Observer: Bukan hanya tarif, Taman Nasional Komodo juga perlu pembatasan pengunjung - WisataHits
Jawa Timur

Observer: Bukan hanya tarif, Taman Nasional Komodo juga perlu pembatasan pengunjung

Pengamat pariwisata Unair mengatakan kenaikan tarif untuk melestarikan Taman Nasional Komodo

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Pengamat pariwisata Universitas Airlangga (Unair) Novianto Edi Suharno menanggapi wacana kenaikan tarif masuk ke Pulau Komodo yang masih dalam pembahasan pemerintah. Anto menjelaskan, kenaikan tarif dimaksud sebenarnya dialokasikan sebagai biaya perawatan beberapa pulau di sekitar Pulau Komodo. Seperti Pulau Padar, Pulau Kenawa dan pantai-pantai di sekitar Taman Nasional Komodo.

“Tujuannya memang konservasi atau perlindungan komodo. Biaya yang seharusnya naik itu sebenarnya biaya untuk 1 tahun atau 1 periode,” kata Anto, Selasa (5/7).

Anto berpendapat wacana kenaikan tarif masuk ke Pulau Komodo menjadi perbincangan hangat karena akan diterapkan saat pariwisata pulih dari pandemi Covid-19. Hal ini juga menyebabkan konflik antar masyarakat di sekitar Taman Nasional Komodo. Karena masyarakat merasa kebangkitan pariwisata pascapandemi Covid-19 menjadi pendorong perbaikan ekonomi.

“Karena kenaikan tarif berarti masyarakat langsung berpikir dua kali atau tidak. Meski aktivitas wisata di tempat ini juga tidak berlangsung seharian, paling lama selesai tiga jam,” ujarnya.

Anto mengatakan, untuk pelestarian Pulau Komodo lebih penting menentukan jumlah pengunjung atau daya dukungnya. Sehingga habitat dan kebiasaan alam Pulau Komodo tidak terganggu oleh aktivitas manusia atau kunjungan wisatawan. Meski hanya beberapa sudut saja yang boleh dikunjungi saat wisatawan berkunjung ke Pulau Komodo, namun perlu dilakukan pembatasan pengunjung demi menjaga kelestarian habitat komodo.

“Sebenarnya wisatawan hanya mengunjungi sudut atau area kecil. Di mana kita melihat beberapa komodo yang bisa dimanfaatkan wisatawan untuk pariwisata,” katanya.

Anto juga mencontohkan, strategi yang dapat ditempuh untuk menjaga kelestarian komodo adalah dengan membatasi atau mengatur jumlah pengunjung yang berkunjung ke Taman Nasional Komodo. Pihak manajemen dan pemerintah bisa mencontoh salah satu destinasi wisata di Malang Selatan yaitu Pulau Sempu yang melakukan reservasi bagi pengunjung yang berwisata ke tempat ini.

“Agar dalam satu hari sudah tahu persis berapa wisatawan yang berkunjung. Di sisi lain, lebih mewah dan bijak menentukan jumlah pengunjung untuk melestarikan habitat komodo itu sendiri,” ujarnya.

Source: ihram.republika.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button