Desa Wisata Tanjungan Dipuji Kemendes PDTT - WisataHits
Jawa Timur

Desa Wisata Tanjungan Dipuji Kemendes PDTT

JAKARTA – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bekerjasama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya membuat masterplan pengembangan desa wisata menjadi lebih terukur dan tepat sasaran.

“Membantu penyusunan masterplan ini sangat penting agar pembangunan kita lebih jelas dan terarah,” kata PDTT Mendes Abdul Halim Iskandar dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan, setelah masterplan disusun dengan melibatkan warga desa, dibahas rencana dan prioritas pembangunan bertahap.

Ia mengingatkan bahwa pariwisata seharusnya tidak menjadi tujuan, tetapi dampak pengelolaan lingkungan dengan tujuan memperbaiki ekosistem ekologis warga desa.

Sedangkan untuk pariwisata, dampak dari desain lingkungan yang menarik perhatian wisatawan terhadap lingkungan.

Dia mengatakan jika pariwisata adalah tujuan yang ada dalam pikiran pejabat desa, itu adalah pariwisata pabrik atau paksa dan umurnya tidak akan bertahan lama. Namun berbeda dengan wisata alam yang tidak lekang oleh waktu.

“Jangan merencanakan pariwisata, tetapi lakukan apa yang bermanfaat bagi alam, lingkungan, irigasi, pertanian, kehidupan masyarakat. Pariwisata adalah hasil dari kondisi ini,” katanya saat mengunjungi Desa Wisata Waduk Tanjungan, Kemlagi, Mojokerto, Jawa Timur.

Menurutnya, Wisata Waduk Tanjungan merupakan salah satu yang sesuai dengan prinsip di atas. Mendes PDTT mengatakan Waduk Tanjungan dibangun pada tahun 1981 oleh Departemen Kehutanan dengan tujuan membantu penduduk desa yang kekurangan air karena kekeringan untuk menanam padi.

Meski sudah berusia 40 tahun, tanah di sekitarnya subur dan kini bisa menjadi tempat wisata karena pemandangannya yang indah dan sangat menarik. “Bahkan, tujuannya dibangun saat tidak digunakan sebagai tempat wisata. Saat ini Waduk Tanjungan dikelola secara eksklusif oleh BUMDes,” ujarnya. (*/antaranews.com)

JAKARTA – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bekerjasama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya membuat masterplan pengembangan desa wisata menjadi lebih terukur dan tepat sasaran.

“Pendampingan penyusunan masterplan ini sangat penting agar pembangunan kita lebih jelas dan terarah,” kata PDTT Mendes Abdul Halim Iskandar dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan, setelah masterplan disusun dengan melibatkan warga desa, dibahas rencana dan prioritas pembangunan bertahap.

Ia mengingatkan bahwa pariwisata seharusnya tidak menjadi tujuan, tetapi dampak pengelolaan lingkungan dengan tujuan memperbaiki ekosistem ekologis warga desa.

Sedangkan untuk pariwisata, dampak dari desain lingkungan yang menarik perhatian wisatawan terhadap lingkungan.

Dia mengatakan jika pariwisata adalah tujuan yang ada dalam pikiran pejabat desa, itu adalah pariwisata pabrik atau paksa dan umurnya tidak akan bertahan lama. Namun berbeda dengan wisata alam yang tidak lekang oleh waktu.

– Iklan –

“Jangan merencanakan pariwisata, tetapi lakukan apa yang bermanfaat bagi alam, lingkungan, irigasi, pertanian, kehidupan masyarakat. Pariwisata adalah hasil dari kondisi ini,” katanya saat mengunjungi Desa Wisata Waduk Tanjungan, Kemlagi, Mojokerto, Jawa Timur.

Menurutnya, Wisata Waduk Tanjungan merupakan salah satu yang sesuai dengan prinsip di atas. Mendes PDTT mengatakan, Waduk Tanjungan dibangun pada tahun 1981 oleh Departemen Kehutanan dengan tujuan membantu warga yang kesulitan air untuk menanam padi akibat kekeringan.

Meski sudah berusia 40 tahun, tanah di sekitarnya subur dan kini bisa menjadi tempat wisata karena pemandangannya yang indah dan sangat menarik. “Bahkan, tujuannya dibangun saat tidak digunakan sebagai tempat wisata. Saat ini Waduk Tanjungan dikelola secara eksklusif oleh BUMDes,” ujarnya. (*/antaranews.com)

Source: radarmojokerto.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button