Ekspedisi untuk memetakan potensi wisata hilir di Indonesia - WisataHits
Jawa Tengah

Ekspedisi untuk memetakan potensi wisata hilir di Indonesia

Misi ekspedisi Bengawan Solo 2022 telah dimulai.  Para pendayung mulai menyusuri sungai legendaris yang membentang di dua provinsi.

MEBS 2022/SUP.ID

Misi ekspedisi Bengawan Solo 2022 telah dimulai. Para pendayung mulai menyusuri sungai legendaris yang membentang di dua provinsi.

Nationalgeographic.co.id—Salah satu tujuan Misi Ekspedisi Bengawan Solo 2022 yang telah dilakukan oleh Stand Up Paddle Indonesia (SUP.ID) sejak pertengahan Juli adalah untuk memetakan potensi wisata sungai di sana. Bengawan Solo, salah satu sungai legendaris di Indonesia, konon panjangnya mencapai 600 kilometer. Ekspedisi, yang dijadwalkan selesai pada pertengahan Agustus, akan mencakup setidaknya tiga perempat perjalanan.

Ketua SUP.ID, Heriyanto ‘Bob’, mengatakan potensi wisata sungai di Indonesia sangat besar. “Masih sangat terbuka,” katanya.

“Tujuan yang ingin dicapai Misi Ekspedisi Bengawan Solo adalah membuat rekomendasi untuk meningkatkan potensi wisata sungai dengan memperkuat desa wisata. Semoga kita bisa memberikan rekomendasi positif untuk meningkatkan potensi tersebut,” ujar Bob dalam acara #BerbagiCerita bertajuk “Amenity Wisata Susur” Sungai yang diselenggarakan I Am Wise Walker bersama SUP.ID pada Jumat, 15 Juli 2022.

“Jika berbicara tentang wisata minat khusus yang berhubungan dengan sungai, wisata arung jeram atau rafting langsung muncul di pikiran. Kemudian river tubing sangat populer sekarang,” kata Bob.

Bob menegaskan, dengan banyaknya dan beragamnya sungai di Indonesia, banyak pula potensi wisata yang bisa diwujudkan di sungai tersebut. “Potensinya masih besar dengan petunjuk bahwa kita tidak membutuhkan banyak infrastruktur, yang pada awalnya cukup untuk dapat membuka wisata sungai. Kata itu cukup untuk menopangnya dan membuat tempat itu alami. keberlanjutan aliran ini.”

Ermiko Effendi, salah satu pendayung dan penanggung jawab Misi Ekspedisi Bengawan Solo 2022 juga mengatakan hal yang sama. “Bagi saya, tinggal di Jakarta, melihat pemandangan di sepanjang tepian Sungai Solo cukup menenangkan.”

Ada seekor domba yang sedang memakan sepetak rumput yang sangat hijau. Lalu ada aliran sungai yang gemuruhnya juga enak di telinga. Lalu udaranya sejuk, kata Miko, sapaan Ermiko.

Miko mengatakan Misi Ekspedisi Bengawan Solo merupakan upaya untuk merevitalisasi perekonomian pasca pandemi dengan menggenjot potensi pariwisata di Indonesia. “Kalau bicara pemulihan ekonomi pascapandemi, kami yakin pariwisata tentu harus didorong untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, terutama di tingkat tapak, di daerah.

Empat pendayung hitam yang memimpin akan menelusuri sungai Bengawan Solo sepanjang 462 kilometer.

Utomo Priyambodo/National Geographic Indonesia

Empat pendayung hitam yang memimpin akan menelusuri sungai Bengawan Solo sepanjang 462 kilometer.

Seperti yang dikatakan Bob, Miko juga menjelaskan bahwa ada wisata yang tidak harus fokus akomodasi tapi tetap bisa jalan. Salah satunya adalah wisata minat khusus di sekitar sungai ini.

“Seperti arung jeram dan sebagainya. Karena pariwisata untuk kepentingan khusus, seperti penyeberangan sungai, arung jeram, dll, membutuhkan sungai itu sendiri. Artinya potensi yang ada di Bengawan Solo sangat luar biasa jika kita berbicara tentang potensi sungai, khususnya untuk pariwisata.”

KONTEN IKLAN

Video Unggulan

Source: nationalgeographic.grid.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button