Gua Maria Jatiningsih, tempat wisata spiritual di Sleman
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga dikenal memiliki beberapa tempat wisata religi yang banyak dikunjungi. Diantaranya Gua Maria Sendagsono di Kulon Progo, Gua Maria Tritis di Paliyan, Gunungkidul dan Gereja Ganjuran di Kabupaten Bantul.
Di wilayah Kabupaten Sleman terdapat Gua Maria Sendang Jatiningsih. Tempat di Sumberarum, Moyudan selalu menjadi tujuan wisata spiritual, terutama saat bulan Maria dan menjelang Natal.
1. Asal Usul Nama Sendang Jatiningsih
Gua Maria Sendang Jatiningsih (instagram.com/mohary.bdg)
Kawasan yang dibangun oleh Gua Maria Sendang Jatiningsih ini dulunya bernama Sendang Pusung. Dalam bahasa Jawa, pusung merupakan singkatan dari kalimat bernyanyi menghilangkan edema’ Itu berarti siapa pun yang berbohong akan ditimpa wabah.
Perubahan nama tersebut karena tempat ini dekat dengan Sungai Progo sehingga nama Sendang Pusung menjadi Sendang Jatiningsih yang berarti mata air yang berasal dari rahmat Tuhan dan membawa kedamaian. Namun bagi sebagian orang, sungai air ini disebut juga Sendang Jatiarum karena letaknya di antara pohon jati.
2. Sejarah Pembangunan Gua Maria Sendang Jatiningsih
Gua Maria Sendang Jatiningsih (instagram.com/_myfrans_)
Pada tahun 1950-an, masih banyak masyarakat Dusun Jitar Pingitan yang belum memeluk agama apapun. Masyarakat masih mempercayai adat Kejawen yang begitu ketat. Seiring berjalannya waktu, beberapa warga mulai menganut agama Katolik.
Pada tahun 1952 ada penduduk setempat yang dibaptis, sehingga semakin banyak orang yang memeluk agama Katolik. Kaum muda mulai berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan seperti menyelenggarakan Ketoprak Katolik dan Karawitan.
Seorang warga bernama Ignatius Purwidono, melihat antusiasme warga yang khusyuk beribadah, menyumbangkan tanah miliknya yang terletak di sebelah Sungai Progo. Gua Maria Sendang Jatiningsih dibangun di atas tanah ini. Sedangkan untuk pembangunannya dengan dana swadaya dari penduduk.
Baca Juga: 8 Gua Maria di Jogja untuk Wisata Rohani untuk Sholat Ibadah
3. Rute Menuju Gua Maria Sendang Jatiningsih
Gua Maria Sendang Jatiningsih (instagram.com/_myfrans_)
Gua Maria Sendang Jatiningsih diresmikan pada tahun 1986 dan direnovasi pada tahun 1999. Pada tahun 2000, Uskup Agung Semarang diberkahi.
Jarak dari pusat kota Yogyakarta ke Gua Maria Sendang Jatiningsih hanya sekitar 18 kilometer. Dapat ditempuh dalam waktu sekitar 40 menit dengan kendaraan bermotor. Rutenya juga mudah, dari Jalan Malioboro Anda bisa mengambil satu arah ke arah barat, yaitu menuju Pasar Godean. Dari pasar, lurus ke barat sejauh 6 km. Di sisi kiri jalan Anda akan menemukan papan bertuliskan “Gua Maria Jatiningsih”.
4. Buka 24 jam
Gua Maria Sendang Jatiningsih (instagram.com/_myfrans_)
Sebagai tempat ibadah tidak perlu membayar tiket, cukup membayar biaya parkir saja. Gua Maria Sendang Jatiningsih juga buka 24 jam sehari. Jika Anda mencari ketenangan selama kebaktian, disarankan untuk datang di pagi hari. Dapatkah Anda bayangkan betapa menyenangkannya berbicara dengan Tuhan di udara segar dan ditemani oleh gumaman air?
Baca Juga: Gua Maria Sendangsono: Sejarah, Rute dan Tips Berkunjung
5. Tips Mengunjungi Gua Maria Sendang Jatiningsih
Gua Maria Sendang Jatiningsih (instagram.com/_myfrans_)
Gua Maria Sendang Jatiningsih menyatu dengan alam terbuka, sehingga terasa sejuk dan menyegarkan di setiap kunjungan. Ada juga mata air atau spring yang dilapisi kaca di titik ini. Bagi pengunjung yang ingin membasuh muka, tangan dan kaki, terdapat kran yang memudahkan. Mata air ini bernama Tirta Wening Banyu Panguripan yang artinya air yang jernih dan pemberi kehidupan.
Fasilitas di Gua Maria Sendang Jatiningsih juga lengkap, mulai dari pendopo, kamar mandi bersih, hingga toko suvenir dan warung makan. Cocok untuk semua wisata spiritual obat istirahat dari kehidupan sehari-hari?
Komunitas IDN Times adalah media yang menawarkan platform untuk menulis. Semua karya tulis adalah tanggung jawab penulis sepenuhnya.
Source: jogja.idntimes.com
