Euphoria Travelling, Antrian Pantai di Gunung Kidul Disergap Warga - WisataHits
Yogyakarta

Euphoria Travelling, Antrian Pantai di Gunung Kidul Disergap Warga

SMOL.ID – Seperti euforia, masyarakat dibangkitkan untuk pariwisata setelah hampir dua tahun pandemi. Setiap Sabtu dan Minggu, pantai-pantai di Gunung Kidul dan Yogyakarta diserbu oleh warga sekitar maupun dari luar daerah.

Anda sedang melakukan perjalanan. Jalanan ramai dengan aktivitas, dan biro perjalanan dibanjiri pesanan untuk mengirim rombongan ke Yogyakarta dan Gunung Kidul. Pantai Parangtritis, Depok, hingga Pantai Drini, Kukup, Indrayanti Baron, mobil dan bus harus antri karena banyak sekali.

Oleh karena itu, lalu lintas menjadi satu arah di pantai satu arah Baron dan Drini dan Kukup. Pantai Drini ke Baron adalah perjalanan satu arah dari pukul 09:00 hingga 16:00. Jadi pengunjung yang datang jam 09.00 pagi harus ke Pantai Baron atau Kukup atau Indrayani terlebih dahulu baru kemudian ke Pantai Drini yang ternyata seperti Pantai Tanah Lot Bali.

Begitu juga untuk parkir kendaraan khususnya di pantai ini, setelah pukul 09.00 WIB parkiran mobil akan penuh dan anda harus menunggu untuk parkir di tempat parkir mobil yang disediakan oleh pengelola pantai. Karena sudah penuh.

Tempat parkir yang berkapasitas 100 hingga 500 kendaraan itu dipadati pengunjung yang membawa bus wisata atau kendaraan pribadi. Sulit dipercaya. Warga yang seolah lepas kendali setelah dua tahun tidak bisa bebas berkeliaran, kini tiba-tiba bebas.

“Faktanya, Covid 19 belum sepenuhnya hilang dari mereka. Namun, orang-orang tidak peduli lagi. Mereka piknik. Selain itu, mereka yang merasa telah mendapatkan vaksinasi booster akan sebebas mungkin.

Mandi, bermain air di pantai, makan di restoran atau di pinggir pantai menjadi program utama warga di hari Sabtu dan Minggu. Eria, ceria, bahagia, itulah warna wajah mereka. Tidak ada tanda-tanda ketakutan karena COVID-19 yang telah merenggut ribuan nyawa.

“Pokoknya sekarang saatnya bersenang-senang, bersenang-senang, piknik, meskipun hanya pergi ke pantai untuk bermain air. Namun, hati dibuat bahagia terlebih dahulu. Lupakan Covid. Mari kita tidak membicarakan penyakitnya sekarang. Mari bergembira,” kata Andang yang menyelamatkan warganya yang berusia 70-an setelah Pantai Baron dan Drini.

Agustus itu, semua warga sepakat untuk piknik dan tidak menggelar panggung hiburan HUT 17 Agustus. Sumbangan warga digunakan untuk piknik bersama. Kesempatan langka untuk bisa jalan-jalan, berwisata ke semua penduduk desa yang biasanya sudah terikat dengan kesibukannya masing-masing.

Source: www.smol.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button