Eri Cahaydi merinding memerankan karakter Soekarno - WisataHits
Jawa Timur

Eri Cahaydi merinding memerankan karakter Soekarno

SURABAYA (ANTARA) – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengaku merinding memerankan karakter Presiden pertama Indonesia Soekarno saat syuting film dokumenter dramatis di kota pahlawan Jawa Timur yang menggambarkan Kisah Soekarno yang diceritakan sejak lahir hingga dewasa.

“Saya merinding memerankan Presiden Soekarno karena Bung Karno adalah seorang pejuang dengan kharisma yang luar biasa,” kata Wali Kota Eri Cahyadi saat dibuka di rumah Lodji Besar, Jalan Makam Peneleh 46, Genteng, Surabaya, Sabtu.

Saat itu, Eri tampak mengenakan jas putih dan celana beanie hitam. Eri memasuki sebuah ruangan kecil di dalam rumah, ternyata sudah menunggu kru dari TVRI dan Komunitas Pemula Soerabaia.

Di lokasi, Eri tampil santai dan percaya diri saat memerankan karakter pembawa kemerdekaan Indonesia. Meski percaya diri, ia mengaku sempat gugup saat proses syuting.

Selain kharismanya yang luar biasa, menurut Eri, yang membuatnya grogi adalah semangat Bung Karno yang kemudian menyulut semangat menggalang para pejuang untuk menaklukan kemerdekaan Indonesia.

Meski agak gugup, Eri tidak butuh waktu lama untuk menghafal tulisan dan gerak tubuh Presiden Sukarno.

“Dulu saya kesulitan menirukan intonasi Presiden Soekarno, setelah mendengarkan suaranya selama 15 menit akhirnya lancar,” kata Eri.

Setelah seluruh proses syuting selesai, Eri sempat berbincang sejenak dengan kru film dan komunitas Begandring Soerabaia. Saat itu ia sempat membahas sejarah Soekarno dan potensi wisata di kawasan Peneleh.

Eri berharap genre drama dokumenter ini dapat dijadikan sebagai sarana informasi sejarah bahwa Soekarno berasal dari kota Surabaya. Pada tanggal 6 Juni 1901, Bung Karno lahir di Jalan Pandean IV Nomor 40 Surabaya saat itu.

Andre Arisotya, sutradara film dokumenter drama TVRI, menilai Cak Eri sangat cocok memerankan karakter Bung Karno. Bahkan, selama proses syuting, ia merasa orang nomor satu di Kota Surabaya itu dengan mudah menghafal naskah dan tidak butuh waktu lama untuk berfoto.

“Sebagai sutradara, saya tidak masalah mengarahkan dia (Eri Cahyadi), bahkan sebelumnya ada beberapa gerakan spontan yang dia lakukan,” kata Andre.

Menurutnya, penembakan itu terjadi di kawasan Peneleh, tak jauh dari tempat kelahiran Bung Karno. Film ini dijadwalkan tayang secara nasional di TVRI pada 13 Agustus 2022.

“Akan ada juga adegan romantis di Jembatan Peneleh antara Bung Karno muda dan remaja Bu Utari yang diperankan oleh cucu Ruslan Abdulgani,” katanya.

Source: jatim.antaranews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button