Filosofi sumbu QRIS yang luar biasa: Upaya kerjasama Pentahelix DIY untuk memulihkan pariwisata DIY - WisataHits
Yogyakarta

Filosofi sumbu QRIS yang luar biasa: Upaya kerjasama Pentahelix DIY untuk memulihkan pariwisata DIY

Harianjogja.com, JOGJA – Sinergi dan kolaborasi menjadi kata kunci untuk mempercepat pemulihan pariwisata sebagai tulang punggung perekonomian DIY. Untuk mempromosikan pariwisata berkualitas di DIY, Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (BI DIY), Pemerintah Daerah DIY, Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY, Badan Promosi Pariwisata DIY dan BPD DIY telah berkolaborasi menyelenggarakan Amazing QRIS Series #3: The axis Filosofi Yogyakarta dimulai pada Selasa (5/7/2022) di lapangan Patmasuri, Bantul.

Poros Filosofi Yogyakarta merupakan wisata budaya unggulan DIY, yang belum begitu dikenal di kalangan wisatawan dan masyarakat DIY. Pembentukan dan sosialisasi Poros Filsafat juga penting dalam proses pengajuannya ke UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia. Banyak cerita budaya menarik dari filosofi Axis Yogyakarta yang bisa dieksplor wisatawan mancanegara untuk memperpanjang lama tinggal (LoS).

Oleh karena itu, dalam rangka percepatan pelatihan Filosofi Axis Yogyakarta, serta percepatan pembayaran cashless melalui QRIS (QR Code Indonesian Standard), BI DIY menggelar rangkaian QRIS yang luar biasa No. 3: Filosofi Axis Yogyakarta yang berlangsung seharian penuh dengan kegiatan petualangan. eksplorasi Filosofi Poros Yogyakarta dan pengalaman dengan QRIS.

BACA JUGA: Menyinggung Kerusuhan Babarsari, Sultan: Semua Harus Bisa Beradaptasi dengan Budaya Lokal

Sekretaris Perbaikan Rumah R. Kadarmanta Baskara Aji menyambut baik terselenggaranya kegiatan ini sebagai upaya menarik wisatawan ke DIY. “Terkait dengan ini adalah metode pembayaran yang lebih modern yang mendekati cashless. Salah satu yang kami inginkan adalah mendongkrak pariwisata DIY menjadi destinasi pasca-Covid-19,” kata Aji.

Kedepannya, para pemandu wisata diharapkan dapat memandu wisatawan menjelajahi Poros Filsafat dengan cerita yang lengkap, menarik dan memperpanjang masa tinggal wisatawan. “Tugas kita menarik wisatawan bukan hanya sebagai persinggahan, tapi sebagai tujuan utama berwisata. Hal ini juga mendorong wisatawan untuk berbelanja. QRIS bisa menjadi alternatif metode pembayaran,” kata Aji.

Kepala BI DIY Budiharto Setyawan mengatakan pariwisata dan pendidikan berkontribusi 61,57% terhadap PDB DIY pada triwulan I 2022. “Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga keberlanjutan pariwisata DIY melalui kolaborasi Pentahelix dan inovasi baru pariwisata DIY,” kata Budiharto.

Budiharto menjelaskan, lama menginap wisatawan di toko perangkat keras pada April 2022 masih pendek yakni 1,5 hari. Dalam rangka meningkatkan LoS pariwisata, perlu dilakukan integrasi pariwisata antar daerah ke dalam DIY. Namun, salah satu tantangan pariwisata DIY saat ini adalah kunjungan wisatawan masih terfokus pada destinasi wisata tertentu.

BACA JUGA: DIY Kekurangan Domba Kurban

“Kegiatan Amazing Axis Philosophy di Yogyakarta ini bertujuan untuk menjadi pendorong terbentuknya pola perjalanan baru dan mendukung pariwisata DIY menuju pariwisata yang berkualitas. Bank Indonesia DIY berharap kegiatan Poros Tematik Filsafat dapat dilaksanakan pada tahun berikutnya dan ditambahkan ke dalam kalender kegiatan. [CoE] DIY,” kata Budiharto.

Dalam petualangan sehari Menjelajahi Poros Filosofi Yogyakarta, peserta diajak merasakan cerita budaya di kawasan Sangkaning Dumadi dan Paraning Dumadi serta merasakan transaksi QRIS di masing-masing destinasi, termasuk berbelanja di Malioboro dan menunggang kuda di Andong.

Peserta kegiatan ini berasal dari OPD masing-masing Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten/Kota, industri pariwisata, tour and travel, jurnalis dan mahasiswa. Peserta diharapkan dapat berbagi informasi dan pemahaman yang sama tentang Poros Filsafat Yogyakarta dan menjadi pendongeng di komunitasnya masing-masing.

Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY GKR Bendara mengatakan acara ini luar biasa. Poros filosofi Yogyakarta ini coba diangkat bersama untuk menjadi salah satu brand unik Jogja yang tiada tandingannya.

BACA JUGA: Jalan Panjang Menikah Bagi Orang Percaya

“Kita harus mendorong semua orang untuk sukses nanti di depan UNESCO. Tidak hanya poros falsafah ini yang sarat makna, tetapi juga bagaimana sistem pendukung di sekitar poros falsafah ini dapat terus melestarikan budaya dan warisan DIY di masa mendatang,” ujar GKR Bendara.

Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY Bobby Ardyanto Setyo Ajie mengatakan ada dua poin yang ditonjolkan dalam kegiatan ini, pertama, implementasi QRIS yang merupakan bagian dari ekosistem digital. “Kedua, bagaimana memperdalam pengetahuan tentang poros filosofis yang merupakan kekuatan produk di DIY yang bisa dan memang bisa menahan wisatawan lebih lama jika bisa dikemas dalam kemasan yang menarik,” kata Bobby.

Source: jogjapolitan.harianjogja.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button