Delegasi ASEAN Tourism Forum makan tengkleng sambil menonton Ramayana dan Reog di kampus - WisataHits
Jawa Timur

Delegasi ASEAN Tourism Forum makan tengkleng sambil menonton Ramayana dan Reog di kampus

Delegasi ASEAN Tourism Forum makan tengkleng sambil menonton Ramayana dan Reog di kampus

TEMPO.CO, Yogyakarta – Ajang ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023 yang akan digelar di Yogyakarta pada Kamis, 2 Februari 2020, tidak hanya diisi dengan agenda formal pembahasan isu pariwisata dunia atau pameran produk delegasi asing. Delegasi juga diajak meninggalkan hotel dan gedung pertemuan untuk lebih mengenal Yogyakarta melalui kegiatan pre-tour.

Salah satu yang menarik adalah ketika para delegasi diajak mengunjungi salah satu kampus ternama Sekolah Tinggi Pariwisata (Stipram) Ambarrukmo Yogyakarta. Delegasi terheran-heran ketika kampus yang terletak di kawasan Ring Road Timur itu mengungkapkan, para mahasiswa siap menyambut sejumlah atraksi seni di hall kompleks kampus.

Aula di kampus didesain ulang oleh mahasiswa dengan dekorasi yang kaya menyerupai suasana Candi Prambanan tempat sendratari Ramayana biasa dipentaskan. Mereka juga membawakan epos Sendratari Ramayana hingga Reog khas Ponorogo yang tak henti memukau para delegasi.

“Kampus kami memang telah ditetapkan sebagai salah satu tempat pre-tour para delegasi ASEAN Tourism Forum di Yogyakarta,” kata Kepala SMA Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta, Suhendroyono.

Suhendroyono mengatakan ajang ATF merupakan momen berharga bagi sektor pariwisata Yogyakarta yang dikenal sebagai miniatur Indonesia. Oleh karena itu, para delegasi dari negara-negara ASEAN dan negara-negara non-ASEAN yang diundang yang berpartisipasi dalam pre-tour juga diundang untuk merasakan berbagai kuliner khas Indonesia yang disajikan dan dihidangkan langsung oleh para mahasiswa.

“Kami persembahkan budaya makanan tradisional Indonesia kepada para delegasi ini,” kata Suhendroyono.

Menu yang disajikan tentunya tidak hanya khas Yogyakarta, tapi juga berbagai daerah di tanah air. Seperti aneka sayur dan lalapan khas Jawa Barat, tengkleng dikenal dari Solo dan Yogya hingga guling kambing yang terkenal di Jawa Timur.

“Kami juga menyajikan menu vegetarian kepada para delegasi yang hadir,” ujar Suhendroyono.

Suhendroyono mengatakan ASEAN Tourism Forum bisa menjadi ajang bagi dunia pendidikan, khususnya pelajar untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat dari berbagai negara. Terutama mahasiswa yang fokus pada pendidikan pariwisata seperti kampus ini.

“Misalnya untuk menyajikan menu Makan siang (Makan siang) untuk delegasi yang begitu banyak, waktunya sangat singkat, ini menjadi tantangan bagi mahasiswa bagaimana mengatur waktu dengan baik dan menjaga kualitas masakan,” ujar Suhendroyono.

Suhendroyono berharap dari acara ini misi pendidikan pariwisata semakin menjadi perhatian para pelaku pariwisata di ASEAN karena sangat menjanjikan dan potensial.

Pada hari pertama rangkaian ASEAN Tourism Forum, juga digelar pameran Ekonomi Kreatif UMKM dan Festival Kuliner di Jogja Expo Center atau kawasan JEC. Gusti Kanjeng Ratu Hemas, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) DI Yogyakarta mengatakan, jumlah transaksi pada pameran ATF 2023 sudah mencapai Rp 1,4 miliar meski baru dibuka beberapa jam.

Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah mengingat pameran ini dibuka bersamaan dengan acara ASEAN Tourism Forum 2023 hingga 5 Februari mendatang. “Pameran ini diikuti oleh 160 UMKM dengan prioritas program gratis ongkos kirim untuk membantu UMKM memasarkan produknya,” kata GKR Hemas.

Baca juga: ASEAN Tourism Forum 2023, Delegasi diajak berkeliling Keraton Yogyakarta ke Museum Ullen Sentalu

Selalu update informasi terbaru. Tonton breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di channel Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate bergabung. Anda harus menginstal aplikasi Telegram terlebih dahulu

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button