Dari sinilah muncul puluhan ribu bibit pohon jati di Priangan Timur
baik –
Jati merupakan bahan baku hutan yang menjanjikan. Namun menghasilkan pohon jati yang lurus dan berkualitas tentunya ditentukan dari cara pembuatan bibitnya.
Bagi masyarakat atau pelajar yang ingin mengetahui proses pembuatan bibit pohon jati dapat mengunjungi JPP (Jati Plus Perhutani) Pembibitan Stek Pucuk BKPH Banjar Perhutani Utara Ciamis Jawa Barat. Di tempat ini Anda bisa belajar dan praktek pembibitan pohon jati secara langsung secara detail.
Asper BKPH Banjar Utara Suryaman menjelaskan proses pembuatan bibit JPP dari stek diawali dengan penyiapan sumber pucuk. Kemudian tunas dipangkas dan dibawa ke pembibitan.
“Untuk media tanamnya, siapkan pasir, tanah, dan pupuk kandang yang dicampur kemudian dimasukkan ke dalam polybag kecil,” kata Suryaman beberapa waktu lalu.
Polybag kemudian ditempatkan dalam wadah berukuran lebar 80 sentimeter dan panjang 5 meter. Tunas baru ditempatkan di setiap polybag dan ditutup dengan plastik atau bedengan induksi selama kurang lebih 1,5 bulan.
“Selama periode ini, tunas mulai berakar. Kemudian 2 minggu untuk menaungi area atau penyesuaian suhu sebelum dipindahkan dari area. Setelah itu baru dicabut dan bibit jati bisa ditanam,” kata Suryaman.
Kendala produksi bibit pohon jadi adalah curah hujan yang tinggi. Suhu di area bedengan harus dijaga, karena rawan tumbuhnya jamur yang menghambat proses pertumbuhan bahkan bisa membusuk.
“Bagusnya memang perkembangan tunas bisa lebih cepat saat musim kemarau. Padahal, setiap tahapan tersebut membutuhkan perawatan khusus agar benih dapat tumbuh dengan sempurna,” ujarnya.
Suryaman menyebutkan target produksi bibit jati pada 2023 sebanyak 93.000 pohon. Bibit dapat ditanam pada bulan September saat penanaman kembali dilakukan.
“Karyawan di sini ada 8 orang, setiap orang bisa menghasilkan 100 bibit setiap hari. Bibit ini untuk ditanam di daerah Ciamis, Pangandaran, Cijulang, Banjar Utara dan Banjar Selatan,” ujarnya.
Suryaman terbuka menerima siapa saja yang ingin belajar memotong anak tangga jati untuk datang ke BKPH Banjar Utara. Padahal, pihaknya biasa menerima kunjungan dari sejumlah sekolah kejuruan, khususnya sekolah kehutanan, untuk magang selama dua bulan.
“Selain memberikan bibit, juga melayani edukasi. Kami terbuka bagi siapa saja yang ingin belajar cara belajar stek pucuk jati, silakan datang,” kata Suryaman.
(enak enak)
Source: news.google.com