Di hadapan ribuan wisatawan, Erick Thohir menunjukkan pemetaan kota lama Semarang - WisataHits
Jawa Tengah

Di hadapan ribuan wisatawan, Erick Thohir menunjukkan pemetaan kota lama Semarang

Di hadapan ribuan wisatawan, Erick Thohir menunjukkan pemetaan kota lama Semarang

SEMARANG, KOMPAS.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir didampingi Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu memperlihatkan video tugas atau pemetaan pertama Kota Tua Semarang untuk wisatawan, Sabtu (21/1/2023).

Selama hampir 5 menit, sorot video itu menyorot bekas gedung Jiwasraya, gedung tua BUMN, diiringi musik yang menggelegar.

Erick menonton videonya tugas dengan ratusan wisatawan di lokasi wisata Primadona.

“BUMN punya aset, tapi asetnya tidak diaktifkan. Alih-alih membungkam aset ini, kita harus mengembangkannya. Agar daerah yang memiliki sejarah, generasi muda bisa belajar dari sejarah. Jangan hanya jadi pengamat saja,” kata Erick sebelumnya, Kompas.com.

Baca Juga: Mencuci Kaki Orang Tua, Tradisi Warga Tionghoa di Semarang Jelang Imlek Lestari

Untuk itu, di tangan PT Aviasi Wisata Indonesia (Persero) atau InJourney, menjaga BUMN Pariwisata eks gedung Jiwasraya akan dihembuskan nafas baru menjadi hotel berbintang empat.

“Kita bangun tempat-tempat bersejarah, kita promosikan wisata lokal, kita juga buka ekonomi UMKM dan ciptakan lapangan kerja untuk kita semua,” lanjutnya.

Baca Juga: Kunjungi Museum Kota Lama, Tempat Bersejarah di Semarang yang Instagramable

Usai menyapa wisatawan dan mengunjungi beberapa stand rangkaian InJourney Street Festival di Kota Tua, Erick memuji tempat wisata yang masih terawat dan asri ini.

“Banyak pembangunan di kota-kota besar di Indonesia yang merusak arsitektur lama, salah dibiarkan! Karena kenapa, justru itu daya tariknya sendiri. Kalau ada dongeng dari 1001 malam, saya hitung dalam 101 malam,” imbuhnya.

Selain itu, pihaknya mendorong pengelola untuk memberikan pelayanan dan fasilitas terbaik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

“Jadi jangan pernah mengutamakan bangsa sendiri. Karena pariwisatanya 70 persen lokal, 30 persen dari mancanegara. Artinya kita harus melayani rakyat kita, saudara-saudara kita, sama seperti kita melayani turis asing,” katanya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button