Bupati Pangandaran bantah kabar pendirian miniatur tempat ibadah di alun-alun - WisataHits
Jawa Barat

Bupati Pangandaran bantah kabar pendirian miniatur tempat ibadah di alun-alun

TIME INDONESIA, PANGANDARAN – Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata dikejutkan dengan beredarnya pesan berantai yang menyatakan akan dibangun miniatur tempat ibadah semua agama di Pangandaran.

Kata-kata beredar dalam isi pesan berantai “PENTING, informasi dari MUI Kabupaten Pangandaran akan ada MINIATUR RUMAH IBADAH SEMUA AGAMA di lokasi Paamprokan..

Bupati telah menerima delegasi dari semua agama yang didanai oleh pemerintah provinsi dan pusat Jawa Barat. Rencanakan aksi protes.

Pesan berantai itu dibagikan melalui media sosial WhatsApp.

Bupati Pangandaran menjelaskan isi pesan berantai yang beredar di masyarakat terkait penolakan rencana pembangunan miniatur tempat ibadah semua agama.

“Saya tegaskan bahwa isi pesan berantai yang menyatakan bahwa saya mendelegasikan rencana pembangunan miniatur gereja di Lapangan Paamprokan itu tidak benar,” kata Jeje, Jumat (14/10/2022).

Jeje menambahkan, informasi pesan berantai tersebut adalah hoax karena ia melakukan bantahan yang halus, terutama saat berada di Lapangan Paamprokan.

Sebelumnya, ada kunjungan kerja Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jabar yang didampingi Kepala Kesbangpol Provinsi Jabar di gedung pemerintah daerah.

Saat itu, seluruh FKUB Kabupaten Pangandaran, Kepala Kesbangpol Pangandaran dan MUI Kabupaten Pangandaran juga turut serta.

“Di awal pertemuan saya sampaikan tidak ada masalah agama di pemerintahan Pangandaran,” jelas Jeje.

Pertemuan tersebut pada intinya berlangsung akrab dan mereka menyampaikan bahwa Indeks Kerukunan Umat Beragama di Jawa Barat dinilai kurang baik, khususnya di Pangandaran.

Kemudian ia melanjutkan, saat masih di majelis, FKUB Jabar juga sempat mengajukan usulan apakah bisa dibuat miniatur kerukunan umat beragama di Pangandaran untuk menggambarkan bahwa umat beragama rukun di masa pemerintahan Pangandaran.

“Ketika mereka mengajukan proposal untuk membuat miniatur semua agama di pemerintah Pangandaran, seluruh anggaran didanai oleh provinsi, saya menolak dengan sopan,” kata Jeje.

Saat itu, Jeje memberikan jawaban yang harus didiskusikan dan dikonsultasikan terlebih dahulu dengan para ulama.

“Setelah itu saya bertemu dengan ketua MUI di Kabupaten Pangandaran dan mengatakan saya menolak rencana pembangunan miniatur tempat ibadah semua agama di Kabupaten Pangandaran,” kata Jeje.

Salah satu perhatian Jeje, yang semula merupakan miniatur bangunan semua agama, akan digunakan sebagai tempat ibadah di masa depan.

Dalam laporan sebelumnya, Ketua FKUB Jabar Rafani Akhyar mengatakan latar belakang diadakannya program tersebut berdasarkan hasil Survei Indeks Kerukunan Nasional 2019, di mana Provinsi Jawa Barat menduduki peringkat 3 atau 31 terakhir dari 34 provinsi.

Program ini merupakan program baru terkait dengan pembentukan dan pengembangan desa rukun di Jawa Barat.

Rafani menilai Kabupaten Pangandaran merupakan daerah yang cocok untuk program tersebut karena merupakan daerah pariwisata.

Tidak semua kabupaten/kota bisa memiliki desa harmoni dan sudah menjadi wacana, Pangandaran adalah destinasi wisata internasional, alangkah baiknya jika dijadikan wahana untuk merepresentasikan Jawa Barat.

Keamanan dan kenyamanan adalah hal yang penting, kewajiban, karena umat beragama tidak boleh berbeda.

**)

Dapatkan update informasi harian terpilih dari TIMES Indonesia dengan bergabung di Grup Telegram TI Update. Suka, klik tautan ini dan bergabung. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: www.timesindonesia.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button