Dinkes sebut kasus COVID-19 turun di Boyolali - WisataHits
Jawa Tengah

Dinkes sebut kasus COVID-19 turun di Boyolali

telah pulih dan dua kasus lainnya adalah orang tanpa gejala

BOYOLALI (ANTARA) — Kasus COVID-19 di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, terus menurun dan kini ada dua orang tanpa gejala yang melakukan isolasi mandiri, kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali Dokter Puji Astuti.

“Kasus COVID-19 di Boyolali pada Senin (8/8), ada empat kasus dan semuanya menjalani isolasi mandiri, namun sekarang sudah sembuh dan dua kasus sisanya tidak menunjukkan gejala,” kata Puji Astuti di Boyolali, Kamis.

“Kalau ada kasus lain biasanya orang tanpa gejala, jadi mereka hanya melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing,” kata Puji.

Puji mengatakan jumlah kasus yang sembuh dari COVID-19 di Boyolali mencapai 27.541 kasus atau sekitar 95 persen dari total kumulatif kasus Boyolali sebanyak 29.003 kasus.

Baca Juga: Debarkasi PPIH Solo Kembalikan 360 Jamaah Haji dari Boyolali dan Batang

Puji mengatakan Boyolali tidak mengalami lonjakan kasus COVID-19 karena kesadaran masyarakat dalam disiplin menerapkan protokol kesehatan (Prokes) dalam setiap aktivitas di luar rumah. Dengan demikian, penularan COVID-19 terkendali.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten Boyolali melalui dinas kesehatan setempat berupaya mendorong vaksinasi masyarakat untuk membentuk kekebalan kelompok.

“Kami masih mengupayakan booster shot yang masih cukup rendah sekitar 20,39 persen atau sekitar 170.460 target,” katanya.

Baca Juga: Jemaah Haji dari Pati Tiba di Asrama Haji Donohudan Boyolali

Dinas kesehatan berupaya mempercepat vaksinasi, khususnya vaksinasi booster. Bahkan, pemerintah pusat juga memiliki peraturan yang mewajibkan vaksinasi booster bagi pengunjung fasilitas umum.

Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Boyolali melakukan vaksinasi booster sebagai syarat penggunaan layanan publik, perjalanan dan tempat umum.

Baca Juga: Kebun Raya Indrokilo Boyolali Tambah Koleksi Lima Jenis Pohon Langka

“Kami melakukan vaksinasi massal di tempat-tempat umum, misalnya menyasar pelajar atau pengunjung kegiatan siang hari tidak bermotor (HBKB), tempat wisata atau kelompok masyarakat yang belum divaksinasi.

Merujuk pada vaksinasi keempat untuk tenaga kesehatan (nakes) di Boyolali, dia mengatakan sudah dilakukan dengan merek Moderna. Namun, tidak semua petugas kesehatan divaksinasi karena stok Moderna menipis.

Sedangkan cakupan dosis vaksin pertama di Boyolali mencapai 866.603 target atau 103,69 persen, di Boyolali dosis kedua mencapai 95,63 persen, dan dosis ketiga mencapai 25,22 persen.

Baca Juga: Mentan Apresiasi Langkah Pimpinan Daerah Hadapi PMK Hewan

Wartawan : Bambang Dwi Marwoto
Penerbit: Agus Salim
HAK CIPTA © ANTARA 2022

Source: www.antaranews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button