Peledak, Pedagang Kaki Lima CFD Solo Minta Citywalk Gladak-Ngapem Jual – Solopos.com
SOLOPOS.COM — PKL melayani pembeli di city walk Jl Slamet Riyadi, Solo, saat kegiatan car free day, Minggu (9/4/2022). (Solopos/Bony Eko Wicaksono)
Solopos.com, SOLO – Pedagang kaki lima yang menjajakan car free day atau CFD setiap Minggu pagi mendesak Pemkot Solo mengizinkan penjualan city walk di Jl Slamet Riyadi ruas Gladak-Ngapeman. Hal ini menyusul terus bertambahnya jumlah PKL atau PKL di setiap zona.
Mereka berbondong-bondong ke Gendengan di jalan kota dari Ngapeman. pemantauan Solopos.comPada Minggu (4/9/2022), ratusan pedagang memadati city walk, terutama di sekitar Gedung Graha Wisata dan Taman Sriwedari. Pedagang membuka stan mereka di kanan dan kiri Stadtgang.
Promo Dukung BUMN Binaan UMKM Go Online, Tokopedia Registrasi 2.000 NIB
Beberapa pedagang menyediakan meja dan kursi untuk pengunjung. Sebagian lainnya menyediakan tikar bagi pengunjung untuk menyantap berbagai makanan yang ditawarkan, seperti soto, gudeg, timlo, dan bubur ayam.
Bahkan, tikar CFD PKL ini tidak hanya berada di sekitar city walk, melainkan tepat di dinding Stadion Sriwedari di Solo. Setelah memesan menu makanan dan minuman, para pengunjung merebahkan diri di atas tikar. Mereka makan sambil mengobrol dengan anggota keluarga, kerabat atau teman.
“Banyak pengecer baru kesulitan menemukan gerai di Citywalk. Apalagi Citywalk dari Ngapeman ke Gendengan penuh. Kami jual berdekatan, jadi kami ingin menambah pedagang baru,” kata pedagang CFD Soto, Marni, kepada Solopos.comMinggu.
Baca Juga: Full City Walk, Pedagang Jual Utara Jl. Slamet Riyadi Solo di CFD
Ia membandingkan kondisi di kawasan Citywalk saat CFD sebelum pandemi Covid-19. Keadaan city walk khususnya di sekitar Taman Sriwedari tidak seramai sekarang. Setelah vakum selama dua tahun, aktivitas CFD kembali dilanjutkan di Jl Slamet Riyadi pada Mei 2022.
Hal ini menarik minat para pedagang kaki lima baru yang ingin mendirikan kios di Citywalk setiap Minggu pagi selama CFD di Solo. “Masa lalu [sebelum pandemi Covid-19], sudah penuh. Dealer juga banyak yang jualan, tapi tidak seramai sekarang. Sekarang jumlah pedagang bertambah, jumlah pengunjung bertambah. Dealer juga hanya menjual seminggu sekali,” katanya.
Masuk lagi
Sementara itu, Sekjen Asosiasi PKL Gawe Rejo Eko Adi Nugroho tidak memungkiri banyaknya pedagang baru di setiap zona CFD. Sampai saat ini mereka masih mencari lokasi untuk berjualan karena Citywalk sudah penuh dengan pedagang kaki lima.
Baca Juga: Bagian CFD Solo Yang Berantakan Belum Mengubah Pasar Tiban Setiap Minggu Sekarang
Di lokasi citywalk sudah tidak memungkinkan lagi untuk menambah vendor kuliner yang membutuhkan ruang bagi pengunjung untuk makan di lokasi. Saat ini pengurus Asosiasi PKL sedang mendata ulang jumlah pedagang di setiap zona.
Hal ini untuk memastikan jumlah PKL yang menjual CFD Solo di Citywalk terjamin. Jumlah pedagang yang menjual CFD adalah sekitar 2.000 orang.
“Kami sudah berulang kali mengirimkan surat ke Pemkot Solo agar pedagang bisa kembali berjualan di sirkuit kota yang memancar dari kawasan Gladag-Ngapeman. Soal sampah, para dealer berkomitmen untuk memastikan kebersihan benar-benar terjaga di kawasan Citywalk. Tempat sampah tersedia di setiap sudut Citywalk. Pengunjung juga harus gotong royong menjaga kebersihan,” ujarnya.
Baca Juga: Pedagang Kaki Lima CFD Solo Terus Meningkat, Citywalk Kini Ramai dan Ramai
Diberitakan sebelumnya, saat CFD banyak pedagang di sisi selatan city walk sehingga sejumlah pedagang di sisi utara Jl Slamet Riyadi dijual, yang seharusnya mandul bagi para pedagang.
Salah seorang pedagang, Muji, 51, mengaku sudah lima kali berjualan siomay di sisi utara Jl Slamet Riyadi. Dia tertarik untuk menjual karena seseorang memintanya untuk menjual di CFD.
Menurutnya, banyak kliennya yang aktif di ruang CFD. “Mungkin sudah ada asosiasi pedagang di sisi selatan. Anda bisa mengatakan di sini [sisi utara] kosong,” katanya.
Source: www.solopos.com
