DLH Simalungun mengelola sampah dengan Biokonversi BSF - WisataHits
Jawa Barat

DLH Simalungun mengelola sampah dengan Biokonversi BSF

SIMALUNGUN, METRODAILY– Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Simalungun menjajaki kerja sama pengelolaan sampah melalui pengembangan black soldier fly (BSF) yang dikenal sebagai ulat belatung, dengan pihak ketiga.

Rencana ini dibuat setelah DLH mendapat pernyataan langsung dari Manage, sebuah startup sosial yang didirikan oleh dua lulusan Institut Teknologi Bandung, Intan Purba dan Tutur Sianturi, yang fokus mengatasi masalah pengelolaan sampah melalui penerapan teknologi biokonversi BSF.

Bupati DLH Simalungun Daniel Silalahi didampingi Sekretaris Andar Abdi Saragih mengatakan Senin (3/10) usai rapat dengan manajemen bahwa sampah harus dikelola dengan cara yang lebih bermanfaat dengan tetap mendukung pelestarian lingkungan.

“Kami memilikinya dari Manage. Ini bisa menjadi sumber pakan ternak dan pupuk organik yang berkualitas,” kata Daniel Silalahi.

Daniel menjelaskan kerjasama tersebut akan diawali dengan sesi pelatihan yang melibatkan karyawan DLH, yang akan belajar mengembangkan BSF dan produk turunannya langsung di bawah bimbingan Manage.

Sampai hari ini, tiga 3 karyawan TPA Batu 20 telah mengikuti pelatihan selama dua bulan ke depan. Diharapkan ketiga pegawai ini dapat menjadi supervisor bagi pegawai lain dan instansi lain di Kabupaten Simalungun dalam hal pengelolaan sampah dan budidaya maggot.

“Tujuan kami ke depan agar masyarakat juga bisa mengurangi sampah dengan menggunakan teknologi biokonversi BSF ini. Hal ini tentunya otomatis mengurangi pemborosan dan tentunya akan menjadi penghasilan tambahan karena cacing kremi memiliki nilai eceran yang cukup tinggi. Bisa juga untuk pakan ternak itu sendiri,” jelas Daniel.

Daniel menambahkan, pihaknya akan terus berupaya mengurangi sampah rumah tangga dengan memanfaatkan kembali sampah yang masih bisa dimanfaatkan, mengurangi segala sesuatu yang menghasilkan sampah, dan mengolah kembali sampah atau mendaur ulangnya menjadi produk yang bermanfaat.

Sebagai bagian dari sosialisasi, DLH akan membuka tenda Lomba Lintas Alam (LLWA) yang diselenggarakan Sahabat Lingkungan (Saling) pada 27-29 Oktober di Taman Tanduk Banua, Sipiso-Piso, Kabupaten Karo.

Diinformasikan bahwa Kabupaten Simalungun termasuk dalam 8 daerah yang dinominasikan untuk Penghargaan Adipura di Sumatera Utara.

Sementara itu, Intan Purba dan Tutur Sianturi, dua lulusan Institut Teknologi Bandung, pendiri social startup Manage to DLH Simalungun, menjelaskan teknologi biokonversi BSF dikembangkan dengan memanfaatkan limbah TPA Tanjung Pinggir di kota Siantar.

Kedua ahli biologi yang saat itu bekerja di Ciwidey Bandung memilih kota Pematangsiantar sebagai pabrik pengolahan sampah pertama mereka. Intan dan Tutur memilih Desa Matio di simpang 2 Pematangsiantar. Tempat ini berada di perbatasan antara kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun.

Dalam 6 bulan terakhir, mereka telah mengolah lebih dari 21 ton sampah organik di kota Pematangsiantar menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi, yaitu sekitar 2 ton pakan ternak dan 2 ton pupuk organik.

Melalui teknologi biokonversi, limbah pegunungan tersebut diubah menjadi pakan ternak berprotein tinggi, atau sering disebut belatung, yang telah dimanfaatkan oleh puluhan peternak ayam dan ikan dan dapat diolah menjadi belatung kering untuk hewan peliharaan seperti anjing, burung, dan berbagai unggas lainnya.

Selain dimanfaatkan sebagai pakan ternak, limbah tersebut juga diolah menjadi pupuk organik kaya nutrisi yang digunakan untuk tanaman hortikultura di Tigarunggu dan Merk.

“Kita harus mandiri dalam pengelolaan sampah. Dengan teknologi biokonversi, kita dapat melatih masyarakat untuk mengolah sampah di sekitarnya menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi tinggi, seperti: B. pakan alternatif untuk ternak dan pupuk organik. Kami melihat pengelolaan sampah harus bisa dilakukan di tingkat desa dan dusun. Tidak lagi dikirim ke TPA, yang berpotensi menimbulkan masalah baru. Saatnya sampah masyarakat didaur ulang oleh masyarakat,” ujar Intan Purba.(satu)

Source: metrodaily.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button