Dalam rangka percepatan pertumbuhan ekonomi, Pemerintah Kabupaten Bandung berencana mengembangkan 100 desa wisata - WisataHits
Yogyakarta

Dalam rangka percepatan pertumbuhan ekonomi, Pemerintah Kabupaten Bandung berencana mengembangkan 100 desa wisata

YOGYAKARTA,balebandung.com – Pemerintah Kabupaten Bandung (Pemkab) berencana mengembangkan atau membuat 100 desa wisata dengan tujuan mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar. Desa wisata dapat didirikan dan dioperasikan apabila ada keinginan dari hilir sesuai dengan rencana program kerja pemerintah.

“Kami punya rencana, jadi rencana pengembangan 100 desa wisata di Kabupaten Bandung, dilihat dari hasil survei dan kajian, bukan wisata baru pada awalnya, tapi sudah terlihat di setiap desa,” kata Bupati. Bandung, HM Dadang Supriatna kemudian berpartisipasi dalam pengembangan dan pengelolaan desa wisata berbasis potensi lokal dan wisata buatan di Hotel Jambu Luwuk Malioboro Yogyakarta pada Jumat sore (10/7/2022).

Menurutnya, dengan pola kebersamaan dan kekompakan, baik dari masyarakat maupun pihak yang memiliki keinginan, serta dari pemerintah daerah untuk mendukungnya, agar rencana pembangunan desa wisata dapat terlaksana dengan cepat.

“Insya Allah tahun depan kita juga akan promosikan sejumlah tempat, termasuk kampung liburan di bidang infrastruktur yang akan kita perkuat. Jadi malam ini (Jumat malam) kita akan menggunakan DPUTR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) untuk memetakan Kabupaten Bandung. Untuk masing-masing kecamatan, mana kawasan wisatanya,” kata Dadang Supriatna.

Usai pemetaan, Bupati Bandung menambahkan pihaknya akan berdiskusi dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung dan kepala desa mana yang harus didukung oleh Pemkab Bandung.

“Namun dengan catatan itu, wisata ini bisa disatukan jika ada keinginan dari arus bawah. Namun keinginan arus bawah ini tentunya terlihat beberapa potensi, namun kami akan lebih condong untuk memaksimalkan atraksi dan peluang wisata yang ada, misalnya di Cipelah Rancabali. Alhamdulillah tahun depan juga ada program infrastruktur untuk meningkatkan kualitas pembangunan jalan yang terhubung dengan Cianjur,” kata Bupati Bandung.

“Semoga ini juga dapat mendukung dan mempercepat pertumbuhan ekonomi,” ujar Bupati Bandung.

Bupati Bandung juga telah meminta perluasan akses jalan dari beberapa daerah antara lain PT Perkebunan Nusantara VIII dan Perhutani.

“Saat akses jalan diperlebar juga bisa mempercepat pembangunan dan ada beberapa destinasi wisata yang akan saya kembangkan. Hanya saja saat ini saya sedang menunggu penasehat, juga saya sudah meminta Pak Kadis dan Pak Sekdis untuk membahas penasehat untuk tur dengan saya segera. Yang bisa disinergikan, disesuaikan dengan kondisi yang ada, akhirnya saling mendukung,” ujarnya.

Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna, mengatakan, tempat itu memiliki potensi luar biasa dalam hal wisata buatan, misalnya, tetapi tidak ada permintaan publik di sini.

“Itulah yang kami dorong, apakah Anda mendatangkan investor, itu bisa terjadi. Sehingga nanti ada investor seperti Nimo Highland Pangalengan, orang tidak memprediksi tempat wisata ini akan booming. Setelah kami memperkenalkannya, ternyata itu menciptakan lapangan kerja. Dan penghasilannya juga luar biasa, itu contohnya,” katanya.

Kang DS juga telah mempraktekkan dua tempat wisata buatan, yang pertama adalah Dataran Tinggi Nimo Pangalengan dan yang kedua adalah Jembatan Rengganis Rancabali, jembatan terpanjang di Asia Tenggara. “Sukses. Nanti kita putuskan mana yang akan masuk desa wisata dan mana yang go internasional, saya akan kembangkan, dan saat ini baru ada dua tempat wisata. Tahun depan kita buka lagi,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung Aten Sonadi mengatakan, Pemkab Bandung menargetkan untuk mengembangkan 100 desa wisata di Kabupaten Bandung. “Dan sekarang kita sudah mendirikan 50 desa percontohan, yang artinya desa wisata ini menjadi salah satu kekuatan untuk memajukan kearifan lokal,” kata Aten.

Aten juga menyadari pentingnya pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism) dalam kegiatan desa wisata. “Oleh karena itu, kekuatan kami bukan mengubah jalur dari atas ke bawah, tetapi dari keterlibatan masyarakat atau keinginan masyarakat. Keinginan masyarakat semakin besar dan kuat, jadi kami akan mendorongnya dan melakukan itu,” katanya.

Dari kegiatan tersebut, Aten mengatakan pihaknya ingin menampilkan desa wisata yang memiliki kearifan lokal. “Ini berpotensi untuk dikembangkan, kemudian masyarakat bisa datang ke desa dan dengan demikian meningkatkan pariwisata,” katanya.

Aten Said yang sudah memiliki potensi alam dikembangkan menjadi destinasi wisata yang lebih baik. “Dan yang belum ada tapi punya potensi, bisa juga kita kembangkan menjadi wisata buatan. Namun, desa wisata tersebut akan mengedepankan kearifan budaya lokal yang ada. Ada kuliner, seni budaya dan lain-lain yang perlu kita kembangkan,” ujarnya.

Tentunya, lanjutnya, terkait dengan pembangunan desa wisata di Kegubernuran Bandung. “Atas nama Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan, saya mengucapkan terima kasih atas dukungan Bupati untuk pengembangan desa wisata, pariwisata dan budaya di Kabupaten Bandung,” ujarnya.***

Source: www.balebandung.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button