Gibran sedang mempersiapkan rangkaian sekolah untuk peserta Muktamar Muhammadiyah - WisataHits
Jawa Tengah

Gibran sedang mempersiapkan rangkaian sekolah untuk peserta Muktamar Muhammadiyah

Gibran Free Batik Solo Trans hingga pukul 21.00 WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO – Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menyiapkan serangkaian gedung sekolah sebagai titik transit bagi peserta Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke-48. Diperkirakan jumlah pesertanya mencapai jutaan orang.

“Akan ada juga dukungan dari TNI/Polri karena kedutaan juga bisa digunakan sebagai tempat transit atau akomodasi sementara. Sekolah kita juga bisa dijadikan transit, apalagi nanti untuk acara puncak pada pembukaan 19 November nanti,” ujarnya di solo. , Kamis (15/9/2022).

Ia mengatakan, lokasi Solo juga strategis bagi tamu yang kebetulan menginap di kota lain seperti Semarang. “Akses berbayarnya bagus. Nanti (pesaing dan pemandu sorak, red.) sekitar tiga juta orang, sedangkan populasi kita hanya 500.000,” katanya.

Beberapa fasilitas yang disiapkan di sekolah yang digunakan untuk bersenang-senang antara lain toilet portabel dan kasur. “Kita masih banyak tempat tidur (bed) yang kita gunakan untuk isolasi (isolasi Covid-19). Semuanya baru, ada banyak yang tidak terpakai, jadi masih baru,” katanya.

Soal transportasi, Pemkot Surakarta akan mengurusnya perjalanan Bis-bis. Selain itu, pihaknya akan menyampaikan kepada para tamu terkait adanya Batik Solo Trans (BST) gratis yang beroperasi sejak pagi hingga pukul 21.00 WIB.

“Mengingat jumlah tamu yang sangat banyak, ke depan mungkin ada penambahan armada, yang akan kami koordinasikan nanti,” ujarnya.

Mengenai ekspektasi kemungkinan pedagang menaikkan harga secara sepihak, ia mengatakan hal itu disampaikan kepada Kepala Dinas Perdagangan dan Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian.

“Yang utama adalah seperti ini, sebagian besar tamu ingin wisata kuliner, grosir tie-dye. Jangan tunggu sampai waktunya belanja di Klewer, jangan ke yang lain, jangan sampai harga datang meretih (di atas harga normal). Intinya pedagang makanan khususnya yang menawarkan menu lengkap dengan harga, seperti saat Lebaran,” ujarnya.

Ia menghimbau para pedagang untuk menjamu para tamu dengan baik agar para tamu tidak kecewa. “Tamu lokal, harga luar kota tidak boleh didiskriminasi. Ini adalah keuntungan bagi semua orang karena tamunya banyak, jangan sampai mereka kecewa,” katanya.

Sumber: Antara

Source: www.republika.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button