Gelar Banyuwangi Fashion Street, bawa Latah Penodaan Agama ke surat terbuka untuk bupati
BANYUWANGINETWORK.COM – Berikut tanggapan warganet atas penyelenggaraan Banyuwangi Fashion Street yang bertajuk talkative CFW event, untuk memberikan kritik dan saran demi kemajuan di Banyuwangi.
Baru-baru ini, virus Citayam Fashion Week (CFW) yang sedang ramai saat ini menjadi perbincangan di kalangan netizen yang merambah ke daerah lain seperti Malang dan Surabaya, namun sayangnya akhirnya ditepis oleh pihak berwajib.
Berbeda dengan Banyuwangi yang juga terkena virus CFW bertajuk Banyuwangi Fashion Street, acara ini justru terselenggara oleh pemerintah setempat.
Dari upaya pengalihan arus jalan ke penyeberangan seadanya. Bahkan Bupati dan beberapa jajaran pemerintah daerah juga hadir dan berjalan di runway sambil melambaikan tangan kepada warga yang hadir.
Di samping para remaja dengan pakaian tie-dye yang unik dan khas, para pelajar dan warga sekitar awalnya terlihat berlenggak-lenggok mengitari zebra cross.
Baca Juga: Ini Kebijakan Wisata Pantai Syariah Banyuwangi Terbaru, Bisa Datang Bersama Pasangan
Bahkan penjaja balon, ibu rumah tangga, dan penjaja yakult tertangkap kamera bersama anak-anak mereka yang masih kecil melintasi penyeberangan bergaya.
Acara street fashion show ini digelar di Gesibu Blambangan Banyuwangi seperti dilansir banyuwanginetwork dari unggahan ke akun Instagram @banyuwangi-tourism.
Fashion show yang digelar di Banyuwangi pada Selasa (26/7) sangat berbeda dengan versi CFW aslinya. Fashion show tersebut mengusung konsep kearifan lokal dengan busana khas tie dye dengan kesan Banyuwangi.
Source: banyuwangi.jatimnetwork.com
