Bundaran Gladag - Monumen Jam Pasar Gede Solo Dihiasi Lampu Wuku Ada Apa? - Solopos.com - WisataHits
Jawa Tengah

Bundaran Gladag – Monumen Jam Pasar Gede Solo Dihiasi Lampu Wuku Ada Apa? – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Pada Rabu (10/08/2022) sejumlah instalasi penerangan dipasang di kawasan Jl Jenderal Sudirman, Solo. (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com SOLO — Pemerintah Kota Solo kembali mempercantik kawasan Jl Jenderal Sudirman dari Bundaran Gladag hingga Monumen Jam Pasar Gede dengan instalasi lampu menggunakan konsep lampu wuku. Instalasi lampu akan dipasang selama lebih dari sebulan.

pemantauan solopos.com, Pada Rabu (8/10/2022) sejumlah instalasi dipasang di antaranya kotak penerangan bergambar sosok wuku di depan Balai Kota Solo dan di tengah Jl Jenderal Sudirman, Solo.

Promosi Wholesale Awards, Tokopedia jadi marketplace pilihan UMKM

Selain itu, sejumlah instalasi juga telah dipasang atau digantung di Jl Urip Jembatan Sumoharjo, Solo, atau arah Balai Kota Solo menuju Pasar Gede Solo.

Wali Kota Tunggal Gibran Rakabuming Raka mendeklarasikan pemasangan instalasi lampu berkonsep Wuku dari Bundaran Gladag hingga Pasar Gede untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan dan Bulan Sura. Wuku adalah bagian dari siklus kalender Jawa.

Perhitungan wuku menentukan hari baik dan hari buruk dalam kaitannya dengan weton. “Bagus untuk mengedukasi masyarakat. Ada horoskop, ada shio, tapi kami punya wuku sendiri,” jelasnya.

Baca Juga: Halaman Balai Kota Solo Seperti Taman Bermain Anak di Malam Hari

Wali Kota Solo mengaku tidak paham dengan siklus wuku. Namun, konsep tersebut sangat cocok untuk mengedukasi warga dan menarik warga untuk berkunjung ke Balai Kota Solo.

Kepala Dinas Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disbudpar) Kota Solo Is Purwaningsih menjelaskan, pemasangan itu merupakan bagian dari Solo Light Festival. Pemasangan lampu interaktif ini membentang dari bundaran Gladag hingga tugu jam Pasar Gede di Solo.

pengetahuan tradisional

“Pemasangan lampu tersebut berfungsi untuk memeriahkan perayaan HUT RI ke-77, melestarikan pengetahuan tradisional Pawukon, dan mengembangkan destinasi wisata alternatif untuk meningkatkan jumlah wisatawan domestik maupun mancanegara,” ujarnya melalui Whatsapp.

Baca Juga: Malam Puncak Grand Final Putra dan Putri Solo 2022, Semarak Tapi KHUSUS

Apakah, demikian, Solo Light Festival merupakan sarana promosi dan rekreasi alternatif bagi masyarakat Solo, wisatawan domestik maupun mancanegara. Selain itu, diciptakan pula event-event pariwisata dan bisnis kreatif yang berpotensi menjadi daya tarik wisata untuk berkunjung ke Kota Solo dan sarana apresiasi seni instalasi.

Solo Light Festival akan berlangsung dari tanggal 8 Agustus hingga 12 September 2022 dan lampu akan dinyalakan mulai pukul 17.00 WIB hingga 22.00 WIB. Pemasangan lampu terdiri dari 300 lampu dengan penyangga lampu heksagonal.

Selanjutnya, 300 prisma persegi panjang, 10 lampu wuku, di mana satu lampu wuku berisi tiga sosok wuku. Ada juga tiga instalasi wayang wuku (Shinta, Landep dan Gunung Watu) dan tiga lampion.

Source: www.solopos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button