DPRD Surabaya mengeluhkan pemerintah kota kurang memadai dalam penyelenggaraan wisata kesehatan
Selasa, 04 Oktober 2022 – 19:18 WIB
Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah. (ANTARA/HO-Diskominfo Surabaya)
Jatim.jpnn.com, SURABAYA – Komisi D DPRD Surabaya memperkirakan sejak diperkenalkannya wisata kesehatan di kota pahlawan pada 27 September 2021, gerakan pemerintah kota untuk mempersiapkan segala kebutuhan masih belum cukup cepat.
Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah mengatakan banyak hal yang akan dirancang mengingat kota setempat telah dipilih sebagai pilot project wisata kesehatan bersama DKI Jakarta dan Kota Medan.
“Misalnya kesiapan rumah sakit milik Pemkot Surabaya. Bukan hanya pelayanan kesehatan saja yang perlu diperhatikan, fasilitas lain juga perlu diprioritaskan,” kata Khusnul, Selasa (4/10).
Menurutnya, ada 17 rumah sakit swasta dan pemerintah di Kota Surabaya yang telah ditetapkan sebagai destinasi wisata kesehatan. Salah satunya adalah dr. Rumah Sakit M. Soewandhie, rumah sakit milik Pemerintah Kota Surabaya.
“Pemkot Surabaya harus cepat merencanakan apa yang dibutuhkan untuk mendukung wisata kesehatan,” kata politisi PDIP itu.
Ia juga meminta Pemerintah Kota Surabaya meresmikan Gedung Graha di Gedung Dr. RS M. Soewandhie segera diresmikan karena nantinya akan memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Menurutnya, jika Graha Geduh tidak segera diresmikan maka tidak akan bisa melakukan promosi kesehatan bagi masyarakat yang ingin berobat.
“Gedung tersebut nantinya akan menjadi fasilitas kesehatan unggulan RSUD Dr. M.Soewandhie. Selain itu RSUD dr. M. Soewandhie juga akan mengembangkan hybrid radiologi-layanan kesehatan pada tahun 2023,” kata Khusnul. (mcr23/jpnn)
Komisi D DPRD Kota Surabaya menyoroti langkah pemerintah dalam mempersiapkan wisata kesehatan.
Penerbit: Fahmi Azis
Reporter: Ardini Pramitha
Silahkan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jawa Timur di Google News
Source: jatim.jpnn.com