Bupati Bandung melanjutkan upaya pengembangan desa dan destinasi wisata - WisataHits
Jawa Barat

Bupati Bandung melanjutkan upaya pengembangan desa dan destinasi wisata

MANDIBalebandung – Bupati Bandung HM Dadang Supriatna melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Badung, Provinsi Bali, melihat potensi wisata yang sangat luar biasa dan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Sehubungan dengan kunjungan kerja Bupati Bandung didampingi istrinya Hj. Emma Dety Supriatna dan Staf Ahli Ekbang H. Agus Firman Zaini, Kepala Bappelitbangda Erwin Rinaldi, Kepala Biro Pariwisata dan Kebudayaan Wawan A Ridwan sejalan dengan rencana Pengembangan 100 desa wisata di Kabupaten Bandung.

Selain itu, ada rencana pengembangan 100 destinasi wisata di Kabupaten Bandung yang diharapkan dapat mendongkrak PAD. Bupati Bandung menyebutkan, PAD Kabupaten Bandung sudah mencapai Rp 1,2 triliun dan sebelumnya Rp 980 miliar. Pemerintah Kabupaten Bandung akan terus memperkuat PAD Kabupaten Bandung untuk memberikan manfaat yang lebih baik kepada masyarakat.

“Jadi ketika kita mendirikan atau mengembangkan desa wisata, jangan salah pilih tempat kunjungan kerja saat melakukan studi banding pengembangan pariwisata di Kabupaten Bandung yaitu Kabupaten Badung,” kata Dadang Supriatna kepada wartawan, Jumat (05/08). ). 2022).

Bupati Bandung HM Dadang Supriatna (kiri) bertukar cinderamata dengan Cok Darmawan, Asisten Administrasi Umum Kabupaten Badung./bb2/bbcom/.

Dadang Supriatna mengatakan, kunjungan kerja ke Kabupaten Badung ini membuat dirinya bisa melihat langsung kondisi sebenarnya di lapangan. “Kami melihat daya tarik wisata di Kabupaten Badung seimbang dan didukung oleh sarana dan prasarana, termasuk infrastruktur,” kata Bupati Bandung.

Oleh karena itu, kata Bupati Bandung, ketika memasuki kawasan wisata, wisatawan lokal, nasional dan internasional tentunya harus memperhatikan kondisi infrastruktur jalan.

“Memang di wilayah Kabupaten Badung saya lihat kondisi jalan sudah bagus. Untuk itu, perkembangan tempat wisata di Kabupaten Badung harus kita tiru dan kita ikuti. Kalau Kabupaten Bandung memang ingin seperti Kabupaten Badung, maka mengikuti pola seperti itu,” ujarnya.

Untuk pengembangan kawasan wisata, tambah Dadang Supriatna, ada instansi lain yang memberikan tekanan, tidak hanya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung. Diantaranya Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Bappelitbangda, Diskominfo, Dinas Perhubungan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Koperasi dan UKM serta instansi lainnya mencapai 9 instansi yang terlibat dalam pengembangan desa wisata.

“Tentunya instansi-instansi tersebut harus bekerjasama dalam pengembangan pariwisata di Kabupaten Bandung,” ujarnya.

Bupati Bandung juga menyambut baik undangan Pemkab Badung dalam acara festival yang akan digelar pada 2023 nanti.

“Ini luar biasa. Pemerintah Kabupaten Bandung juga harus hadir, bagaimana dengan tempat wisata yang ada serta beberapa destinasi di Kabupaten Bandung yang memiliki sumber daya alam yang luar biasa,” ujarnya.

Bupati Bandung berharap studi banding dapat dikembangkan di Kabupaten Badung di Kabupaten Bandung, dan tentunya dengan instansi terkait dapat lebih melek dan juga mendorong percepatan RPJMD yang dilaksanakan.

“Bedanya di Kabupaten Bandung tidak ada pantai sedangkan di Kabupaten Badung ada pantai. Pantai terlihat indah. Orang-orang yang datang ke kota Bali adalah surga dunia dalam arti daya tarik wisatanya yang luar biasa,” ujarnya.

Kabupaten Badung, lanjutnya, juga memiliki banyak daerah pegunungan sedangkan sumber daya alamnya hampir sama dan tidak jauh berbeda.
“Kenapa tempat wisata di Kabupaten Badung ini lebih indah, ini perlu kerjasama dengan Diskominfo terkait publikasi dan sebagainya,” kata Dadang Supriatna.

Dikatakannya, jika sejumlah dinas atau aparatur daerah bersatu padu dan bersinergi, pihaknya sangat optimistis pengembangan pariwisata di Kabupaten Bandung bisa lebih baik. “Kalau sama kaya di Badung itu jauh. Minimal bertahap,” ujarnya.

Dadang Supriatna juga mengungkapkan, pihaknya telah berhasil mengembangkan dua tempat wisata di Kabupaten Bandung. Selain itu, Bupati Bandung juga berencana mengembangkan 100 desa wisata dan selanjutnya berencana membuat 100 destinasi wisata bertaraf internasional di Kabupaten Bandung.

“Sejauh ini baru ada dua destinasi wisata. Pertama Himohigland di Pangalengan, tingkat kehadirannya sudah memenuhi, bahkan melebihi target. Targetnya per bulan melampaui dan mencapai 150.000 pengunjung,” katanya.

Yang kedua, kata dia, adalah jembatan sepanjang 370 meter di atas kawah Rengganis di Rancabali. “Ini adalah jembatan terpanjang di Asia Tenggara. Tapi itu saja, ada perbedaan yang sangat mencolok dalam sistem antara Kabupaten Bandung dan Kabupaten Badung. Termasuk skenario dan manajemen yang belum bisa kami lakukan sebelumnya. Karena itu, pemerintah daerah perlu hadir dan pemerintah daerah tidak hanya menjadi penonton. Karena potensinya hilang dan sebenarnya bisa dimanfaatkan oleh Pemkab Bandung sebagai sumber pendapatan daerah,” ujarnya.

Ia mengungkapkan harus banyak belajar dari Pemkab Badung, mulai dari skill, legalisasi dan lain sebagainya yang tentunya sangat dibutuhkan oleh Pemkab Bandung.

Dadang Supriatna mengatakan kerjasama dengan instansi lain harus dilakukan di tingkat nasional dan internasional untuk pengembangan desa wisata. “Misalnya dengan mengadakan festival, merencanakan pelatihan seperti yang dilakukan Disnaker. Itu bisa digunakan sebagai simbol tempat wisata, dan itu bagus. Seperti kemarin, kami mengadakan job fair di Majalaya yang bisa bekerja sama dengan pariwisata,” katanya.

Dikatakannya, ada yang berbeda di Kabupaten Badung dan menjadi daya tarik bagi Pemkab Bandung untuk melakukan kunjungan kerja terkait pengembangan pariwisata.

“Itulah yang menarik bagi saya, dan informasi yang cukup tentang pengembangan potensi wisata dikumpulkan dari pemerintah Kabupaten Badung,” katanya. ***

Source: www.balebandung.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button