Destinasi Wisata Religi Pulau Penyengat Direvitalisasi untuk Menarik Wisatawan - WisataHits
Yogyakarta

Destinasi Wisata Religi Pulau Penyengat Direvitalisasi untuk Menarik Wisatawan

Destinasi Wisata Religi Pulau Penyengat Direvitalisasi untuk Menarik Wisatawan

TEMPO.CO, Tanjungpinang -Destinasi wisata religi Pulau Penyengat di Tanjung Pinang Kepulauan Riau semakin mempesona dan diminati wisatawan. Pasalnya, sepanjang tahun 2022, kawasan bersejarah tersebut direvitalisasi di beberapa bagian.

Revitalisasi tersebut antara lain mengganti lantai Masjid Raya Penyengat dengan marmer khusus yang menjaga kesejukan masjid. Selain mengganti lantai masjid, Pemprov Kepri juga melakukan penukaran karpet masjid yang dipesan khusus dari Turki agar tampilan masjid tetap mengutamakan kesan. warisan-miliknya.

Pemprov Kepri juga melakukan perbaikan tempat cuci dan kakus, pengecatan masjid, perbaikan rusun, pemasangan aksesoris, penataan ruang terbuka hijau, optimalisasi ruang dokumentasi dan pemasangan videotron di depan masjid untuk meningkatkan estetika masjid. wilayah Pulau Penyengat. Toh Pemprov Kepri sudah menggelontorkan anggaran Rp 30,8 miliar untuk mempercantik kawasan Pulau Penyengat ini. Padahal, revitalisasi akan dilanjutkan pada 2023 yang diperkirakan menelan biaya Rp 43 miliar.

Warga berjalan melewati Masjid Raya Pulau Penyengat di Tanjungpinang. Tempo/Yogi Eka Sahputra

Gubernur Provinsi Kepulauan Riau Ansar Ahmad mengatakan, revitalisasi dilakukan dalam upaya mempercepat pemulihan ekonomi sektor pariwisata. Revitalisasi diharapkan dapat mendatangkan lebih banyak wisatawan ke Pulau Penyengat.

“Selama bertahun-tahun kami menganggap pulau ini sebagai pulau bersejarah yang layak untuk dijadikan objek wisata. Namun, penampilan mereka tidak kondusif untuk penjualan. Makanya kita revitalisasi,” kata Ansar, Rabu, 18 Januari 2023.

Ansar mengatakan, revitalisasi masjid ini telah melalui kajian dan kajian khusus untuk melestarikan nilai dan keunikan Masjid Raya Sultan Riau. “Kami juga berusaha untuk berdiskusi dengan para tokoh adat dan budayawan Zurich untuk memikirkan bersama bagaimana Penyengat bisa tampil lebih menarik bagi wisatawan,” ujarnya.

Said, warga Pulau Penyengat, mengapresiasi langkah pemerintah merevitalisasi Pulau Penyengat. Selain membawa wisatawan ke kawasan ini, secara tidak langsung akan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

“Di daerah ini banyak orang yang bekerja dengan pom-pom dan menjual kuliner. Kalau wisatawan lebih banyak, itu akan meningkatkan ekonomi kita,” kata Said.

Salah seorang pengunjung Pulau Penyengat, Edi mengatakan, dengan adanya revitalisasi ini akan membuat pengunjung yang ingin beribadah di masjid Pulau Penyengat merasa nyaman. “Itu (revitalisasi) yang kita butuhkan agar kita merasa nyaman, sejuk dan tenang saat berkunjung,” ujarnya.

Tentang Pulau Penyengat

Pulau Penyengat merupakan destinasi yang memiliki nilai sejarah, khususnya terkait dengan Kerajaan Riau. Dalam sejarahnya, Pulau Penyengat dikenal sebagai hadiah pernikahan yang dilakukan oleh Sultan Mahmud Syah kepada istrinya Engku Puteri Raja Hamidah pada tahun 1803 tepatnya.

Pada tahun 1803 yang sama saat pusat pemerintahan Kerajaan Riau berada di pulau tersebut, Pulau Penyengat berganti nama menjadi Pulau Penyengat Indrasakti. Kemudian dibangun juga pusat pertahanan untuk menjadi sebuah negara dan kemudian menetap pada tuan-tuan muda kerajaan Riau Lingga

Selain itu, Pulau Penyengat merupakan pulau bersejarah dan memiliki posisi penting dalam kebangkitan dan kejatuhan Kerajaan Melayu sebelum terdiri dari Kesultanan Johor, Pahang, Siak dan juga Lingga, terutama di bagian selatan Semenanjung Melayu.

Di pulau ini juga terdapat Masjid Agung Pulau Penyengat yang dibangun oleh Sultan Riau. Namun, masjid ini dibangun dengan campuran protein. Hingga saat ini, pulau tersebut masih ramai dikunjungi wisatawan.

Baca juga: Saga Pulau Penyengat dan Saksi Perang Sausara

Selalu update informasi terbaru. Tonton breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di channel Telegram “http://tempo.co/”. klik https://t.me/tempodotcoupdate bergabung. Anda harus menginstal aplikasi Telegram terlebih dahulu

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button