Yogyakarta

Cerita warga sekitar mencegat satpam polisi yang mengawal bus wisata di jalan layang Jogja

jakarta

Media sosial ramai dengan postingan warga sekitar yang mencegat dan memprotes mobil patroli polisi yang mengawal rombongan bus wisata di Jogja. Apa faktanya?

Akun Twitter @joeyakarta mengunggah sederet foto mobil dan bus Patwal Polda Jogja.

“Baru berhenti dan menegur keras patwal mobil dan motor @polresjogja yang sedang mengawal rombongan bus wisata dari SMP Tegal melintasi flyover Janti. Bukti praktik korupsi jasa pendamping masih muncul di #Jogja. Bagaimana dengan janji integritas polisi? cc @kapoldaDIY

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Saya bertanya apa urgensi dari pengawalan itu? Petugas menjawab: “Rombongan malam, jadi tolong pengawalan dari #Jogja.”

Sama seperti operator tur dan grup tur, polisi harus dapat menolak permintaan patwal yang tidak sah jika mereka bertindak dengan integritas!

Bagaimana dengan @polresjogja @PoldaJogja?” tulis akun @joeyakarta, dikutip detikJateng, Senin (22-11-14).

Postingan tersebut mendapat balasan dari akun @kapoldaDIY yang tertera di profilnya sebagai akun resmi Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta “Manggala Naya Wiwarottama”.

“Terima kasih sebelumnya. Pertama, tugas pokok dan fungsi Polri adalah mengabdi kepada masyarakat. Jadi di sini kami menemani untuk menunjukkan jalan, sehingga kami tahu dalam kondisi apa bus wisata bisa pergi dari satu tempat ke tempat lain. Tapi tetap ikuti lalu lintas kecuali itu mendesak.” tulis akun @kapoldaDIY dikutip detikJateng.

Konfirmasi pemilik akun

Saat dimintai konfirmasi, pemilik akun @joeyakarta Elanto Wijoyono mengatakan dirinya sendiri yang mencegat mobil patroli Polda Jogja yang mengawal rombongan bus wisata tersebut.

“Kemarin saya kebetulan hari Minggu sekitar pukul 18.30, saat melewati JEC, saya berpapasan dengan rombongan bus yang dikawal oleh mobil patroli Polres Jogja dan motor patroli,” kata Elanto saat dihubungi detikJava.

Dia mengatakan dia sengaja mengejar dan menghentikan patroli polisi dan bus wisata. Ia berniat menanyakan kepada polisi tentang pentingnya mengawal rombongan bus wisata tersebut.

“Seperti yang sudah saya lakukan sebelumnya, inisiatifnya adalah kejar-kejaran, tujuan utamanya menegur petugas patroli, meminta aturan dan urgensi dengan mengejar kelompok dan berhenti di sekitar flyover Janti,” jelasnya, yang menjadi perhatian publik untuk mencegat kelompok moge yang diduga melanggar lalu lintas di jogja

“Apa urgensinya pengawalan, dan kata petugas polresta rombongan bus yang dikawal rombongan sekolah dari wilayah jawa tengah minta pengawalan karena kebetulan jalan sudah larut, dan satu pengawal di luar minta daerah jogja,” dia melanjutkan.

Namun, menurut Elanto, alasan polisi saat itu lemah dan menurutnya tidak ada dasar hukum untuk memprioritaskan pelatih pengawalan polisi. Setelah adu mulut, lanjut Elanto, mobil patroli dan motor polisi akhirnya meninggalkan rombongan bus wisata yang dikawalnya tadi.

“Kemudian mobil dan motor (polisi) berhenti mengawal, bus melanjutkan perjalanan ke Maguwo Ring Road dan berpatroli kembali ke kantor mereka,” katanya.

Elanto mengaku pernah melakukan hal serupa, mengejar dan menghentikan kendaraan patroli polisi yang mengawal rombongan wisata di Jogja.

“Sebelum ada kejadian serupa, Polda Jogja mengawal rombongan PKK dari sebuah kabupaten di Sumatera, mereka singgah makan siang di Umbulharjo. tanya saya kepada petugas. Saya juga sebelumnya menegur patroli saat saya mengawal keliling salah satu BUMN di Prambanan, mempertanyakan kendaraan patroli jaga yang tidak diprioritaskan,” ujarnya.

Menurut dia, tindakan itu dilakukan karena belum ada sistem publik yang mengingatkan atau menegur patroli polisi yang diduga menyalahgunakan kewenangannya.

“Apa yang saya lakukan untuk mengingatkan petugas tentang ini, selain dari saluran lain yang saya gunakan (media sosial). Harapannya, ini akan menghasilkan komitmen integritas polisi untuk tidak menyalahgunakan wewenangnya, termasuk melindungi mereka yang tidak memiliki hak prioritas,” katanya.

Selain itu, Elanto juga mengimbau kepada setiap orang yang bepergian atau berkunjung ke Jogja untuk menghormati pengguna jalan lain. Terutama rombongan wisata yang datang di akhir pekan.

“Kalau ke Jogja di akhir pekan, jalan memang macet karena Jogja tidak siap menerima lonjakan minat perjalanan, lalu lintas meningkat dan jaringan jalan terbatas,” katanya.

“Kepada tour operator atau tour group, kami warga Jogja berharap mereka juga menghormati warga Jogja, karena setiap orang yang berwisata memiliki kepentingannya masing-masing, tidak meminta keistimewaan khusus, misalnya dengan pendampingan ini,” imbuhnya.

Elanto melanjutkan dengan mengatakan bahwa dia mengetahui bahwa perusahaan tur menawarkan layanan pendamping dalam paket mereka. Diberi nama Elanto berdasarkan pengakuan dari salah satu tour operator.

“Saya pernah bertemu ketika rombongan bus yang dikawal patroli menabrak mobil yang saya kendarai saat ditegur yang disampaikan di posko oleh Sudirman Jogja takut di serang rombongan yang mereka sewa jasanya tidak terima. paket yang ditawarkan. Itu dikomunikasikan oleh operator tur pada saat mediasi,” katanya.

Secara terpisah, Kabag Humas Polda DIY, AKP Timbul Sasana Raharjo mengatakan, pengawalan polisi pada umumnya bisa digunakan oleh siapa saja. Sampai saat itu, kata Timbul, pengawalan sangat diperlukan.

“Dengan konteks yang benar-benar dibutuhkan, saya pikir itulah masalahnya. Misal ada acara yang butuh pendampingan, waktunya dipersingkat ya. Jangan bicara uang, tidak, itu beda,” kata Timbul saat dikonfirmasi Jateng.

“Tapi apakah diterima dengan materi itu terserah Anda. Intinya tidak ada aturan, harus ada biaya,” imbuhnya.

Sementara itu, saat dimintai konfirmasi aturan patroli patroli, Kombes Dirlantas Polda DIY Kombes Alfian Nurrizal mengatakan masih ada kegiatan. Ia berjanji akan memberikan pernyataan setelah kegiatan berakhir.

Artikel diterbitkan pada detikJateng

Saksikan video “Kasus Covid-19 di Yogyakarta naik 10 kali lipat”.
[Gambas:Video 20detik]
(sim/sim)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button