Budaya Darungan Kesongo, Wisata Kuliner Menatap Rawa Tipu - Solopos.com - WisataHits
Jawa Tengah

Budaya Darungan Kesongo, Wisata Kuliner Menatap Rawa Tipu – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Taman Wisata Kuliner Budaya Darungan Kesongo dengan Pemandangan Gunung dan Rawa Pening, Minggu (11/12/2022). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SEMARANG –Pandemi Covid-19 berdampak pada perekonomian di seluruh dunia. Termasuk Desa Kesongo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.

Sisi baiknya, Desa Kesongo juga mendapatkan potensi pandemi. Pemandangan indah di desa yang berbatasan dengan Rawa Pening menjadi ide untuk mendirikan unit usaha.

Promosi Kartu Tokopedia menjadi Kartu Kredit Terbaik Versi Asian Banker Awards 2022

Kepala Desa Kesongo, Supriyadi mengatakan, saat itu pemerintah desa tengah mempertimbangkan untuk menghidupkan kembali perekonomian akibat pandemi.

Melakukan kegiatan di desa dengan mengembangkan usahanya di desa. Pemanfaatan BUMDes diharapkan dapat menjadi penopang pertumbuhan ekonomi di desa. Dengan ini, pihaknya memobilisasi BUMDes untuk unit usaha di Kesongo.

“Kami kebetulan punya tanah kas desa di pinggir rawa. Pada 2019, Kongres Sampah Nasional mulai berlaku. Sepertinya potensial untuk unit usaha kuliner dan pariwisata,” ujarnya kepada Supriyadi, Minggu (11/12/2022).

Baca Juga: Kopi Omah Kulon, Tempat Berkumpul Menghadap Pegunungan Telomoyo dan Merbabu

Diakuinya, dengan dukungan berbagai pihak, taman kuliner bernama Darungan Kesongo Budaya akan terealisasi pada 2021.

“Setelah itu, terjadi euforia di masyarakat karena dikurung di rumah. Ketika pertama kali dibuka selama tiga sampai empat bulan, ledakannya luar biasa. Akhirnya banyak UMKM yang bisa menyerapnya,” jelasnya.

Darungan sendiri berasal dari nama lokal yaitu mata air yang oleh penduduk setempat disebut Darungan. Berada di sebelah barat budaya Darungan Kesongo.

Konsep membangun taman kuliner ini dirancang sendiri oleh kepala desa. Dia sudah memiliki ide-ide ini sejak lama.

Sehingga ketika melihat lokasi tersebut memiliki banyak potensi dan terciptalah sebuah taman kuliner. Tidak ada tiket masuk ke taman.

Baca Juga: Antara Partai dan Strategi di Gedung Perkantoran Jawa-Eropa-India, Loji Gandrung

Orang bisa menggunakannya untuk berfoto selfie dan bersantai sambil berbelanja bahan makanan. Sedangkan harga makanan di tempatnya sendiri cukup bersahabat.

“Untuk minuman harga mulai Rp 5.000. Sembako sekarang mulai Rp 10.000,” jelasnya.

Taman kuliner tersebut, kata Supriyadi, dikelola oleh BUMDes. Adapun berbagai jenis makanan hasil kerjasama dengan masyarakat.

Dan tenaga kerja juga dari desa Kesongo sendiri, bisa membantu secara ekonomi.

“Kami melibatkan seluruh pemangku kepentingan UMKM dari dalam masyarakat Kesongo sendiri. Selain itu, ada juga kerajinan tangan,” jelasnya.

Baca Juga: Salatiga Gempa Guncang, BPBD: Ada 2 bug yang aktif

Ia menduga euforia masyarakat juga mereda. Tahun 2022 akhirnya turun sedikit karena musim hujan. Tapi saat ini jauh lebih baik.

Ke depan, pihaknya ingin berinovasi dengan paket wisata. Karena berdiri sendiri cukup sulit.

Salah satunya dengan paket pelatihan membuat kerajinan eceng gondok.

“Juga akan ada pengolahan sampah, pertanian milenial, budidaya jamur dan penangkapan ikan. Nanti kita integrasikan dalam satu paket. Jadi masyarakat yang datang ke sini punya pilihan,” jelasnya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button