Doctor von Unej menyebut birokrat Jember kurang serius mengelola pariwisata dan budaya - WisataHits
Jawa Timur

Doctor von Unej menyebut birokrat Jember kurang serius mengelola pariwisata dan budaya

Doctor von Unej menyebut birokrat Jember kurang serius mengelola pariwisata dan budaya

Jember (beritajatim.com) – Ikwan Setiawan, Doktor Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember, mengatakan belum ada konsep yang jelas tentang pengembangan pariwisata dan budaya dalam pemerintahan Bupati Faida pada 2016-2021 dan Bupati Hendy Siswanto pada 2021-2024.

Ikwan mengatakan, kebijakan kedua bupati itu kurang serius. Dua orang sempat menanyakan kepada para pemangku kepentingan pariwisata dan hotel tentang kekurangan di Jember.

“Mereka bilang, ‘Yang kurang dari Jember adalah tidak adanya orang-orang yang serius menjaga keragaman budaya. Jika ingin melihat Reog Ponorogo tidak harus ke Ponorogo, tidak perlu ke Surabaya untuk melihat Ludruk. Kalau mau boneka tidak harus ke Jawa Tengah. Ada segalanya. Tapi kenapa budaya birokrat tidak bisa memaksimalkannya,” kata Ikwan.

Ikwan membandingkannya dengan kondisi di Banyuwangi. “Jumlah pejabat pemerintah di Biro Pariwisata Banyuwangi tidak lebih banyak dari Jember. Lalu kalau ada yang menyebabkan SDM kita (Pemkab Jember) kurang, saya tidak terima karena Banyuwangi sudah banyak melakukan karya inovatif,” ujarnya.

“Saya mendiskusikannya dengan teman-teman saya. Kalau begitu, siapapun bupatinya, kalau mentalitas birokrasi tidak berubah, mindset birokrasi tidak akan berubah, ya semuanya tetap ada. Jika Anda tidak dapat mengubah pola pikir Anda pada akhir pemerintahan Pak Hendy atau pemilihannya kembali, para birokrat tidak ingin datang dengan hal-hal kreatif dan inovatif untuk tidak melakukan apa-apa untuk saya, ”kata Ikwan.

Ikwan meminta birokrasi mendengarkan saran dan masukan dari para pakar dan akademisi di Jember. “Jika Anda tidak mendengarkan, tidak ada gunanya,” katanya.

Ikwan mendengar informasi bahwa Pemkab Jember belum mentransmisikan pokok-pokok budaya daerah kepada pemerintah pusat. Bahkan, dokumen tersebut menjadi dasar pencairan anggaran sektor budaya dari pemerintah pusat ke Jember. “Ada sepuluh aset budaya yang bisa dimasukkan, antara lain kesenian, permainan rakyat, olahraga tradisional, kitab-kitab kuno, ritual dan seni pertunjukan. Sedangkan Banyuwangi (Anggaran) jalan karena berangkat duluan,” ujarnya.

Pada tahun 2018, Ikwan dan Dewan Kesenian Jember telah melaksanakan lebih dari 20 program pengembangan budaya dan pariwisata di Jember dan diterima oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. “Kami menyebutnya cetak biru dan tidak sama dengan (konsep festival) Banyuwangi,” katanya. Namun, hasilnya sejauh ini adalah nol.

Ikwan menduga ada pembobolan informasi antara dinas yang menangani dengan Bupati. “Ini sudah beberapa kali terjadi,” katanya. Ini yang harus segera dibenahi oleh Bupati.

Ikwan mengingatkan, sesuai aturan, Pemkab Jember harus mengalokasikan anggaran untuk penelitian, pendataan, perlindungan, dan pengembangan seluruh kekayaan budaya. “Saya tidak tahu apakah birokrasi tahu itu, karena sampai saat ini ide-ide budaya daerah belum tersampaikan,” katanya.

Sementara itu, menurut beritajatim.com, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Jember menyebutkan pada tahun 2020, Pemkab Jember telah mendanai 210 sanggar seni dan 587 kelompok seni.

Pemerintah Kabupaten Jember juga mengembangkan pariwisata berkelanjutan dengan sejumlah kebijakan. Ada lima strategi yaitu
sebuah. pengembangan kawasan daya tarik wisata unggulan;
b. pengembangan agrowisata;
c. Meningkatkan kualitas perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan warisan budaya;
yaitu pengembangan industri pariwisata yang berdaya saing dan berwawasan lingkungan; dan
e. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana penunjang pariwisata.

Peningkatan peran sosial budaya masyarakat dalam pembangunan daerah juga dilakukan dengan strategi yang meliputi penguatan peran masyarakat dalam pembangunan, pelestarian seni tradisi dan upacara budaya; dan
Perlindungan dan pelestarian ruang sosial budaya. [wir/suf]

Source: beritajatim.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button