Dugaan pemerasan di pantai Seger membuat marah wisatawan - WisataHits
Jawa Barat

Dugaan pemerasan di pantai Seger membuat marah wisatawan

DOA – Wisatawan prihatin dengan dugaan dumping ilegal di kawasan Pantai Seger, Kuta Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah.

Aksi pungli tersebut berhasil direkam oleh pengunjung dan dibagikan secara luas di jaringan aplikasi perpesanan WhatsApp. Rekaman video menunjukkan seorang pengunjung mengancam akan melaporkan seorang petugas yang dicurigai melakukan pemerasan. Kebetulan, petugas justru mempersilakan pengunjung melapor ke pihak berwajib.

Pemuda yang identitasnya dirahasiakan itu juga mengaku kawasan perbukitan di kawasan Pantai Seger itu milik pribadi.

Seorang pengunjung bernama Intan Hulicelan mengatakan setidaknya ada tiga portal yang harus dilalui. Setiap portal mengharuskan pengunjung membayar Rp 10.000.

Setibanya di tempat parkir, Anda juga akan diminta membayar biaya pulang pergi sebesar Rp 10.000 per orang dengan mobil. Jumlah tersebut sudah termasuk biaya upgrade ke Bukit Seger.

“Saya pergi ke sana dengan empat orang dan meminta Rp 40.000 jika saya ingin naik bukit. Nah, akhirnya saya balik lagi karena tidak nyaman, saya bayar semuanya hanya untuk menikmati alam bebas,” kata Intan. informasi bahasa indonesiaSenin (08.01.222).

Perempuan asal Cirebon, Jawa Barat itu bahkan sempat repot dengan petugas yang menetapkan tarif kunjungan. Intan telah memintanya untuk menjelaskan tiket atau membuktikan bahwa retribusi itu resmi dari pemerintah setempat.

“Setelah saya cek, tidak ada cap pemda. Saya tegaskan kepada mereka bahwa ini pungutan liar,” kata Intan.

Harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit namun dengan fasilitas yang minim, menurut Intan sangat tidak masuk akal dan malah mendung dunia pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Barat.

“Tempat ini milik masyarakat NTB dan semua orang berhak menikmatinya, jadi tidak perlu merogoh kocek hingga Rp 70.000. Juga, tidak ada toilet, tidak ada mushola. Bahkan jika ragu, keamanan tempat parkir terbatas pada ride-hailing,” katanya.

Intan menyayangkan pengunjung yang ingin menikmati keindahan alam memungut biaya yang besar.

“Hal seperti ini perlu diperhatikan dan segera dibenahi. Jika ini terus berlanjut, citra pariwisata akan semakin rusak,” keluhnya.

Menanggapi kejadian tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Lombok Tengah Lendek Jayadi mengaku marah dengan sikap oknum yang melakukan pemerasan di tempat wisata.

“Kami akan koordinasikan segera. Mereka tidak tahu keuntungannya,” katanya.

Penerbit : Wahyu Sabda Kuncahyo

Source: www.infoindonesia.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button