Bus Wisata Soloraya Kurang Diminati: Tarif Mahal dan Destinasi Kurang Menarik - Solopos.com - WisataHits
Jawa Tengah

Bus Wisata Soloraya Kurang Diminati: Tarif Mahal dan Destinasi Kurang Menarik – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memberangkatkan bus wisata edukasi Soloraya ke Balai Kota Solo usai acara HUT Pemkot Solo, Kamis (16/6/2022). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO — Layanan Bus Wisata Edukasi Soloraya yang diluncurkan pada Mei 2022 oleh Pemerintah Kota Soloraya (Pemkot), masih kurang diminati. Pelatih pendidikan baru melakukan sembilan perjalanan pada pertengahan September.

Destinasi wisata di Klaten mendominasi sembilan perjalanan tersebut. Ada tiga bus wisata edukasi yang dikelola Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo. Tiga perjalanan tersebut adalah Sukoharjo, Klaten dan Boyolali.

Promo Dukung BUMN Binaan UMKM Go Online, Tokopedia Registrasi 2.000 NIB

Destinasi wisata yang dikunjungi dalam perjalanan Sukoharjo seperti Sentra Produksi Gamelan, Sentra Produksi Karak dan Bridal Pool di kawasan Mojolaban. Sedangkan destinasi di Boyolali antara lain Kebun Raya Indrokilo, Makam Yosodipuro Pengging dan pusat industri keju.

Sementara perjalanan Klaten mengunjungi Pusat Produksi Mie Bihun di Daleman, Peternakan Ikan, dan Umbul Pelem. Dalam kurun waktu empat bulan, hanya sembilan perjalanan dengan gerbong pendidikan Soloraya yang didominasi perjalanan Klaten.

Empat perjalanan terjadi pada bulan Mei, dua di antaranya ke Klaten. Pada bulan Juni hanya tiga perjalanan yang eksklusif perjalanan ke Klaten. Sedangkan pada Juli tidak ada perjalanan atau nihil karena bus wisata digunakan untuk sarana transportasi Asean Para Games 2022 (APG).

Baca Juga: Ingin Kelilingi Soloraya Dengan Bus? Berikut tarifnya

Pada bulan Agustus dan awal September hanya satu kali perjalanan ke destinasi wisata di Klaten. “Selama ini perjalanan paling banyak dilakukan di Klaten. Banyak kendala dalam pengembangan bus wisata edukasi Soloraya ini,” kata Kepala Unit Angkutan Dishub Solo Agus Purnomo kepada Solopos.com, Selasa (13/9/2022).

Agus mengatakan memang banyak masyarakat yang menanyakan destinasi wisata setiap trip Soloraya. Namun, setelah mengetahui harga tiket, mereka mundur. Harga tiketnya Rp75.000 per penumpang.

Dilayani oleh 3 unit bus

Kendala lain selain harga tiket, wisata Solotaya hanya dilayani tiga bus. Kapasitas setiap bus hanya 16 penumpang. Bahkan, banyak masyarakat yang ingin menjelajahi destinasi wisata bersama istri, suami, dan anak-anaknya.

Baca Juga: Bus Wisata Edukasi Solo-Wonogiri: Jauh Lur, 7 Jam di 4 Lokasi Saja

Mereka membutuhkan bus berkapasitas lebih besar. Bahkan, lanjut Agus, setiap penumpang juga mendapatkan fasilitas lain, seperti tiket destinasi wisata, pemandu wisata, dan air minum kemasan.

“Kami juga memperkirakan kebutuhan minyak pemanas” [BBM] ketika Anda membuka perjalanan baru di daerah lain seperti Karanganyar, Wonogiri dan Sragen. Jika lokasi destinasi wisata terlalu jauh, biaya operasional pembelian BBM bisa membengkak,” jelasnya.

Beberapa waktu lalu, Dinas Perhubungan Solo melakukan survei ke sejumlah tempat wisata di Wonogiri, Karanganyar dan Sragen untuk tujuan bus pendidikan Soloraya. Di Wonogiri, survei dilakukan dengan mengunjungi Istana Parnaraya dan sejumlah pantai.

Baca Juga: Dishub Solo Jajaki Wonogiri dan Karanganyar Untuk Bus Wisata Edukasi

Namun jarak dan waktu tempuh dari Solo ke Wonogiri yang cukup jauh menjadi kendala. Apalagi kondisi jalan di Wonogiri banyak yang terjal.

Begitu juga saat melakukan survei di Karanganyar dan Sragen. Biaya operasional untuk pembelian bahan bakar tidak diimbangi dengan harga tiket. Di Karanganyar, survei dilakukan di Kemuning dan Tawangmangu. Sedangkan di Sragen, survei dilakukan di Museum Sangiran dan Taman Ndayu.

Tujuan

“Nah, di Sragen ternyata juga ada paket wisata serupa dengan bus besar dan makan siang,” jelasnya. Saat ditanya soal penggunaan bus bekas Batik Solo Trans (BST) untuk wisata edukasi ke Soloraya, Agus menunggu instruksi dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Baca juga: Bus Wisata Edukasi Solo Diluncurkan, Ada Paket Ke Ciu Bekonang Center

Namun, dia tidak memungkiri bahwa bus eks BST tersebut berpotensi untuk dijadikan bagian dari pengembangan program perjalanan wisata. Seorang warga Desa Jagalan, Jebres, Anita mengatakan, destinasi wisata Soloraya trip kurang menarik untuk dikunjungi.

Pemerintah harus memilih tujuan wisata yang populer bagi masyarakat. Selain itu, kapasitas bus wisata edukasi perlu ditingkatkan untuk menampung rombongan besar kelompok masyarakat.

Namun, Anita mengapresiasi layanan bus wisata edukasi tersebut. Pelancong solo dapat menjelajahi tempat-tempat wisata di daerah lain.

“Saya yakin pasti ada orang solo yang belum pernah ke Wonogiri. Nah, dengan menggunakan bus wisata Soloraya, Anda bisa lebih mengenal kondisi alam dan destinasi wisata di Wonogiri,” ujarnya.

Source: www.solopos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button