Disbudpar Aceh gelar Pementasan Seni Budaya Negeri Seribu Bukit, catat tanggalnya - WisataHits
Jawa Tengah

Disbudpar Aceh gelar Pementasan Seni Budaya Negeri Seribu Bukit, catat tanggalnya

Selasa, 11 Oktober 2022 | 05:33 WIB

| penulis:

Buku Catatan: tobari

Banda Aceh, InfoPublik – Pemerintah Aceh akan menyelenggarakan pentas seni bertajuk “Gelar Budaya Negeri Tari Saman Seribu Bukit Antar Pelajar” melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh yang dimeriahkan oleh 17 sanggar seni di Aceh.

Acara akan diadakan pada 12 Oktober 2022 di Taman Budaya, Banda Aceh mulai pukul 14.00 hingga 22.30 WIB.

Kadisbudpar Aceh, Almuniza Kamal mengatakan kegiatan ini dilakukan untuk melestarikan budaya Aceh dan memperingati hari jadi tari Saman.

“Ini salah satu dari sekian banyak program pemerintah Aceh melalui Disbudpar Aceh untuk melestarikan, memajukan dan mengembangkan kesenian khususnya tari Saman agar terus eksis dan dibudayakan,” ujarnya, Senin (11/10). . 2022). .

Ke-17 kesenian yang memeriahkan acara tersebut adalah Sanggar Seni Gayo Musara, Sanggar Tutung Gagang, Hipemagas, Himagalus, Organisasi Musara Gayo Aceh Tenggara, Himperagas, Sanggar Kemili Gading, IPPMKG-SU, Sanggar Linge, Gelingang Raya, Rialdoni dan ELbono

“Acara ini juga diikuti oleh mahasiswa dari beberapa daerah seperti Banda Aceh, Langsa Lhokseumawe, Aceh Tenggara, Gayo Lues dan Medan,” ujarnya.

Dalam pameran seni ini, kata Almuniza, beberapa tarian tradisional dari Aceh juga ditampilkan, yaitu tari Saman, tari Dabus dan tari Bines. Didong Alo, Pogot. Kolaborasi Saman dan Dabus, Musik Garapan, Musik Balet dan Puisi.

Tujuan dari festival ini, lanjut Almuniza, adalah agar generasi muda mencintai dan melestarikan budaya lokal, dengan harapan dapat memicu minat generasi milenial untuk berpartisipasi dan terlibat dalam sanggar seni yang akan berlangsung di masa depan.

“Semoga generasi milenial bisa mencintai dan bangga dengan tari Saman sebagai bagian dari peradaban dan kejayaan Aceh,” ujarnya.

Sementara itu, Nurlaila Hamjah, S.Sos, MM, Kepala Dinas Bahasa dan Kesenian, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, menambahkan, pentas seni ini digelar untuk memperkenalkan tari Saman di seluruh negara, dengan harapan dapat membangun kembali kejayaan Aceh. Seni tari saman dengan meningkatkan kekuatan internal dan mengekspos diri ke kancah internasional.

Ia menjelaskan, tari Saman digunakan sebagai sarana syiar untuk menyebarkan Islam di serambi Mekah. Tarian ini identik dengan kekompakan, irama, dan gerak serentak dinamis para penari saat menyanyikan syair puji-pujian kepada Allah SWT.

Seiring berjalannya waktu tarian gayo ini dikagumi hingga saat ini dan masih menjadi tarian yang sangat eksistensial dan unik dengan gerakan tepuk tangan dan tepuk tangan yang dilakukan oleh para penari.

“Untuk itu, pemerintah berperan penting untuk lebih melestarikan tari Saman dalam berbagai upaya melestarikan Saman sebagai bagian dari tradisi etnis Gayo agar tarian ini tidak hilang dari bumi Gayo-Lues,” ujarnya.

Selain itu, kata Nurlaila, melalui berbagai kesenian dan budaya yang ada di Aceh salah satunya Tari Saman yang telah membuat serambi Mekah terkenal di mata dunia.

Hal ini dibuktikan dengan ditetapkannya tari Saman sebagai Situs Warisan Dunia Takbenda oleh UNESCO pada 24 November 2011.

“Ini merupakan kesempatan untuk memperkenalkan kembali tari Saman ke seluruh manca negara sebagai seni tari yang berasal dari Aceh dan dapat menjadi benteng eksistensi sebelum hilangnya kesenian tradisi Aceh,” ujarnya.

Mempertahankan eksistensi itu, menurut Nurlaila, membutuhkan peran media sebagai penghubung masyarakat, atau dunia luar, agar setiap pertunjukan seni dapat disebarluaskan secara luas.

Sehingga dapat berdampak positif terhadap peningkatan kunjungan wisata yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat.

“Tanpa media, menjadi sulit bagi kita untuk mengetahui apa yang terjadi di sekitar kita. Oleh karena itu, peran media juga sangat membantu dalam menghadirkan nilai-nilai yang terkandung dalam mendukung eksistensi budaya Saman ke kancah nasional maupun internasional, sehingga membangun kembali ketenaran seni tari Saman ini,” ujar Nurlaila (mc/10 /toeb)

Anda dapat mengirim ulang, menulis ulang, dan/atau menyalin konten ini asalkan Anda mencantumkan sumbernya InfoPublik.id

Source: infopublik.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button