Fenomena embun beku mulai mewarnai Banjarnegara - Semarang - WisataHits
Jawa Tengah

Fenomena embun beku mulai mewarnai Banjarnegara – Semarang

Bisnis.comBANJARNEGARA – Fenomena embun beku atau upas-thaw yang dikenal dengan istilah upas-thaw mulai terjadi di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah seiring dengan turunnya suhu udara di wilayah tersebut.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dieng Pandawa Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Alif Faozi, di Banjarnegara, Kamis (30/6/2022) mengatakan, fenomena upas tau sudah terlihat sejak Kamis pagi di kompleks Candi Arjuna. .

“Awalnya saya kira embun upas akan tertunda karena hujan beberapa hari terakhir, tetapi ternyata embun upas muncul pagi ini meskipun masih ringan,” katanya.

Menurutnya, embun upas biasanya sering terjadi dan mengental saat puncak musim kemarau, terutama saat suhu udara terasa sangat dingin.

Terkait suhu udara di Dieng yang memicu munculnya embun upas pada Kamis dini hari (30/6.022), dia mengaku belum sempat mengukurnya.

“Tapi sepertinya belum mencapai minus 1,5 derajat Celcius hingga minus dua derajat Celcius seperti yang muncul di berita. Mungkin kalau diukur dekat dengan Upas Tau, tapi kalau agak tinggi mungkin hasilnya akan berbeda,” kata pria Dieng itu.

Ia mencontohkan, jika termometer diletakkan di depan pintu lemari es yang terbuka, maka hasil pengukuran suhu akan berbeda dengan jika termometer diletakkan di dalam lemari es.

Alif mengaku suhu udara di Dieng saat itu sangat dingin dan dikabarkan mencapai minus 12 derajat Celcius berdasarkan suhu di bawah atau mendekati titik beku.

“Kalau tidak salah 2019,” katanya.

Menurutnya, kondisi ini menyebabkan banyak tanaman kentang di Dieng mati setelah terkena embun Upas yang cukup deras.

“Kenapa disebut Upas-Tau? Itu sebenarnya karena tanaman mati ketika udara menjadi sangat dingin dan embun membeku, sehingga ketika terkena sinar matahari tanaman menjadi hitam, seperti terkena racun, “katanya.

Padahal, kata dia, embun itu tidak mengandung upas atau racun, tetapi karena orang melihat tanaman menghitam seolah terkena racun, fenomena itu disebut upas-embun.

Namun, diakuinya, fenomena Upas Tau menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan karena kawasan wisata Dataran Tinggi Dieng tampak tertutup salju.

Salah satu pemandu wisata, Untung, mengakui fenomena upas tau biasanya terjadi saat musim kemarau di Dieng.

“Ini yang pertama muncul di awal musim kemarau. Kemarin dingin, tapi tidak sampai muncul embun upas,” kata dia yang merupakan anggota Dieng Gallery.

Ia mencoba mengabadikan fenomena upas tau dalam rangkaian foto.

“Saya hanya tidak punya waktu untuk mengukur suhu udara. Namun, aplikasi tersebut menyatakan bahwa suhu udara sudah mencapai minus satu derajat Celcius,” kata Untung.

Lihat berita dan artikel lainnya Berita Google

Tonton video yang dipilih di bawah ini:

Konten Premium Nikmati konten premium untuk informasi lebih dalam Login / Daftar

Source: semarang.bisnis.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button