Embung Manajar, Wisata Selo Boyolali yang menantang dan instagramable

Embung Manajar adalah contoh bahwa alam telah memberikan segalanya, manusia hanya perlu merawat, melestarikan dan “menyentuh” ​​sedikit, itu akan menjadi tempat yang sejuk.

Embung Manajar bukan sekadar bendungan yang dirancang untuk menjaga stabilitas air untuk sektor pertanian. Kini wisata Embung Manajar Selo menjadi salah satu tempat wisata di Boyolali yang sangat populer.

kolam Manajar. Google Maps. Sumber: Albert Oseep

Dan kalian pasti tahu kalau saat ini banyak bendungan atau bendungan yang berubah menjadi tempat wisata yang hits.

Begitu juga dengan wisata Embung Manajar Selo Boyolali. Namun ada beberapa persiapan yang perlu Anda ketahui sebelum pergi ke sana. apa pun? Berikut informasi lengkapnya!

Baca juga: 7 Tempat Wisata Di Boyolali

Lokasi Manajar Embung

• Lokasi Embung Manajar berada di lereng atau di kaki Gunung Merbabu.
• Alamat Embung Manajar adalah Dusun IV, Desa Samiran, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah.

situs utama Waduk Manajar. Google Maps. Sumber: putra Octavianto

Persiapan yang perlu diketahui pengunjung erat kaitannya dengan rute, atau cara menuju ke kota induk Embung Manajar Selo.

Pengunjung disarankan menggunakan sepeda motor karena jalan menuju Embung Manajar sempit dan hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.

Bagi anda yang sudah membawa kendaraan roda empat maka anda bisa menyewa jasa ojek dengan biaya sekitar Rp. 10.000 – Rp15.000.

Dan bagi anda yang membawa kendaraan roda dua, pastikan kondisi kendaraan dalam kondisi prima. Di atas segalanya, rem, ban dan di tengah jalan tidak kehabisan bahan bakar.

Sebenarnya jalan menuju kota induk Embung Manajar sudah bagus, namun karena kota induknya berada di dataran tinggi, kendaraan roda dua terkadang tidak bisa lewat.

Apalagi jika Anda sedang mengangkut barang atau bepergian bersama. Maka tak heran jika penumpang harus turun terlebih dahulu atau menitipkan barang bawaannya di loket tiket.

Jika perjalanan Anda dimulai dari Alun-Alun Boyolali, jaraknya sekitar 22 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 45 menit.

Juga, pastikan kondisi cuaca mendukung. Dan bagi anda yang berencana untuk berkemah di Embung Manajar, anda dapat menempuh jalur yang sama dengan jalur sepeda motor.

Lihat juga: Puncak Merbabu Via Selo

Tiket masuk Embung Manajar

Tiket masuk objek wisata Embung Manajar Selo Boyolali sangat murah, anda hanya perlu membayar Rp. 5.000 per orang.

Jam buka Embung Manajar

Pada dasarnya, Wisata Embung Manajar atau Waduk Manajar buka 24 jam khusus bagi pengunjung yang ingin berkemah.

Namun bagi pengunjung yang tidak berkemah, lebih baik turun sebelum gelap. Karena dikhawatirkan kabut yang naik mudah mengganggu mata saat mengemudikan kendaraan.

Lihat juga: Latar belakang Boyolali

Fasilitas di Embung Manajar

sistem bendungan. Google Maps. Sumber: Daryanto_01

Fasilitas wisata di Embung Manajar adalah sebagai berikut:

• Area parkir,
• Toilet,
• Bisnis,
• Paviliun,
• tempat perkemahan.

Daya tarik Waduk Manajar

Pemandangan Waduk Manajar. Google Maps. Sumber: Rahmat

Wisata Embung Manajar Selo Boyolali berada di ketinggian 1.700 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan memiliki luas sekitar 1.602 meter persegi.

Di sekitar waduk sudah dipasang pagar pembatas karena pengunjung dilarang keras berenang di Embung Manajar Selo Boyolali.

Selain itu, area di sekitar bendungan juga tertata dengan baik. Bahkan menjadi salah satu spot paling populer bagi pengunjung untuk berfoto selfie dengan latar bendungan.

Berkemah di Waduk Manajar. Google Maps. Sumber: Gunawan Sulistiyo

Ada juga background Gunung Merbabu yang instagramable dan Gunung Merapi yang melegenda. Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati aktivitas camping yang berada tidak jauh dari lokasi utama Embung Manajar.

Berkemah di Embung Manajar menawarkan cahaya kota yang sejuk. Dan secangkir kopi panas akan memberikan kesan tersendiri, apalagi saat kabut mulai turun.

Oh ya perlu diketahui bahwa kawasan Embung Manajar Boyolali ini cukup bersih. Oleh karena itu, jangan menjadi pengunjung yang tidak bertanggung jawab melalui sampah.

Source: www.nativeindonesia.com