DLH Kabupaten Bogor bahas pemasangan CCTV di aliran sungai Cileungsi - WisataHits
Jawa Barat

DLH Kabupaten Bogor bahas pemasangan CCTV di aliran sungai Cileungsi

Biayanya Rp 200 juta untuk delapan titik CCTV.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Badan Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor berencana memasang CCTV di sepanjang Kali Cileungsi. Karena di sepanjang sungai, sungai rawan pencemaran dari limbah industri.

Dyan Heru Sucahyo, Pj Kepala Bidang Penegakan Hukum Lingkungan dan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (PHLPLB3) DLH Kabupaten Bogor, mengatakan pemasangan CCTV direncanakan pada 2023. Anggaran yang dibutuhkan Rp 200 juta untuk delapan titik CCTV.

“Intinya adalah grup cucian, kelompok industri lain yang sering kucing dan tikus. Kami sering mendapat informasi dari patroli sungai ada berapa perusahaan, itu saja,” kata Dyan kepada wartawan, Kamis (10/11/2022).

Dyan menjelaskan, dana Rp 200 juta itu akan digunakan untuk instalasi dan akses internet. Ia juga berharap pemasangan CCTV tidak berhenti di delapan titik tersebut.

“Paling tidak perusahaan akan lebih patuh karena selain pengawasan juga pembinaan. Jadi tidak banyak pelanggaran tahunan,” katanya.

Ditanya soal pembuangan limbah B3, Dyan mengatakan hingga saat ini masih banyak oknum oknum perusahaan yang berada di belakang DLH Kabupaten Bogor. Padahal, sudah banyak perusahaan yang mematuhi aturan pembuangan B3.

Misalnya, kata Dyan, seperti kasus pembuangan sampah ilegal B3 di Kabupaten Tenjo beberapa waktu lalu. Menurut dia, hal itu dilakukan oleh oknum pengangkut.

“Saya yakin para pengangkut nakal tidak bekerja sama dengan manajemen untuk memberi mereka kesempatan mencuri kesempatan di mana pengawasan kami sangat terbatas dan mereka membuangnya ke tengah hutan,” katanya.

Selain itu, Dyan mencatat, ada sekitar 3.600 kegiatan usaha dengan karakter berbeda di Kabupaten Bogor. Pertambangan mendominasi di barat, manufaktur di timur, pariwisata dan pendukungnya di selatan, hortikultura dan peternakan di utara.

“Tapi apa yang berbahaya dari produksi ini. (Jumlah yang tercatat dalam data kami sekitar 200 perusahaan yang terdeteksi,” katanya.

Senior Technical Engineer and Support Manager PT Prasadha Pamunah Industrial Waste (PPLI) Muhammad Yusuf Firdaus mengatakan pihaknya berada di hilir sebagai fasilitas pengelolaan sampah. Ia pun mengaku siap menanggulangi pencemaran Sungai Cileungsi.

“Jadi jika keahlian pengelolaan sampah kita dibutuhkan oleh pemerintah untuk mengendalikan pencemaran Sungai Cileungsi, tentu kita siap,” kata Yusuf.

Dengan mengikutsertakan PPLI, limbah B3 akan masuk ke PPLI dan tidak mencemari lingkungan. Karena berdasarkan peraturan tersebut ditetapkan bahwa jika penghasil limbah B3 tidak dapat membuang limbah B3 tersebut, dapat dialihkan kepada pihak ketiga. Apakah kolektor, pengguna, prosesor atau penimbun.

Selain itu, menurut Yusuf, para produsen limbah B3 harus tahu rekam jejak dari perusahaan pembuangan B3. Maka perusahaan pembuangan limbah perlu tahu bagaimana menghadapinya.

“Jika ada perusahaan penghasil limbah yang mau bekerja sama dengan pengelola limbah B3, harus diperhatikan pengelola limbah B3 tersebut sudah mendapat persetujuan penuh dari pemerintah,” ujarnya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button