Hadapi persaingan, Ketua DPRD Jateng Ajak Pemuda Kuasai Skill - WisataHits
Jawa Tengah

Hadapi persaingan, Ketua DPRD Jateng Ajak Pemuda Kuasai Skill

SEMARANG (ANTARA) – Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah Bambang Kusriyanto mengimbau generasi muda memiliki keterampilan dan kemampuan yang memadai untuk bersaing di era yang sangat kompetitif seperti sekarang ini.

“Oleh karena itu, di era globalisasi ini, generasi muda perlu berkembang agar mampu bersaing,” kata Bambang Kusriyanto di Semarang, Sabtu.

Dikatakannya, pemuda merupakan aset bagi Indonesia untuk menjadi negara maju di masa depan, sehingga perlu aktif dan membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan.

“Generasi muda bisa menjadi penerus kemajuan bangsa. Peran aktif pemuda bisa dimulai dari hal yang sederhana, salah satunya berperan aktif dalam pembangunan desa,” ujarnya.

Indonesia akan mengalami bonus demografi pada 2030, demikian menurut pria yang akrab disapa Bambang Kribo itu. Pada saat itu, penduduk usia kerja antara 15 dan 64 tahun lebih besar daripada penduduk usia non-produktif.

Penduduk usia kerja diproyeksikan mencapai 64 persen dari proyeksi total penduduk 297 juta orang, sehingga bonus demografi ini sebenarnya harus disikapi oleh kaum muda untuk membekali diri dengan keterampilan.

“Bonus demografi ini bisa menjadi keuntungan dan kerugian sekaligus. Ini akan menjadi keuntungan karena akan ada banyak sumber daya manusia dalam pembangunan ekonomi. Namun, jika tidak disikapi dengan baik, jumlah penduduk usia kerja yang besar berpotensi menciptakan tingkat pengangguran yang lebih tinggi,” katanya.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Doakan Ketua DPRD Jateng Sembuh

Bambang Kribo menegaskan bahwa generasi muda adalah kelompok masyarakat yang paling akrab dengan teknologi digital, dan memang benar dengan keterbukaan informasi, mereka dapat memanfaatkannya dengan baik, belajar banyak hal positif.

“Anda dapat mempelajari semuanya dari internet, mulai dari keterampilan fotografi hingga pemasaran digital. Generasi muda harus melakukan itu,” kata politisi PDI-P itu.

Di Kabupaten Semarang misalnya, generasi muda juga perlu dipersiapkan untuk terlibat dalam pembangunan desanya.

Pencairan dana desa yang semula banyak digunakan untuk pembangunan infrastruktur juga diharapkan ke depan dapat dialokasikan untuk pemberdayaan masyarakat, khususnya pemuda.

Pemuda, lanjutnya, dapat memainkan sejumlah peran dalam pembangunan pedesaan, termasuk menyalurkan aspirasi, keluhan dan keinginan masyarakat kepada pembuat kebijakan. Selain itu, bisa juga Pemimpin atau kepala desa.

Ia menekankan bahwa pemuda perlu berkomunikasi dengan sektor pemerintah, misalnya camat, lurah, kemudian mengorganisir diri dalam organisasi kepemudaan dan kegiatan peningkatan sumber daya manusia (SDM).

“Misalnya penguatan SDM menggunakan teknologi untuk memajukan desa wisata,” kata Bambang Kribo.

Source: jateng.antaranews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button