekarang lebih banyak dibandingkan sebelum pandemi Covid-19. Jumlah pengunjung ke CFD terus meningkat, yang mempengaruhi penjualan.

Untuk setiap kegiatan CFD, Sumo mampu menjual lebih dari 30 porsi nasi gudeg dan aneka gorengan. Hanya dalam tiga jam CFD Solo, para pedagang kaki lima kuliner meraup pendapatan kotor Rp 300.000.

Pendapatan ini belum dipotong dari biaya transportasi dan biaya operasional lainnya. Seperti Parni, sumo tidak mengambil sikap yang terlalu luas.

“Kami hanya berjualan seminggu sekali. Jika Anda bisa, beri mereka kelonggaran dan kesempatan. Soal sampah, pedagang selalu membawa kantong plastik besar untuk menampung sampahnya,” ujarnya.

Source: www.solopos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button